11. Bagas Khawatir

212 7 0
                                    

Firda membaringkan tubuh nya di atas kasur setelah makan malam. Terlihat lelah, lelah pikiran tentu nya. Mengingat satu hal yang terjadi sejak pulang sekolah itu. Otak nya masih mencerna dan ingin mencari tau. Siapa sebenarnya mereka?.

Kenapa mengenal nya? Sedangkan ia sendiri tidak kenal.

Bertanya tapi selalu mengalihkan pembicaraan. Mungkin belum saat nya. Namanya saja sudah cukup untuk saat ini.

Baiklah Firda, tenangkan diri dulu. Rehat, tenangkan pikiran, dan tidur. Besok pelajaran Fisika.

*******

Bagas dengan langkah gontai nya menuju kamar mandi. Lalu terhenti melihat handphone di atas nakas itu. Membuka lockscreen, cek notifikasi. Kosong ternyata.

"Firda, kemana ya? Di chat gak di baca. Di telpon juga gak di angkat"

Bagas menghela lalu melanjutkan niat nya yang ingin membersihkan badan nya.

Tadi mengejar Firda tidak ada hasil nya sama sekali. Yang ada bensin habis. Sempat ada rasa sesal, jika nanti ia bertemu dengan orang yang membawa Firda itu, akan ia habiskan tanpa tersisa. Namun suara deringan telpon Amel yang mengurungkan niat nya.

"kenapa? Gimana? Firda dimana?"

"gak usah lo cari, udah tenang. Firda aman kok"

"maksudnya?"

"udah mending lo pulang baru besok ketemu Firda"

"ha? Fird... Ehh halo haloo mel? Halo"

Bagas mengumpat kesal. Dengan terpaksa ia melajukan motornya untuk pulang ke rumah.

Dan kini sedang mandi pun masih kepikiran. Maksud Amel apa? Dan Firda?

******

"kamu kenapa mondar mandir?" tanya seorang laki laki yang tak lain adalah calon suami nya. Ya itu Aldo Nugraha.

"beneran Firda gak kenapa kenapa?" tanya nya balik setelah di tanya tadi. Iya Amel. Sahabat sehidup semati nya Firda.

Pasalnya ketika Bagas menelpon nya tadi, Amel sudah di landa kekhawatiran nya dan dengan cepat ingin menelpon Firda. Namun, di cegah oleh Aldo. Dan menceritakan nya apa yang terjadi. Amel merasa lega namun tetap saja ingin tau kabar Firda.

Aldo menghela nafas jengah.

"hmmm, Firda juga udah dirumah kok. Mending sekarang kamu tidur" suruh nya.

"kata siapa?" tanya Amel. Lagi.

"kata Kakanya, udah sana tidur. Aku pulang ya." pamit Aldo

"hmmm hati hati. Bye" Amel berlari menuju kamar nya. Setelah mengantarkan Aldo ke depan rumah untuk pulang. Menghela nafas dan terduduk di kasur empuk nya itu.

"untung kak Aldo kenal" ujarnya. Lalu membaringkan tubuh nya. Baru saja ia memejamkan matanya. Suara notifikasi masuk di handphone nya.

Kak Aldo

Jangan cerita dulu sama Firda ok. Good night.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang