PART XMII

271 13 9
                                    


haii semuaaaa....

rencananya dalam waktu waktu ini author akan ending kan cerita ini,say sorry banget utk yg nunggu up,tp ga di up up

hihih

today mau di up nihh

jangan lupa vote,comment,dan juga sharenya yaaa kawandd,makasihhh












"arghh,kenapa badan gw sakit begini?"

"kenapa gw diikat?"

"gw dimana?!"

"heyyy, tolong. HELP!!!"

Marsel yang malang. Tangannya kini terikat oleh sebuah tali tambang yang bisa dibilang cukup besar dan cukup menyulitkan dirinya untuk kabur.  entah dia dimana sejarang,intinya yang ia inginkan hanyalah bebas dari ruang gelap itu dan melihat cahaya matahari di luar sana.

"woy bencong!!! tunjukin muka lo sini kalo lu berani. By one anj*ng!!!"

"maksud lo apaan hah bikin gw kaya begini? "

" Lo salah orang untuk berurusan kaya gini. Bukain anj*ng!!"

Dia masih mencoba untuk membuka ikatan tersebut. Bergesekan dengan tali tersebut membuat tangannya sedikit demi sedikit lecet dan mulai mengeluarkan darah. Begitupun luka luka di sekujur tubuhnya yang membuat ia melemah dan sedikit meringis. Namun ,ingin memilih mana? bertahan dengan kesakitan lalu mati,atau berjuang hidup dengan kesakitan. Nampaknya opsi kedua lebih baik daripada menunggu waktu mati konyol oleh orang yang tidak ia ketahui.

1 jam...

2 jam...

Marsel mencoba untuk membuka ikatan itu. Tangannya dipenuhi dengan lecet dan darah mullai mewarnai tali putih itu menjadi merah. wajahnya pun pucat lengkap dengan luka dan debu.

"HAHAHAHHAHA"

"SIAPA LO?!" marsel mendengar suara tawa menggelegar di seluruh ruangan yang gelap.

"HAHAHAHHAHAHA"

"HAHAHHAHAHHAHHA"

"HAHAHAHHAHAHAH"

(sialan, lebih dari satu orang). Marsel mendengar suara tawa bersahutan. Ia yakin pasti mereka berkomplotan. Tapi apa motif mereka melakukannya? Entahlah ,intinya saat ini yang ia pikirkan adalah, ia harus bebas.

"Hello, Cellos"

Cellos?  

" Welcome to MY game"

(arghhh sialan. gw ga asing sama suara ini) Suara Wanita sinis,sarkas,dan menyimpan dendam. Itu suara yang ia tangkap sekarang. Tapi untuk menganalisa suara siapakah ini,ia masih belum dapat menerkanya.

"apa mau lo? Setan! Nggak usah ngiket gw begini. Pecundang!"

" hahahah,calm down. little fire" kata wanita itu mendekat ke arahnya. dan tiba tiba,lampu gantung diatas kepala Marsel menyala,dan memperlihatkan wujud wanita itu

ok marsel ingat sekarang. Satu satunya yang memanggilnya little fire adalah

"Bitch! Vanya! Gila lo! Sakit lo! Pelacur! Ngapain lo disini hah?"

Ya,little fire, hanya Vanya yang dapat menyebutkan itu kepada Marsel. 

"Hahahaha bukan hanya Vanya yang gila disini" sahut suara lain dari arah belakang Vanya

(anjir ada 2 orang gila disini)

Suara high heels pun mulai terdengar jelas. perlahan tapi pasti, ia mulai lihat wanita itu dengan bantuan cahaya lampu disana.

"hi kak marsel,nice to meet you again" ucap wanita itu tersenyum manis. Namun siapapun yang melihat senyumnya itu akan dapat langsung berasumsi bahwa senyum itu menyimpan dendam.

"Jo- JO- JOECEL???"

"uuuu,apa kabar Marselino, kangen aku gak?"-Vanya

"I think dia ga kangen deh kak Vanya, kan yang dia kangenin cuma 'FINA'nya itu"- ucap  Joecel.

Marsel terkejut bukan main. Bagaimana Joecel bisa tau tentang Fina?

"Jangan bawa- bawa Fina . Mati lo sama gua kalo Fina kenapa kenapa"

"Ihhh takut"-Vanya

"Calm down kak,kita cuma mau kenalan kok"- Joecel.

tepat di depan marsel,terpampang lah layar proyektor besar. layar proyektor yang menampilkan seorang gadis yang tengah bertanya kepada beberapa orang yang lalu lalang di jalan. Nampaknya,ia bertanya tentang seseorang yang hilang. Siapa lagi gadis itu kalau bukan 

"FINA!!!"

Plak....

"CUKUP MULUT LO SEBUTIN NAMA JALANG ITU," ucap seorang wanita datang dan menampar Marsel,

begitu kuat tamparan wanita itu sehingga memmbuat Marsel kehilangan keseimbangan,dan ketika matanya mengerjap,megumpulkan kesadaran kembali,alangkah kagetnya bahwa wanita itu,...."











hehhehe sampe sini dlu yaaa, makaasih semuaaa,see you



Te amo mis mayores, MarselinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang