GOOD NIGHT READERS
Sesuai dengan janji semalam yang termuat dalam undang undang dasar te amo mi mayor:v
ga deh canda
maksudnya sesuai janji semalem yang bilang mau up kelanjutannya ini hari
i am back for that
dont forget to vote, komen, and share story ini ke teman teman readers kalian.
ok? Next!
"Venn"
"Venn"
"Venn"
mereka memanggil seorang wanita yang akrab disapa Venoy itu. Entah kenapa mood nya mendadak hancur melihat kedatangan Dimas. Yups. Dimas sepupunya Fina.
"ehh emm permisi dulu ya kita mau ngejar si Venoy dulu" pamit Fina.
"Gw ikut ya fin"kata Athalah. Cowo mana yang gak panik kalau ceweknya sedih.
"Ga usah tha. Biar kita saja ya kan Fin?" kata Bulan.
"Iya biar saja ini urusan cewe Kak. Pamit bentar ya"kata Fina dan mencekal lengan Bulan dan Marry untuk mengikutinya berlari.
Ada kalanya kamu terbuka padanya saat memiliki masalah. Karena fungsinya untuk hadir melengkapimu dan berdiri bersama sama bukan mengambil kelebihanmu dan pergi entah kemana.
"ANJING"
"KENAPA HARUS DIA LAGI?"
"BEGO"
"DASAR COWO BEGO"
"GA GUNA"
"GA GUNA LO DIMAS"
"SAMPAH!" ucap Veny memukul mukul kaca wastafel kamar mandi hotel sampe pecah dan dari tangannya mengalir lah cairan merah segar."LO NINGGALIN GW?"
"DAN SEKARANG LO KEMBALI LAGI DISAAT RASA GW UDAH GA ADA?!"
"GA BERPRIKEMANUSIAAN LO,SAMPAH!!!""NYESEL DIM.NYESEL GW"
"NYESEL GWW NITIPIN CINTA GW KE LO DIM" Veny berteriak sejadi jadinya. Untung dia berteriak demikian di kaca wastafel kamar hotelnya sendiri bersama sahabat sahabatnya. Maklum holang kaya punya hotel. Dan kamar ini merupakan kamar dimana Fina biasa menginap dan tak lupa mengajak sahabat-sahabat nya.
Veny pun sekali lagi mengambil ancang ancang. Ia kembali ingin memukul cermin yang terciprat darah itu dann...
"GW BENCI SAMA LO BANG..."
"Ven!"
"PRANG"
"BRUK"
Suara pecahan kaca itu terdengar begitu nyaring. Menggema di telinga Bulan,Marry dan Fina. Yup. Dan tak lama berselang tubuh yang tadinya meracau sembari memukul mukul cermin itu,terjatuh ke lantai tanpa ada aba aba. dan karena itu mereka pun menolong Veny."VEN!"
"VENY!"
"WOY VENY BANGUN" ucap mereka sambil menggoyang goyangkan tubuhnya.Bulan pun langsung mengambil ponselnya. Menghubungi sembarang no telepon siapapun meminta bantuan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
"TengTeRengTengTengTeng" (anggap aja suara telepon masuk yak. Author ga tau soalnya speaker hp author ajaib:v)
"Siapa sih?"
"Hah?!"
"Anak Dajjal? Ngapain dia?"
Jepe mengernyitkan kening melihat hp nya. Siapa sih?
Ia pun mengangkatnya mana tau penting.
"Halo?" ucap Jepe tenang.
"HALO WOY BANTUIN GW WOY SUMPAH NIH"
ada rasa panik yang tiba tiba muncul di hati jp. Entah apapun itu. Intinya ia panik.
"HEH LO KENAAPA? NAPA JADI HISTERIS GITU LU?"
"WOY SI VENY PINGSAN DI KAMAR FINA. DIA MUKULIN KACA SAMPE KURANG DARAH"
"HAH? EH IYA BENTAR GW AMA YANG LAEN KESANA"
TuuuT
"THA WOY THA"Kata Jepe menghampiri Athalah yang sedang mengobrol dengan Marselino dan Valeron.
"apa pe? Jangan kayak orang abis kebakaran jenggot dah"
"GA LUCU THA. JANGAN BERCANDA DULU PLEASE. PACAR LO"
"Veny? Ve-VENY KENAPA?"
"Dia pingsan di kamarnya Fina. Katanya abis nonjok nonjokin kaca."
"GA USAH BERCANDA LU GOBLOK"kata Eyon dengan mata terbelalak.
"SIAPA JUGA YANG BERCANDA? MACAN? MARMUT? GAK ADA ANJIR"
"YAUDAH AYU KESANA"
"SAYANG"
"BEB"
"YAAMPUN KAMU KENAPA?"
"EH BANTUIN GW DONG BAWAIN KE RS"
"Iya tapi dibawah ada party. Gimana nih?" kata Bulan.
"Udah gapapa gw tau lift eksekutif hotel ini. Yuk"
Singkat cerita Fina,Bulan,Marry,Marselino,Jepe,Eyon, dan Athalah sedang menunggu di pintu ruang operasi.Kondisi Veny yang begitu parah mewajibkan dokter melakukan operasi darurat. Athalah tidak dapat menghentikan langkahnya yang telah mondar mandir kurang lebih 2 jam sejak Veny ditangani dokter.
Waktu menunjukan pukul 23.55. Eyon dan Jepe tidur diantara Marry dan Bulan. Athalah tidur terduduk di pintu ruang operasi. Menanti sang pujaan hati yang tengah berjuang demi hidup dan mati. Fina? Telah tertidur lelap di bahu Marsel yang tertidur pula.
tit tit tit tit
Jam di tangan Fina berbunyi. Menandakan pergantian hari. pukul 00.00
"Heyy"
"Bangun"
Marsel pun terbangun akibat goncangan pada tubuhnya yang dibuat Fina.
"Apa?"kata Marsel dengan suara parau nya.
Fina menggenggam tangan kanan Marsel dan membuat jantung Marsel berpacu 3 kali lebih cepat.
"HAPPY BIRTHDAY KAK MARSEL SEMOGA SEHAT SELALU. PANJANG UMUR. MURAH REZEKINYA. SUKSES DUNIA AKHIRAT. DISAYANG ORANG TUA,KELUARGA,KOLEGA,SAHABAT,BANGSA DAN NEGARA. GOD BLESS"
"HAH?"
"ih kak Marsel kan hari ini ultah"
"Hah?Oh iya. Lupa. Kok lu tau?"
"Waktu pas nyari sepatu bang Gara,pas keluar dari toko yang ketemu kak Marsel,Fina ketemu ama Jepe. Terus dikasih tahu deh ama Jepe"
"hah? OH iya. makasih yah Fina. Gbu too"
"Sama sama. Ini hadiah dari Fina"kata Fina sembari menyerahkan kotak kecil berisi kalung tali berliontin Taring harimau yang mampu membuat pria manapun cool.
"Makasih Fina" ucap Marsel sambil memeluk Fina dari samping.
Jika pertambahan umur denganku dapat membuat kamu bahagia,maka izinkan aku ada di setiap hari bahagia mu,disamping mu,walau saat ini aku bukan milikmu.
-S.P-
Aku akan bahagia apabila merayakan hari istimewaku bersama orang orang disekitarku namun aku akan kehilangan jika hari itu kulewati tanpamu. Biarllah lebih baik hanya aku dan kau bersama merayakannya,kebanding semua orang di dunia hadir kecuali dirimu"
-M.F.D
KAMU SEDANG MEMBACA
Te amo mis mayores, Marselino
Fiksi RemajaSERAFINA PRATIWI gadis lugu yang menyimpan luka setelah ditinggal pergi oleh kekasihnya keluar negri. Kini seorang pria dingin yang merupakan kaka kelasnya berhasil menaklukan hatinya,namun cinta lamanya itu kembali,dan berniat merebut Serafina untu...