Cinta Pertama Askara

532 93 4
                                    

Meltedway adalah sebuah cafe yang menjual bermacam menu es krim mulai dari yang normal sampai nyeleneh. Cafe itu sudah berdiri sejak dua tahun yang lalu dan semakin hari pelanggannya makin banyak. Rena sebagai pemilik merasa bersyukur ide bisnisnya mendapatkan modal yang cukup besar untuk direalisasikan berkat Alia. Oleh sebab itu, sampai saat ini kalau keluarganya Alia mampir gak pernah dibolehin untuk bayar.

Dulu waktu masih awal jadi mahasiswa baru yang namanya Askara sering nongkrong di Meltedway nemenin Amin modus ke Rena. Cuma sekarang udah enggak lagi, semenjak Amin tahu Rena gak suka sama brondong. Meskipin begitu, sesekali Askara bakalan datang makan es krim entah diajak sama Alia atau Athala. Dia yang jadi lebih dekat sama Rena dapat tawaran untuk memajang lukisannya di cafe itu, awalnya Askara gak percaya diri namun setelah diyakinkan oleh keluarganya dia pun mau. Tidak pernah Askara sangka bahwa ada orang yang tertarik dengan karyanya dan terang-terangan mengajaknya berkolaborasi.

Bagi Askara diajak kerja sama dalam proyek membuat karya seni untuk dijadikan sampul sebuah novel adalah yang pertama. Sebagai mahasiswa jurusan seni rupa murni rasanya asing mendapatkan proyek yang biasanya diambil oleh mahasiswa desain grafis atau desain komunikasi visual. Awalnya Askara sangsi dengan ajakan Kevin, namun dia setuju setelah mendapat iming-iming mempercantik portofolio nya.

Maka disinilah Askara sekarang, duduk sendirian di pojok Meltedway cafe sambil memakan es krim rasa mint choco yang dicampur dengan kacang pistachio menunggu kehadiran seseorang bernama Yusuf pegawai bagian produksi di salah satu penerbit indie bernama Antanu. Sambil memakan es krim, dia juga mengamati lukisannya yang terpajang di dinding cafe lalu pandangannya beralih pada etalase yang menampilkan berbagai macam kue kesukaannya. Dia pun berniat untuk membeli banana cheese cake untuk dia makan setelah es krim nya habis, namun kehadiran sosok yang tidak asing baginya membuat Askara seketika berdiri mematung.

Sosok itu yang juga melihat Askara pun tak kalah membulatkan matanya terkejut. Dengan gerakan yang salah tingkah, sosok itu melangkah maju mundur seakan ragu sambil menggigit bibirnya cemas. Sementara Askara membuang tatapannya ke segala arah kecuali pada sosok itu lalu menundukkan kepalanya.

"Ran. Kok berdiri aja?" Sapa suara laki-laki yang kini berdiri sejajar dengan sosok itu.

"Ah-enggak Kak. Aku nunggu Kak Yusuf," ucapnya mendapat anggukan dari laki-laki yang dipanggil Yusuf itu.

Sementara Askara dengan posisi tidak jauh itu mendengar pembicaraan mereka dan berusaha mencerna situasi yang menimpanya saat ini. Jika itu Yusuf yang sama yaitu teman Kevin, maka dia adalah Yusuf yang juga ditunggu oleh Askara. Namun, sosok itu mengapa tiba-tiba harus muncul bersama dengan Yusuf? Askara sungguh tidak mengerti.

"Askara kan temennya Kevin? Saya Yusuf staff production team penerbit Antanu." Yusuf mengulurkan tangannya menjabat tangan Askara.

Askara masih terdiam tidak membalas. Tangannya terasa kaku dan lidahnya kelu. Sikapnya itu membuat Yusuf keheranan lalu menoleh pada sosok disampingnya yang tidak berkomentar apa-apa.

"Bukan Askara ya?" Ucap Yusuf jadi takut jika laki-laki di depannya itu orang lain, namun di cafe itu satu-satunya laki-laki hanya Askara dan Kevin tadi bilang jika orangnya sudah sampai.

"Askara kok!" Sergahnya buru-buru menjabat tangan Yusuf setelah kembali pada kesadarannya.

Setelah itu ketiga orang yang saling bertatapan itu memilih untuk duduk. Askara duduk sendirian berseberangan dengan dua orang dari penerbit yang ingin bekerja sama dengannya.

Yusuf mengeluarkan surat kontrak kerja sama dan juga naskah yang akan dikerjakan sampulnya oleh Askara.

"Oh iya saya lupa perkenalkan ini Meirana, penulis yang naskahnya bakal Mas Aska desain sampulnya," ucap Yusuf memperkenalkan sosok di sampingnya yang duduk sedikit merasa gelisah. Sosok itu tersenyum kecil ketika Yusuf menyebutkan namanya.

L A   F A M I L I ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang