hay hayy
pada malmingan ya?
ya udah maap jomblo ganggu:v
malem ini up ga ya?
Up aja kali yak..
ok! Next
"WOY"
habis sudah. Habis. Fina merasa tamat kali ini. Abangnya sangat murka pada sepupu mereka,Dimas. Fina sendiri sebenarnya merasa bingung. Mengapa abang nya bersikap seperti ini pada Dimas. Padahal sebelum Dimas pergi ke Spanyol,abangnya dan Dimas lebih akrab kebanding abangnya dengan nya.
Dan parahnya lagi,kini abangnya telah berhasil menemukan Dimas. Entah tonjokan pipi,atau pun tonjokan perut,atau tinjuan apapun itu tak lagi Fina pikirkan. Yang penting adalah Dimas tidak boleh mati hari ini di tangan Sagara. Begitu pikir Fina. (Mampus dah kalo misalnya Bang Dimas mati disini. Mana Bang Gara keliatan marah banget kek mau nelen Bang Dimas. Masa iya Fina telpon aunty Nancy? Fina mana punya pulsa.')batin Fina.
"DIMAS?!"
Para staff pelatih dan beberapa siswa ssb yang belum pulang termasuk Marsel pun menoleh karena teriakan Sagara. Beberapa orang disana menunjukan ekspresi kaget ada juga yang menunjukan ekspresi bingung,dan selebihnya takut.
Sedangkan Dimas? Menunjukan wajah terkejut namun hangat. Ia merasa Sagara menyambutnya.
"Hay bro. Dah lama ga ketemu"kata Dimas Juli menghampiri Sagara.
Fina mulai tak tenang. Apapula sepupunya ini. Apakah dia tak tahu kalau muka Sagara tidak sama sekali menunjukan kebahagiaan? Entahlah Fina hanya dapat berharap ada jin yang datang dan menghentikan waktu agar ia dapat memperbaiki situasi ini.
3 langkah
2 langkah
1 langkah
kini mereka telah berhadapan dan
"BRAKK"
"Bang lu apa apa an sih?"kata Fina membantu Dimas yang terkapar memegangi perutnya yang terkena tonjokan anyar Sagara.
"Lu ya. Kemana aja lo hah?"kata sagara dengan nada membentak.
orang orang disana mulai histeris dan para staf pelatih mulai menenangkan sagara. bahkan Marsel pun juga ikut melerai keributan itu dengan membantu dimas berdiri bersama Fina.
"udah bang. ga enak"kata Marsel menenangkan Sagara.
"udah sel lo ga usah ikut campur. Ini urusan pribadi gw sama dia"
"Ya tapi ga usah diselsaiin disini bang. Kan dirumah bang Gara bisa"kata Marsel menenangkan sambil memegang tangan Bang Gara mencegah pukulan berikutnya.
"Lepasin gw sel. Gw mau ngomong sama dia"
"Iya tapi Bang Gara tenang dulu."
"Iya lo lepasin aja gw sekarang"
Alhasil Marsel mengalah pada tangan kuat Sagara. Dan Sagara mendekati dimas.
"Asal lo tahu ya. Gara gara lo. Sendok makan di kos gw ilang satu gara gara lu bawa ke Amerika" kata Sagara yang mengubah raut mukanya dari sangar menuju senyum bahagia.
Begitu pun Dimas yang langsung mengerti situasi dan isyarat Sagara. Dimas pun langsung menunjukkan senyum ceria se Nusantara nya,walau sakit nyut nyutan di perutnya masih terasa. Semua orang disana pun bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Te amo mis mayores, Marselino
Teen FictionSERAFINA PRATIWI gadis lugu yang menyimpan luka setelah ditinggal pergi oleh kekasihnya keluar negri. Kini seorang pria dingin yang merupakan kaka kelasnya berhasil menaklukan hatinya,namun cinta lamanya itu kembali,dan berniat merebut Serafina untu...