"Apa persiapannya sudah selesai?" Tanya Dion pada Daniza yang sedang mengetik sesuatu di ponselnya.
Daniza mengangkat pandangannya, kemudian mengangguk sebagai jawaban. "Sudah semua sir, tinggal menunggu tamu datang."
"Bagus! Aku harap tidak ada kesalahan apapun."
"Tenang saja sir, semuanya akan berjalan dengan lancar."
Malam hari ini adalah hari pertunangan Aarav. Semua dekorasi, persiapan, makanan, dan semuanya sudah tersusun rapi. Tinggal menunggu tamu undangan yang akan hadir.
Tak lama setelah percakapan singkatnya dengan Dion tadi, Daniza melirik kearah pintu masuk yang ternyata Shanaya baru saja datang bersama dengan rombongan keluarganya. Pertunangan dilaksanakan di mansion milik keluarga Aarav, dengan keputusan kedua belah pihak.
"Aarav sangat beruntung, dia hanya diam dan mendapatkan wanita secantik Shanaya." Celetuk Dion ketika melihat penampilan Shanaya.
Malam ini Shanaya terlihat sangat cantik dengan lehenga bewarna mint yang di kenakannya. Rambut panjangnya, ia buat gelombang dan dibiarkan tergerai bebas.
"Tapi walaupun begitu, pak Aarav juga tampan. Cocok jika bersanding dengan wanita secantik Shanaya." Timpal Daniza yang juga melirik kearah Shanaya yang kini sedang berpelukan dengan Dyra."Kamu mengatakan Aarav tampan?" Dion beralih menatap Daniza. Ia tampilkan senyuman penuh makna kepada bawahannya itu.
Mengerti maksud senyuman yang Dion tampilkan, Daniza menjadi sedikit gelagapan. "Eum.. maksudku tidak seperti itu pak."
"Tidak apa Daniza aku mengerti. Sejauh ini memang belum ada yang bisa menolak pesona Aarav." Dion tersenyum, kemudian merangkul bahu Daniza. Mereka berdua sama sekali tidak terlihat seperti boss dan juga bawahan. Malahan mereka terlihat seperti sepasang teman akrab.
"Iya Sir, begitulah. Tapi aku tidak mempunyai maksud tertentu."
"Daniza kamu boleh memanggil ku dengan sebutan Dion. Hanya disini, dan jika kita berdua seperti ini tanpa ada karyawan lain. Aku tidak terlalu gila hormat, jadi kamu bisa menganggap ku sebagai temanmu."
"Baiklah, Dion!" Daniza tersenyum. Dion benar-benar berbeda dengan Aarav. Pria ini lebih friendly, dan juga lebih bisa di ajak bercanda. Sementara Aarav, pria itu selalu serius padanya. Bahkan Dion sering mengeluarkan celetukan recehnya, yang mana itu bisa membuatnya tertawa. Mereka benar-benar berbeda jauh, seperti langit dan bumi.
"Ayo kita mendekat kearah panggung, acaranya akan segera di mulai." Ajak Dion ketika mendengar MC mulai membuka acara. Dan juga para tamu sudah berdatangan hadir.
"Selamat malam semua! Terima kasih sudah menyempatkan hadir di acara membahagiakan pada malam hari ini." Ucap sang MC mulai membuka acara pertunangan Aarav.
"Malam hari ini kita semua akan berbahagia bersama. Baiklah tanpa membuang waktu, mari kita mulai acara pertunangan dari Aarav Prameswari dengan Shanaya Sharma."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Secret
RomancePrameswari Series 3 Pada siapa harus ku tanyakan, mengapa jadi begini. Seluruh dunia membisu. Kemana harus ku cari momen kebahagiaan. Bahkan sang waktu pun tidak meninggalkan jejak disini.