Part 24

9 2 0
                                    

Hari yang di tunggu akhirnya tiba. Hari ini adalah hari yang paling bahagia bagi Aarav dan juga Daniza. Hari ini adalah hari pernikahan mereka. Mansion milik keluarga Aarav sudah di dekor sedemikian rupa. Warna putih, dari bunga tulip putih mendominasi mansion tersebut. Tamu-tamu undangan dari kelurga dan kerabat terdekat pun sudah ramai berdatangan.

Di sebuah ruangan yang terdapat di dalam di mansion itu, ada seorang wanita yang baru saja selesai bersiap-siap. Wanita itu terlihat sangat cantik dengan kebaya putih tulang yang melekat di tubuh rampingnya. Penampilannya nampak lebih cantik dengan makeup minimalis, dan rambutnya yang di tata messy bun. Wanita itu tak lain dan tak bukan adalah Daniza.

 Wanita itu tak lain dan tak bukan adalah Daniza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ceklek.

Daniza yang tadinya sibuk menatap pantulan wajahnya di cermin, menolehkan pandangannya ke pintu kamar yang tiba-tiba di buka dari arah luar oleh seseorang. Didepan pintu berdiri Citra, Ibunya. Wanita paruh baya itu nampak tersenyum, dan mengambil langkah mendekat kearahnya.

"Ibu." Panggil Daniza kemudian. "Bagaimana penampilanku?" Lanjutnya bertanya.

"Putriku sangat cantik." Puji Citra ketika melihat penampilan Daniza pagi hari ini. Putri semata wayangnya itu nampak cantik dalam balutan kebaya pengantinnya. "Sebentar lagi putriku akan berubah statusnya menjadi istri seseorang. Mama akan sangat merindukanmu sayang." Lanjut Citra sembari memegang dagu Daniza. Tanpa sadar sebulir air matanya menetes saat ini.

"Ibu, aku akan ikut menangis jika melihat ibu menangis seperti ini." Tangan Daniza naik, menghapus jejak air mata yang mengalir di pipi wanita yang sudah melahirkannya itu.

Mendengar itu Citra terkekeh pelan. "Tanganmu begitu dingin, apa kamu gugup nak?" Tanyanya ketika tangannya memegang kedua tangan Daniza yang saat ini terasa begitu dingin.

Daniza mengangguk sebagai jawaban. Memang benar dirinya merasa sangat gugup saat ini. Hal ini selalu terjadi. Setiap kali dirinya merasa gugup, telapak tangannya akan terasa dingin.

Citra memegang pundak Daniza, lalu berkata. "Tenanglah nak, semua akan baik-baik saja dan acaranya akan berjalan lancar."

"Aku harap juga begitu."

"Ayo nak, semua orang sudah menunggumu di lantai dasar."

***

Acara pernikahan Aarav dan Daniza berjalan dengan lancar. Acara pernikahan mereka diadakan sedikit privat dan di khususkan untuk keluarga dan kerabat terdekat. Itu permintaan Daniza. Daniza ingin, acara pernikahannya berjalan dengan khidmat dan hanya dihadiri oleh keluarga dan kerabat terdekat saja. Dan sekarang dirinya sudah resmi menyandang gelar sebagai Nyonya Prameswari.

"Congrats Aarav dan juga untukmu Daniza." Ucap Katrina memberi selamat kepada kedua mempelai, yakni Aarav dan juga Daniza.

"Thanks Katrina." Balas Aarav seadanya.

"Terima kasih." Balas Daniza. Ini adalah kali pertama dirinya berinteraksi dengan Katrina. Salah satu menantu dari keluarga Prameswari. Yang mana dengan Shraddha sudah pernah sebelumnya.

A SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang