Extra part 2
"Ochi diam dulu dong, Mami susah pasangin bajunya kalau Ochi gerak-gerak terus," omel Laqueta pada Ochi yang daritadi terus bergerak ketika Laqueta sedang memakaikan pakaian penari pada Ochi.
"Ochi pegel, Mi, Mami pakaikan bajunya lama banget." Bukannya mendengarkan ucapan Laqueta, Ochi justru protes pada maminya itu.
"Ini susah, lho, padahal Mami mau panggilin orang yang biasa masang pakaian ini sekaligus make up, tapi Ochi nggak mau," balas Laqueta setelah memakaikan ikat pinggang yang terbuat dari kain pada Ochi.
"Nggak mau sama orang lain, maunya sama Mami aja," kata Ochi lalu memeluk leher Laqueta.
"Yaudah, jangan banyak protes makanya."
Setelah itu Ochi duduk di tempat tidur sedangkan Laqueta mulai merias wajah putrinya.
"Ochi udah siap, belum?" tanya Ojwala yang baru datang.
"Sebentar lagi, Nak." Laqueta yang menjawab karena Ochi sedang dipakaikan lipstik.
Ojwala mendekati adik dan maminya lalu memeluk leher Laqueta, tidak hanya itu, Ojwala juga meletakkan kepalanya di bahu Laqueta.
"Ochi cantik banget," puji Ojwala.
"Iya, dong," balas Ochi.
"Itu karena mami yang riasin, makanya Ochi jadi cantik, aslinya enggak terlalu cantik," kata Ojwala yang mampu membuat Ochi kesal dengan abang pertamanya itu.
"Jangan diganggu, Ojwala," tegur Laqueta, wanita itu tidak ingin ada keributan di pagi hari, apalagi ketika Ochi sudah dipakaikan pakaian seperti ini.
"Udah selesai, ayo turun, kita sarapan."
Ochi berdiri lalu melangkah dengan cukup lebar sehingga dia oleng dan hampir jatuh. Ojwala melepaskan pelukannya pada leher Laqueta lalu mengenggam telapak tangan Ochi untuk membantu adiknya berjalan.
"Pegangan, nanti jatuh. Masa udah cantik malah jatuh," ucap Ojwala.
"Kalian langsung ke ruang makan, ya, Mami mau beresin ini dulu," ucap Laqueta sambil menunjuk ke arah kotak make up nya.
Ojwala dan Ochi mengiyakan ucapan Laqueta dan langsung menuju ke ruang makan, sedangkan Laqueta tetap di kamar Ochi.
"Ochi mau makan sosis," ucap Ochi setelah sampai di ruang makan, dia melihat sosis goreng yang terhidang.
Meesam mengangkat tubuh Ochi lalu mendudukkan Ochi di kursinya. Meesam tau kalau Ochi tidak akan bisa duduk di kursi dengan mudah karena pakaiannya.
Setelah mendapatkan makanan yang diinginkannya, Ochi diam dan sibuk sendiri.
"Kamu sarapan dulu, Ta," titah Meesam.
Laqueta yang baru tiba langsung mengangguk, meskipun tadinya dia hanya ingin minum segelas susu hangat, tetapi ia tidak mau membantah ucapan Meesam.
"Abang ikut nggak?" tanya Ogya pada Ojwala.
"Ikut," jawab Ojwala.
"Cepat habiskan sarapannya anak-anak, baru kita pergi."
"Okay, Papi!"
🐬🐬🐬
"Mami, Ogya sama Ochi ke sana, ya? Di sana ada teman-teman," ucap Ogya seraya menunjuk ke arah teman-temannya berada.
"Oke, tapi jangan bikin ribut, ya?" pinta Laqueta dan anak kembarnya mengangguk dengan kompak.
Ochi dan Ogya menghampiri teman-temannya, Ogya berjalan lebih cepat daripada Ochi ketika jarak antara mereka sudah dekat.
"Ogya ganggu aja, deh," protes Risha ketika Ogya berhenti tepat di sebelah Sima sehingga Ogya ikut terfoto karena Risha dan Sima sedang foto.
"Ochi, boleh tolong fotokan? Aku mau ikut foto," ucap Cakra pada Ochi yang berdiri tidak jauh dari mereka.
Ochi menghela nafas lalu mengambil handphone yang Cakra arahkan padanya.
"Cepetan," titah Ochi.
Cakra berdiri di sebelah Risha lalu merangkulnya, sedangkan Ogya merangkul Sima sehingga Ochi menatap kembarannya itu dengan aneh, kenapa jadi seperti ini? Jadi, tidak ada yang mau foto dengannya?
Setelah gambar pertama sudah diambil, Risha memeluk pinggang Cakra dengan satu tangannya dan tangan yang satunya saling menggenggam dengan Sima.
"Udah, nggak mau lagi," ucap Ochi lalu memberikan handphone yang dipegangnya pada Sima.
"Lihat, dong," pinta Risha dan Sima menurunkan posisi tangannya agar Risha juga dapat melihatnya.
Ochi tetap berdiri tidak jauh dari mereka, Ogya yang melihat hal itu langsung menghampiri Ochi, kembarannya itu terlihat tidak senang.
"Cakra, Risha mau fotonya dong."
"Nanti aku bilang ke mama aku, ya, supaya dikirim ke mama kamu," balas Cakra.
"Risha, ayo ke tenda. Sebentar lagi acaranya mau mulai, kita kan tampil pertama," ajak Ochi.
Risha berdiri lalu pergi bersama Ochi menuju tenda tempat mereka berkumpul sebelum tampil.
🐬🐬🐬
Ochi dan Ogya berdiri berdampingan dan dengan kompak tersenyum ke arah kamera.
"Sekarang sama Mami Papi," pinta Ochi pada orang tuanya yang berdiri tidak jauh dari mereka.
Laqueta, Meesam dan juga Ojwala langsung berdiri di sebelah Ogya dan Ochi. Meesam berdiri di sebelah Ochi, Ojwala berdiri di sebelah Ogya sedangkan Laqueta berdiri di sebelah Ojwala.
"Udah selesai, ayo, yang lain juga mau foto di sini," ucap Laqueta karena beberapa orang tua murid berdiri tidak jauh dari mereka karena sedang menunggu giliran untuk berfoto.
Laqueta yang pada dasarnya memang tidak suka menjadi pusat perhatian langsung merasa risih dan segan karena membuat orang menunggu.
"Kalian makan dulu, ya, nanti nggak sempat," ucap Meesam dan diangguki ketiga anaknya.
"Kamu juga, Ta," kata Meesam karena Laqueta hanya diam saja.
Laqueta mengangguk saja, untuk sekarang dia iyakan saja semua ucapan Meesam. Laqueta belum merasa lapar.
🐬🐬🐬
23 Juli 2022
Revisi: Selasa, 11 Juli 2023Hallo, semuanya. Masih ada nggak yang nyimpan cerita ini di perpustakaan?
Ini ekstra part kedua, ekstra part ketiganya segera, ya.
Oh iya, sebagian dari bab ini juga ada di cerita my daughter 2.
And
Aku mau infoin kalau aku baru bikin cerita baru, judulnya Gemstones.
Ditunggu kehadirannya, ya ❤
See you, guys.
KAMU SEDANG MEMBACA
Byakta Family [Selesai]
Ficción GeneralIni kisah Laqueta setelah menikah, aku sarankan untuk membaca cerita 'Laqueta' terlebih dahulu ❤ Sifat Laqueta tidak akan bisa berubah walaupun status dan kehidupannya telah berubah. Setelah memiliki keluarga kecil yang tampak sempurna, Laqueta teta...