Part 21

21 2 0
                                    

Daniza menatap takjub kearah cermin yang menampilkan bayangan dirinya malam ini. Dirinya baru saja selesai bersiap-siap. Seperti yang Aarav janjikan, pria itu akan datang menjemputnya tepat pada pukul 7 malam.

Malam ini Daniza nampak cantik dalam balutan dress bewarna hijau mint, hadiah dari Aarav. Tak lupa juga ia mengenakan perhiasan yang pria itu berikan. Ia memilih menata rambutnya dengan gaya messy bun, untuk mempercantik tampilannya. Make up yang ia kenakan seperti biasa minimalis, karena dirinya tidak begitu menyukai make up yang tebal.

"Kamu sangat cantik sayang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu sangat cantik sayang." Puji Citra yang baru saja datang menghampiri Daniza ke kamarnya.

Daniza menolehkan pandangannya ke belakang, dan dilihatnya Ibu nya itu tengah tersenyum kearahnya. "Bagaimana penampilanku?" Tanyanya kemudian.

"Sangat cantik sayang. Dress itu cocok di tubuhmu."

"Aku merasa heran, bagaimana bisa Aarav mengetahui ukuran baju ku." Daniza tertawa kecil memikirkan bagaimana bisa Aarav membelikan sebuah dress yang muat dan pas di tubuhnya.

"Aarav sudah datang, dia sedang berbincang dengan Ayahmu. Ayo temui dia."

"Baik Bu."

-
-
-
-
-

"Rumah siapa ini?" Tanya Daniza bingung ketika Aarav tiba-tiba menghentikan mesin mobilnya di depan sebuah mansion.

"Kamu akan tahu nanti. Ayo kita masuk." Ajak Aarav kemudian membuka sabuk pengaman yang sebelumnya melekat di tubuhnya.

Katrina menatap takjub sekelilingnya. Turunnya ia dari mobil, ia langsung disuguhi oleh sebuah rumah mewah besar berdesain eropa klasik, dengan pepohonan hijau dengan taman bunga yang mengelilingi rumah tersebut.

"Selama malam Tuan Aarav, Nona Daniza

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selama malam Tuan Aarav, Nona Daniza." Sapa beberapa orang pria berjejer rapi mengenakan jas yang seragam menyambut kedatangan Aarav dan Daniza.

"Selamat malam." Balas Aarav seadanya. Sementara Daniza membalas hanya dengan sebuah senyuman ramah.

"Tuan besar sudah menunggu Anda di meja makan." Ucap salah satu perwakilan para barisan ajudan tadi yang di ketahui bernama Zidan.

Saat ini Aarav sedang berada di mansion milik Kakeknya, yaitu Reza Prameswari. Sesuai dengan permintaan Kakeknya, dia datang mengajak Daniza untuk mengajaknya makan malam bersama.

A SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang