5. Dijebak?

3.3K 382 6
                                    

Siang hari ini, Haruto ada rencana ke kantor untuk menyetor laporan kemarin. Biasanya jam segini akan macet jadi Haruto harus siap siap menahan emosinya.

Setelah sampai kantor, Haruto langsung memberikan laporannya kepada Mashiho untuk di revisi sebelum diserahkan ke atasan mereka

"Aman ga" tanya Haruto

Mashiho mengacungkan jempolnya

"Aman. Udah nanti gue yang nyetor" ucap Mashiho

Merasa semua aman. Haruto langsung pulang dan bergegas menjemput Gevan di rumah Jaeshi. Tapi tiba tiba di pertengahan jalan, mobilnya mogok. Harito turun dan bingung harus bagaimana. Biasanya dia akan menghubungi montir langganannya. Tapi kali ini montir itu tidak bisa dihubungi

"Pah pah liat ada tante haru" ucap Michi dari dalam mobil

Yaps Michi akhirnya mau keluar kamar dengan syarat makan diluar. Setelah kelar makan mereka melihat Haruto yang tampak kebingungan di depan halte. Jeongwoo menepikan mobilnya dan ingin membantu janda galak sebelah rumahnya

"Tante Haru mobilnya kenapa? Pah cepet bantu ih" omel Michi

Jeongwoo mendengus kesal. Ia mau tak mau harus membantu memperbaiki mobil Haruto. Melihat kesulitan yang nampaknya ia sendiri tidak bisa, maka jalan satu satunya adalah Jeongwoo menghubungi temannya

"Lo ikut gue aja. Nanti mobilnya di ambil temen gue"

Dan disinilah Haruto berada. Duduk si samping kanan Jeongwoo dengan terpaksa. Michi yang duduk di belakang sih cuma senyum senyum bahagia

"Michi kenapa senyum senyum sayang" tanya Haruto

"Hehe seneng aja. Oh iya tante, tante kenapa ga nikah aja sih sama papa kan Michi bisa punya mama terus Gevan bisa punya papa" omel Michi yang sukses membuat Haruto dan Jeongwoo saling tatap

"Dih ogah banget" gumam Haruto

Haruto cuma bisa tersenyum canggung. Anak ini dapet ide darimana menjodohkan dirinya dengan duda gajelas ini. Kalau ganteng mah mending, lah ini prik banget

Sampai di rumah Haruto langsung menjemput Gevan.

"Main apa aja kamu sama om Jeje sayang" tanya Haruto

"Tadi main banyak mama. Oh iya terus aku main sama ade bayi, lucu tau. Mama gamau buatin Gevan adek? Ayo mama Gevan mau adek" ucap Gevan

Hadeh ga Michi ga anaknya sama aja, batin Haruto

"Nanti ya sayang kalau mama udah punya pasangan. Sekarang kamu mandi dan kita makan malem" ucap Haruto

Lama lama stress juga disuruh bikin adek. Ya bikin mah gampang, orang yang diajak gaada kan susah ya.

Haruto langsung memasak masakan kesukaan Gevan. Bahkan Haruto lupa bahwa ia masih menggunakan seragam kantornya.

Setelah mandi Gevan menggunakan baju favoritnya lalu memakai parfum sebagai sentuhan akhir

"Ah iya saran om jeje belum aku lakuin"

Gevan berlari pamit untuk ke rumah Michi sebentar. Michi dan Gevan berbincang layaknya orang dewasa di teras rumah Michi

"Michi om jeje ngasi ide tau sini deh aku bisikin" ucap Gevan

Mendengar ide itu sontak Michi dibuat bingung. Ia kurang mengerti dengan ide itu, tapi kata Gevan ini pasti akan berhasil dan membuat orang tua mereka menikah.

Gevan kembali ke rumah sementara Michi menarik Jeongwoo untuk menuju rumah Haruto.

"Tante Haru kita numpak makan ya hehe " ujar Michi

Haruto tersenyum gemas

"Ayo sayang mumpung tante masak banyak"

Disinilah mereka sekarang. Duduk di meja persis seperti keluarga utuh. Michi dan Gevan tentu tersenyum senang sembari mengacungkan jempol mereka, tanda bahwa rencana akan dimulai

Michi dan Gevan pamit untuk mengambil mainan mereka yang ada di ruang tau Haruto. Setelah melihat keadaan aman, barulah mereka mengunci kedua orang tua mereka.

"Bagus sekarang kalian tunggu di rumah om ya dan liat hasilnya besok" ucap Jaehyuk sembari menggandeng kedua bocah lucu ini

Jaehyuk tersenyum senang. Yaps semua ide gila dia. Jaehyuk tau kedua bocah ini tidak akan mengerti idenya, jadi sudah Jaehyuk pastikan ide ini akan berhasil.

Merasa Gevan dan Michi lama, Haruto mencoba menyusul mereka dan tidak ada. Haruto mencoba mencari keluar tapi pintu rumah terkunci

"Jeongwoo sini lu" teriak Haruto

Jeongwoo datang dengan muka yang tidak bersahabat

"Pintu kekunci. Ini pasti ide lo sama anak lo kan" tanya Haruto

"Enak aja lo. Gue juga tiba tiba ditarik sama dia kesini" ucap Jeongwoo

Huftt mau gamau mereka harus semalaman berduaan di rumah ini sampai pintu dibuka.

"Tidur di sofa lu, awas masuk kamar" ancam Haruto

Haruto menuju kamar dan segera mandi. Jujur ia lelah dan gila berpikir. Ini sudah dipastikan ide dua bocah nakal yang sengaja menjebak mereka.

Ditengah asiknya berendam lampu tiba tiba padam. Ah rasanya Haruto akan menghukum dua bocah nakal itu esok hari.

"Wo nyalain lampunya gue lagi mandi anj. Jangan becanda dong, gue takut" teriak Haruto

Jeongwoo yang mendengar teriakan Haruto segera menyusul sang sumber suara

"Mati lampu bego. Semua rumah juga mati" teriak Jeongwoo dari dalam

Haruto dengan sedikit rasa berani keluar hanya dengan menggunakan handuk kecil. Saat ia membuka pintu tiba tiba dirinya menabrak seseorang yang sudah bisa dipastikan itu Jeongwoo

"Anj ngapain masuk sih" omel Haruto

"Lah elu teriak tadi"

Haruto yang hendak berjalan tiba tiba oleng saat dirinya tak sengaja menginjak sesuatu. Jeongwoo yang saat itu tangannya dipegang Haruto, otomatis ikut terjatuh.

Tangan Jeongwoo tak sengaja menyentuh paha mulus Haruto. Jeongwoo masih normal, disuguhi pemandangan begini tentu jiwa hormon berjalannya keluar. Ia mulai meraba paha Haruto hingga sang empu mendesah

"Eunghh bangsat tangan lo"

Jeongwoo lalu berdiri dan membantu Haruto

"Ya lo pake acara jatuh. Mana cuma handukan, ya gue normal lah gila" protes Jeongwoo

Haruto dengan cepat mendorong Jeongwoo untuk keluar dari kamarnya. Rasanya Haruto ingin mandi kembali karena tersentuh tangan duda gila bin stress itu.

Ingatkan Haruto untuk menghukum anak anak bandel itu..

JODOH 5 LANGKAH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang