Sekembalinya rombongan tiga bersaudara Sosro dan teman-temannya. Rasa dongkol dan lelah akibat keributan yang dibuat oleh Brama tanpa alasan yang jelas menghilang ketika mereka melihat makanan yang disajikan oleh Dirga sudah datang dan tersaji di atas meja ruang tamu.
Alia dan anggota geng taman bunga memilih untuk membersihkan diri dari lengketnya keringat di tubuh mereka baru makan. Maka keempatnya berjalan bersama menuju kamar Alia.
Athala yang sudah mulai berbaik hati menawarkan Dirga kalau mau mandi menggunakan kamar mandi di kamarnya.
Sementara Askara dan teman-temannya memilih untuk rebahan di gazebo taman belakang sambil membawa makanan ringan yang tersisa tadi.
"Loh, gak gabung sama Aska?" Tanya Athala mendapati Meirana yang duduk sendirian di kursi merasa canggung.
"Disini aja Kak. Gak papa kan?"
Athala tertawa renyah. "Ya enggak papa lah. Tau gitu kamu tadi ikut Alia aja, setidaknya gabung sama cewek-cewek." Athala memilih duduk untuk menemani Meirana.
Meirana tersenyum kecil membuat Athala merutuki dalam hati dimana adiknya menyia-nyiakan kesempatan untuk mendekati perempuan itu.
"Oh iya terus kamu udah ada proyek lagi setelah novel yang kemarin?"
"Masih mau istirahat dulu Kak."
Athala mengangguk-anggukan kepala mengerti. Dia mencoba mencari bahan pembicaraan lagi, namun otaknya buntu. Begitupula Meirana juga merasakan hal yang sama.
Melihat Meirana, Athala jadi seperti bercermin. Mereka berdua sama-sama punya kepribadian tertutup dan sedikit kesulitan memulai pembicaraan, untungnya saja tidak lama Arjuna dan Aretha pulang.
"Oh ada Rana to!" Seru Arjuna heboh membuat Meirana sontak bangkit untuk menyalami tangan Arjuna dan Aretha.
Arjuna tersenyum kecil menatap Athala penuh arti. Sementara Athala menggelengkan kepala tidak habis pikir.
"Om sama Tante apa kabar?"
Aretha tersenyum sebagai isyarat dia dalam keadaan baik.
"Baik dan sehat. Kamu sendiri gimana? Ditungguin main kesini, kok enggak main-main."
"Saya juga baik Om," timpal Meirana memilih untuk tidak mengindahkan perkataan terakhir yang dilontarkan oleh Arjuna.
"Loh ini Aska kemana? Disamperin temennya kok malah gak ada?" Ucap Arjuna seraya mengernyitkan dahinya tidak melihat sosok Askara di ruang tamu.
"Lagi di gazebo belakang sama bala-balanya."
"Oh pantesan di depan kok banyak motor. Ada Dirga sama temen-temennya Alia juga Tha?" Tanya Aretha.
"Iya Mi, lagi pada mandi. Tadi habis main di lapangan komplek. Temennya Aska aja yang jorok gak mau mandi," ucap Athala yang tidak berkaca jika dirinya juga sama joroknya karena memilih untuk mandi nanti-nanti saja.
"Hush," balas Aretha memperingatkan Athala untuk menjaga lisannya, lalu menyengir pada Meirana yang mengulum senyum menahan tawa. "Ya udah. Mami ke kamar dulu ya, nanti Mami keluar lagi sapa temen-temennya anak Mami. Rana Tante tinggal dulu ya?" Lanjutnya berpamitan.
"Iya Tante."
"Om juga ke belakang dulu. Kamu gak perlu sungkan-sungkan, anggap seperti rumah sendiri."
Latar tempat berganti ke belakang rumah Askara tepatnya di gazebo seluas 12 meter persegi yang biasanya dipakai rebahan atau santai-santai sama anggota keluarga Sosro. Tempat itu juga sering sekali digunakan oleh teman-teman Askara untuk nongkrong kalau bosan main di kamar si bungsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
L A F A M I L I A
FanfictionKeluarga Arjuna Sosro itu keluarga berdarah ningrat jawa yang anggota keluarganya punya pemikiran liberal, terpaksa harus tunduk sama aturan adat untuk memilih pasangan berdasarkan bibit, bebet, bobot. Hal tersebut membuat perjodohan jadi hal biasa...