PART XVIII

333 32 4
                                    

Hay hay gaess

Malem ini ga mau up banyak dulu biar kelean makin kepo bwahahaha

BTW MAKASIH 110 VOTENYA GAESS. UWUU ILOPYUPUL😘

W doain yang baca,JODOHNYA AMA SALAH SATU TOKOH CERITA INI. AMIN.

BTW KALO ADA TYPO,TOLONG DIBERI TEMPE YA:D

udah ya cape gw ngebacod. Cus lanjott



































"Vanya? Siapa itu kak Marsel?" tanya Fina.

"A-Anu Va-Va-Vanya itu..." Marsel bingung harus mengatakan apa kepada Fina. Ditambah lagi setelah melihat ekspresi Fina yang benar benar sukar ditebak.Entah mengekspresikan kecewa kah,sedih kah, atau bahkan biasa saja seakan tak ada beban.

"Vanya i-itu"

"Vanya itu mantannya Marsel" kata Athalah yang langsung nyerocos dengan santainya sambil memakan cemilan.

"Ja-Jadi Kak Marsel ada mantan?"

"Eng-Engg"

"Ada lah Fin. Masa ganteng begitu ga ada. Ni dengerin gw ya. Dulu Marsel itu orangnya humble, hangat sama semua orang. Apalagi pas kenal Vanya. Aduhh bahagia banget hidupnya itu anak. Nah pas Vanya kabur ke luar negri,baru deh berubah sifatnya. Jadi cuek. Dingin. Terus semenjak ketemu elu,ya sifatnya gini. Baik plus hangat banget sama lo.Beda sama cewe laen." kata Athalah yang dengan santuy nya menceritakan semua nya pada Fina, didepan Nadeo,Marsel dan pastinya Fina.

Situasi pun tenang. Fina memberikan sebuah tatapan hampa. Marsel gelagapan sembari dalam hatinya merutuki Athalah beserta lambe lemesnya. Nadeo? Ia memilih membungkam mulutnya daripada memperkeruh suasana.

"Ehmm ya sudah Fin. Ini udahh malem pulang yuk." ajak Marsel yang dijawab anggukan lesu oleh Fina.

Lalu mereka berdua pun meninggalkan Athalah dan Nadeo berdua di lorong Rumah Sakit yang mulai gelap akibat pergerakan sang surya.



"Tan,Fina pulang dulu ya" Ucap Fina berpamitan kepada tante Any,mama dari Marsel.

"Iya nak. Marsel, anterin Fina ya. Terus pulang langsung istirahat. Kamu besok masih sekolah. Ga boleh cape-cape."

"Siap 86 bu bos" kata Marsel memberikan sikap hormat sambil menunjukkan deretan gigi nya.

"Lha kamu naik opo dek?" kata Mbak Fitri,kakak ipar nya Marsel.

"Naik motor mbak. Nopo toh?"

"Wis dalu iki. Mana dingin lagi. Kasian itu lho Fina ne."

"Lah terus aku musti naik opo toh mbak? Ya mosok angkot?"

"Pakai mobil mas saja lah dek" kata Mas Ofan.

"Lah memang boleh? Terus ntar mas naik apa?"

"Kan mas nginep. Kamu tak pites juga yo?" kata Mas Ofan dengan nada geregetan dan dibalas dengan cengiran tak berdosa dari Marsel.

"Ya sudah sana. Kasian itu Dek Finanya." kata Mbak Fitri.

"Yaudah. Marsel pulang dulu ya" dan dibalas anggukan oleh semua orang yang ada disana. Fina pun mengekori Marsel yang mulai keluar ruangan tersebut.

















"Gw ga lagi jalan sama patung kan?"

"Gw angkut orang atau batu sih?"

"Hello,Masa Marsel tampan dikacangin?"

Te amo mis mayores, MarselinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang