Hari ini adalah awal dari beberapa rangkaian acara pernikahan adat India yang harus Aarav dan Shanaya ikuti. Hari ini adalah acara mehndi. Acara melukis tangan menggunakan henna. Mansion tempat Aarav dan keluarganya tinggal sudah di dekor sedemikian rupa. Warna lampu bewarna gold mendominasi sebagai penerang untuk menambah kesan mewah. Mansionnya juga sudah nampak begitu ramai, dikarenakan beberapa tamu undangan sudah banyak berdatangan.
Aarav sendiri sudah siap dengan kurta bewarna maroon, di padukan dengan jas bewarna hitam. Sementara Shanaya, wanita itu masih bersiap-siap.
"Aduh!" Ringis seorang wanita ketika tubuhnya bertabrakan dengan tubuh seorang pria.
"Apa hobimu adalah mencium punggung ku?" sarkas pria tersebut.
Daniza, wanita itu lantas mengangkat pandangannya sembari mengusap keningnya. "Sorry sir, aku tidak memperhatikan langkah ku." Ucapnya kemudian meminta maaf pada Aarav, pria yang baru saja ia tabrak.
"Lain kali, fokuslah."
"Sorry sir. Tadi aku kelimpungan memasang antingku." Daniza mengangkat tangannya, menunjukkan sebelah antingnya yang belum terpasang sebagai bukti bahwa ia tidak berbohong pada pria itu.
Tanpa mengucapkan sepatah kata apapun, Aarav langsung mengambil alih anting yang berada di tangan Daniza tadi. Ia lanjut memajukan tubuhnya, mendekat kearah tubuh wanita itu.
"A-apa yang akan kamu lakukan sir?" Daniza mulai gugup, ketika Aarav semakin memajukan tubuhnya.
"Menurut mu apa yang akan aku lakukan?" Setelah berkata demikian, tanpa menunggu balasan dari Daniza, Aarav mulai menggerakkan tangannya membantu Daniza mengenakan antingnya yang belum terpasang.
"Oh ternyata memasang anting. Aku sudah berpikir berlebihan." Batin Daniza merutuki pikirannya yang sudah bercabang kemana-mana.
"Sudah." Ucap Aarav setelah dirinya selesai memasangkan anting Daniza. Ia pun mundur satu langkah, kembali membuat jarak dengan wanita itu.
Namun seperkian detik ia terdiam, menatap penampilan Daniza yang terlihat cantik dengan lehenga bewarna biru yang dikenakannya.
"T-thank you sir." Balas Daniza berterima kasih pada Aarav, atas bantuan pria itu.
Tepat setelah Daniza berkata demikian, dari arah tangga berjalan Shanaya beserta beberapa gadis sebagai iring-iringannya. Wanita yang akan segera menyandang gelar Nyonya Prameswari itu terlihat begitu menawan dengan lehenga bewarna merah, dengan rambut panjangnya yang dibiarkan tergerai namun di tata sedemikian rupa.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Secret
RomancePrameswari Series 3 Pada siapa harus ku tanyakan, mengapa jadi begini. Seluruh dunia membisu. Kemana harus ku cari momen kebahagiaan. Bahkan sang waktu pun tidak meninggalkan jejak disini.