PART XMI

265 10 4
                                    


"and in this letter ending, i want to say to you. I hopefully want you forget me,and we have our own happiness"

_MF_

Angin malam menyapu wajah seorang Pria yang sendirian menyusuri London. Mata bulatnya menatap ke arah icon kota itu, Big Bang. Bersamaan dengan itu ,imajinasi nya liar berterbangan menuju kejadian yang ia alami hari ini.Walau raganya letih bersandar di pesawat yang menempuh ribuan kilo lebih antara Jakarta-London,namun kepalanya masih cukup kuat untuk menerka apa yang akan terjadi,setelah kejadian itu.

Ya,kini Marsel tengah menikmati ibukota Britania Raya itu hanya dengan membawa jiwa raganya. Pikirannya sudah tak tenang,semenjak ada tragedi di pesawat

Flashback on

"BRAKKK" tas yang marsel mau dikabin terjatuh melawan gravitasi,menimpa seorang gadis muda disebelahnya

"ehhh,mbak sorry"


"yaa ga papa kok mas,ma.... Kak Marsel?"
"Ini beneran kak marsel kan?"

"Ma? Maaf,siapa ya?"


"Ini aku kak,Joecel. Kakak lupa?

"Jo-Jo. ahh bukan"


"ih bener ini kak Marsel"

"bu-bu-bukan,saya Ino,dari Bali"

"eh,salah orang aku??"
"maaf ya kak,maaf banget kak. Ga maksud"

"Lupakan saja,aman kok"

FLASHBACK OFF

"ujian apalagi ini Tuhan,mengapa aku merasakan hidupku jauh dari kata private sekarang?"-marsel

Matanya menatap nanar pada menara yang menunjuk angka 8 itu. Banyak muda mudi lalu lalang disana. Ada yang berfoto foto,bernyanyi bersama musisi jalanan,atau ada juga yang mengambil sikap seperti Marsel. Setelah ia menulis puisinya, ia kini mulai gundah.

"Apa Joecel kesini gara gara Fanya ya? Gw merasa gw terus terus dipantau. Kek ada yang buntutin,tapi siapa?"

Marsel kembali pada fokusnya,menatap icon Inggris itu dengan bangga,seakann akan ia juga warga negara London. Tiba-tiba sekelibat cahaya indah,berwarna indah tertangkap di ujung ekor matanya. Karena penasaran,Marsel pun menoleh kesitu dan mendapati bahwa ada sebuah tempat yang dipenuhi dengan lampu.

"keknya instagramable"

Yaa,ia memutuskan untuk masuk kedalamnya. Mungkin dengan sedikit menyusuri tempat foto itu,dapat membantu meringankan beban pikirannya yang kelampau berat. Langkah kakinya mulai menapaki jalur arteri,mulai mendakat,selangkah demii selangkah. Dan mata sembab itu menangkap bahwa tempat itu adalah

"Discotyc"

Ia mulai ragu untuk masuk. Bagaimana dengan imagenya? Ia harus membawa dampak baik,ia hanya takut kalau teman temannya akan menemukannya dan marah karena dia sudah masuk ke tempat 'terlarang'ini. Ia sedang mengikuti seleksi akhir untuk calon pemain Timnas Indonesia,tanpa sepengetahuan siapapun kecuali ibu bapaknya.

Ah tapi,disini terlalu seru. Ini kan di London.bukan di Jakarta,sayang kalo dilewatkan kan?

Bhung bhang bhung bhang

Dentuman musik dari sang dj mulai menggetaran suasana diskotik itu. Semua orang mulai melompat dan menari. Termasuk marsel yang kini duduk di kursi,dengan wajah sumringah bahagia lantaran menikmati suasana ini. Ia memanggil seorang waiters,dan memesan sebuah minuman. Tak lama kemudian Marsel mulai hilang pendirian. Kini ia sudah hanyut dibawa suasana part disini. Dan saat minumannya datang,ia meminta tambah,tambah,dan tambah,hingga habislah 3 botol pada nya. Tak lama kemudian,keseimbangannya mulai terganggu,kepalanya berat, namun ia merasa bebas. Meracau tak jelas,mata merah,mulut beralkohol,dan ya DIA MABUK.

Hp nya berbunyi,disana menandakan bahwa ia menerima telepon dari seseorang. Tercantum nama serafina disana. Entahlah,ia seeketika lupa bagaimana cara mengangkat sebuah telepon. Dikarenakan ia sudah oleng berat,ia membanting hp nya,tanpa beban.

Seketika ia ingin berjalan pulang. Namun

"brak"

Ia terjatuh,tak sadarkan diri.namun,bukanlah diskotik namanya kalau tempat itu sepi. Pesta tetap berlanjut. Hingga,

"welcome to my game,lino"
















HI GUYS,so sorry baru updatee lagi

jangan lupa vomment nya,arigathanks

Te amo mis mayores, MarselinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang