Part 25

12 2 0
                                    

Daniza begitu terkejut melihat kondisi kamarnya saat ini. Kamar yang ia tempati saat ini sudah di dekor sedemikian rupa. Ranjangnya dipenuhi oleh kelopak bunga mawar dengan tambahan ornamen lainnya.

Daniza memilih untuk mendudukkan tubuhnya disebuah sofa di samping ranjang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Daniza memilih untuk mendudukkan tubuhnya disebuah sofa di samping ranjang. Tangannya tergerak membuka paper bag pemberian Dyra dan mencari tahu isi dari paper bag tersebut.

Mata Daniza membulat sempurna ketika melihat isi dari paper bag yang Dyra berikan. Paper bag tersebut berisikan sebuah dress tidur bewarna hitam berenda. Astaga bagaimana bisa mertuanya memberikan hadiah seperti itu.

"Apa yang kamu pegang itu?"

Daniza menolehkan kepalanya kearah sumber suara. Dilihatnya Aarav yang baru saja keluar dari kamar mandi dengan keadaan shirtless. Menyadari itu adalah suaminya, ia pun lantas memasukkan kembali dress pemberian dari mertuanya dan menyembunyikannya dari pandangan Aarav.

"T-tidak." Jawab Daniza dengan gugup  kemudian menaruh paper bag pemberian Dyra tadi ke belakang tubuhnya.

"Ada apa? Mengapa kamu gugup begitu? Relax aku tidak akan marah walaupun kamu membeli itu."

"T-tidak bukan itu."

"Coba tunjukkan benda yang kamu beli."

"A-aku tidak membelinya, Mama yang memberikannya kepadaku."

"Oh Mama. Baiklah coba tunjukkan padaku apa yang Mama berikan."

"T-tidak!" Daniza masih setia menyembunyikan paper bag yang Dyra berikan, tidak membiarkan Aarav melihat isinya.

Aarav mengernyit alisnya bingung. Sebenarnya apa yang Mamanya itu berikan sampai Daniza tidak membiarkan dirinya untuk melihatnya.

Karena di penuhi oleh rasa penasaran, Aarav pun berjalan mendekat kearah Daniza.

"Apa yang kamu lakukan?" Tanya Daniza was-was ketika Aarav berjalan mendekat kearahnya. Paper bag yang ia sembunyikan tadi, ia peluk dengan erat. Masih berusaha menyembunyikannya isinya dari Aarav.

"Aku hanya ingin melihatnya, aku tidak akan mengambilnya darimu. Coba tunjukkan."

"Tidak!"

"Daniza!"

"Ini hanyalah dress biasa, kenapa kamu begitu penasaran seperti itu."

"Jika hanya dress biasa mengapa menyembunyikannya seperti itu? Kemari tunjukkan padaku."

"Tidak!" Daniza terus mengambil langkah menjauh. Aarav maju satu langkah mendekat, dirinya pun langsung mengambil langkah mundur dan menjauh dari suaminya itu.

Namun di detik berikutnya, tanpa sengaja kaki Aarav tersandung ujung karpet sehingga membuat tubuhnya terhuyung ke depan. Dikarenakan dirinya tidak bisa menahan keseimbangan tubuhnya, akhirnya ia pun terjatuh dan menimpa tubuh Daniza yang saat ini berada diatas sofa.

A SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang