31. Radit Firda

146 4 0
                                    

"Firda" Panggil Radit pelan, tangan nya mengusap punggung tangan Firda dengan lembut. Radit tersenyum ketika Firda meliriknya

"Ada masalah apa? Cerita aja, aku siap dengerin ko" Ucap Radit.

Radit merasa heran sedari tadi menjemput Firda ke sekolah nya, Firda tidak banyak bicara.
seperti banyak yang Firda pikirkan.
sampai sekarang mereka berada di caffe milik kakak Firda.

"Aku baik baik aja ko" Jawab Firda tersenyum.

Tidak mungkin kan Firda menceritakan apa yang terjadi kepada Radit. Yang ada akan menimbulkan masalah baru lagi.

Radit menganggukan kepala, meski sedikit tidak yakin Firda baik baik saja.

apa mungkin Firda sedang tidak mood hari ini?

Radit bangkit menarik tangan Firda pelan untuk mengikutinya.
Firda menatap Radit seakan bertanya 'mau kemana?'

"Kita cari tempat yang bikin mood kamu jadi baik" Ucap Radit, Firda tersenyum mengangguk.

Seketika Firda jadi teringat Bagas, meski Bagas ngeselin nya bener bener parah tapi Bagas selalu punya cara untuk menaikan mood Firda.

Radit dan Firda berjalan keluar dari caffe dan tidak sengaja berpas pasan dengan Bagas yang baru saja datang memasuki caffe.

Bagas dan Firda terdiam menatap satu sama lain. Bagas melihat tangan Firda yang di genggam manis oleh tangan Radit.

Firda yang menyadari itu ingin melepaskan genggaman dari Radit ia merasa seperti tercyduk selingkuh dengan lelaki lain.

Radit mengerutkan dahinya sebentar, kenapa Firda terdiam? Lalu menoleh ke arah Bagas yang ternyata sedang menatap Firda.

"Yuk sayang" Ucap Radit merangkul bahu Firda membawanya keluar caffe

Firda mengerjapkan matanya, apa tidak salah dengar?

"bilang apa tadi?" tanya Firda. Radit terkekeh mencubit pelan pipi Firda sedikit mendorong tubuh Firda ketika pintu mobil Radit terbuka.

Bagas menghela nafas beratnya lalu berlalu masuk ke caffe.

"Gue cemburu daa.. Tapi gue gak ada hak untuk itu" Bagas bermonolog setelah melihat Firda dan Radit berlalu meninggalkan caffe.

Radit membawa Firda ke lapangan dimana ia pertama kali bertemu dengan Firda yang lokasi nya tidak jauh dari rumah Firda. Dan kini mereka sedang menikmati es krim di pinggir lapangan ini, sudah masuk sore hari jadi lapangan selalu ramai.

"Jadi inget pertama kali ngobrol sama kamu disini" Ucap Radit setelah menghabiskan es krim nya ia memainkan handphone dan memotret Firda diam diam.

Firda hanya tersenyum menanggapi. Entah harus beruntung atau apa bisa bertemu dengan Radit dan bisa mengenal hingga saat ini.

Dan Radit benar benar selalu ada untuk Firda, meski Firda belum tahu kenapa Radit bersikap seperti ini terhadap Firda?

"ehmm ka Radit jahil ya" rengek Firda merebut handphone Radit yang ternyata ketahuan sedang memotretnya.

"Bagus ini tuh lihat" Ucap Radit memperlihatkan hasil candid Firda yang asik memakan es krim nya.

Firda sedikit cemberut memanyunkan bibir nya itu membuat Radit semakin gemas, Radit terkekeh.

"Lah kasihan itu balon nya lepas" Radit melihat sang anak yang menangis menatap balon yang terlepas dari genggaman tangan anak itu.

Firda yang sedang membersihkan bibirnya dengan tissue melihat ke arah balon terbang.
Lalu menoleh ke arah anak itu yang sedang menangisinya.

BAGASKARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang