Prameswari Series 3
Pada siapa harus ku tanyakan, mengapa jadi begini.
Seluruh dunia membisu.
Kemana harus ku cari momen kebahagiaan.
Bahkan sang waktu pun tidak meninggalkan jejak disini.
Paginya seperti biasa Daniza pergi bekerja untuk menyelesaikan proyek acara Anniversary dari Mr. And Mrs. Prameswari. Sesuai dengan perintah Aarav, dirinya kembali menginjakkan kakinya kedalam mansion milik keluarga pria itu. Setelah di persilakan duduk oleh seorang Maid, ia memilih untuk memperhatikan keadaan sekitar.
Dan dari arah tangga ia melihat Shanaya yang terlihat cantik dengan atasan bewarna biru, dan mengenakan bawahan jeans. Calon tunangan bossnya itu terlihat menuruni tangga dengan begitu tergesa-gesa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hai Shanaya!" Sapa Daniza tersenyum lalu bangkit dari duduknya.
"Hai Daniza! Apa kamu mencari Aarav? Dia sedang berada di ruang gym halaman belakang. Maaf aku tidak dapat mengantarmu, aku buru-buru." Setelah berkata seperti itu, Shanaya berlari kecil menuju kearah pintu utama. Meninggalkan Daniza yang berada di ruang tamu seorang diri.
Setelah mengetahui dimana keberadaan bossnya itu, Daniza lantas melangkahkan kakinya menuju ketempat yang Shanaya beritahukan pada dirinya. Ia tidak merasa kesusahan mencari tempat yang Shanaya maksud, karena kemarin Aarav sudah mengajaknya berkeliling mansion ini.
Sekitar tiga menit berjalan, Daniza akhirnya berada di depan ruangan gym yang Shanaya maksud. Ia lanjut melangkah kakinya, memasuki ruangan itu semakin dalam.
Hal yang pertama kali Daniza lihat ketika memasuki ruangan gym itu, ia melihat sosok Aarav yang sedang melakukan gerakan push up di atas sebuah matras. Pria itu nampak fokus pada gerakannya, dan sepertinya tidak menyadari kehadirannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bahunya begitu lebar, dan otot bisepnya terlihat begitu jelas." Batin Daniza yang kini memfokuskan pandangannya menatap kearah Aarav yang berada di depannya sedang melakukan gerakan push up.
"Ambilkan botol minumku yang berada di meja sebelahmu." Ucap Aarav seraya menghentikan gerakan push upnya, dan menggantinya dengan melakukan gerakan plank.
Daniza terkejut mendengar perkataan Aarav tadi. Ia pikir pria itu tidak menyadari kehadirannya. Karena pria itu terlihat fokus menatap ke depan melakukan gerakan workout-nya tanpa menoleh kearahnya. Bagaimana bisa pria itu mengetahui tentang keberadaannya.