PART XXIX (KEPERGIAN)

317 20 0
                                    

Hello gaes...

memperbarui part kemarin tentang kepergian seorang tokoh cerita ini

yang pastinya gw kena hujat sama yang punya nama:v

sok kita lanjut ceritanya yakkkk

ok? Next!














































Fina POV

Athalah, Valeron, Bulan,dan aku pun melihat isi ruangan itu. Terdapat mayat mayat kaku tertutup selembar selimut tipis. di jempol kaki mereka tergantung kartu berisikan identitas mereka. Jujur saja aku merinding masuk kesini. Karena ini adalah kali pertama aku melihat jenazah sebanyak ini dengan mata kepalaku sendiri. Sebelumnya aku hanya melihat jenazah korban bencana atau jenazah yang di film film. Itupun lewat layar kaca.

Walau aku takut bercampur ngeri,namun kakiku tetap menapak dengan sisa nyali padaku. Takut?Jelas. Tapi demi sahabat tersayangku tentu aku rela.

"Jenazah Veny yang mana?"kata Athalah

"Coba di cek satu satu namanya" kata Bulan.

mereka pun mengecek kurang lebih belasan mayat disana. Dan tiba tiba Athalah berteriak.

"WOY "

"bego lu. Pelan pelan gebleg ini mayat semua" kata Eyon membekap mulut Athalah.

"Lepasin yon. Huft"

Bulan dan aku pun menghampiri mereka.

"Kenapa kak Athalah?" kata ku

"Gw ga nemu namanya Veny."

"Memang lu tahu nama ade gw?"

"Veny Prasetaning Putri Salsabila?"

"Ga tahu gw juga lupa"

"Au ah eyon brobok" kata Athalah.

"Ini dua simpanse malah bercanda. Nemu ga Jenazah Veny yang mana?" kata Bulan.

"Coba yuk tanya dokter" kata ku menenangkan.

Saat mereka ingin keluar datanglah seorang ibu dan 2 anaknya berlari dari luar ruangan ingin masuk pintu kamar mayat itu. Dibelakangnya tampak dokter yang tadi menemui mereka. Mereka pun berlari pada dokter itu. Kak athalah mencegat dokter itu.

"Dok jenazah pacar saya mana? Katanya sudah disini!"

"Maksud kamu yang tadi gagal operasi?" tanya dokternya

"Iya kan dokter yang bilang"

"Pasien yang gagal operasi itu seorang mahasiswa yang meninggal terjatuh dari kaca jendela apartemen bukan pacar kamu."

Sontak saja kami ber 4 kaget.

"Maksud dokter?" tanya ku sedikit berteriak.

" Malam ini ada 2 pasien yang melakukan operasi. Satu pasien dinyatakan wafat dan yang lain selamat dan sudah terbangun dari tadi. Pasien yang meninggal atas nama Putra Hendrawan dioperasi di lantai 5 dan Pasien yang selamat atas nama....."

Kami ber 4 menanti jawaban dokter dengan penuh harapan. Namun jawaban dokter....

" Lah saya lupa namanya siapa. Mendingan kalian langsung cek saja diruangan Dahlia di lantai 6."

BACK TO AUTHOR POV






Mereka ber 4 pun langsung kembali ke tempat tunggu ruang operasi. Disana mereka mendapati Marry, Marsel,Jepe sedang mengotak atik gawai mereka.

Te amo mis mayores, MarselinoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang