36. Menyerah

1K 102 4
                                    

Warning kekerasan ⚠️⚠️⚠️









Haruto masih berusaha mencari celah untuk kabur. Rasa sakit pada perutnya terus menjalar

"Akhh sakit hikss "

Haruto lupa bahwa penjara yang Zico buat menggunakan listrik dan tanpa sengaja ia menyentuh tiang yang memiliki aliran listrik tinggi.

"Akkhhh sakitt"

Tangan Haruto melepuh sebagian akibat sengatan listrik yang Zico rancang. Tak mudah menyerah, ia berusaha merobek cardigan yang ia bawa untuk menyelimuti tangannya. Dengan susah payah dan sisa tenaga yang sudah hampir habis, Haruto bangkit lalu berusaha menghancurkan tiang penjara menggunakan kursi yang satu satunya ada disekitarnya.

"Arghh bis ru bisa ha ha "

Namun sekuat apapun tenaga yang Haruto keluarkan tidak akan membuahkan hasil.

Haruto tertunduk lemas. Tenaganya sudah ia kerahkan begitu dalam untuk membuka penjara yang pada kenyataannya hanya Zico yang bisa membebaskan dirinya dari dalam sini. Haruto bahkan tidak sadar jika tangan yang tadi melepuh kini berubah menjadi membiru.

"Hikss sa..kit hikss gakuat haru mau hiks mati. Jeongwoo tolong hikss" ucapnya dengan suara yang tersisa. Tenggorokannya sakit dan terasa kering, karena yang Zico berikan hanya nasi bekas tanpa air minum. Ia berusaha menahan rasa haus mati matian dan rasa sakit pada perutnya yang semakin membuat tubuhnya tidak berdaya.

Pintu terbuka menampilkan sosok angkuh yang tertawa melihat Haruto tertunduk lemas sembari menahan sakit

"Hey gimana? Gagal ya usahanya? Hummm gimana kita mengenang masa lalu" ucap Zico

Haruto mundur dan menggeleng ribut. Ia paham kemana arah pembicaraan Zico. Zico akan menarik dan menyeret tubuhnya lalu menendang perutnya. Tidak, tidak akan Haruto biarkan Zico menyentuh calon anaknya

"Mundur" titah Haruto dengan rasa takut yang menguasai tubuhnya. Badannya bergetar hebat saat Zico mulai membuka penjara dan menunduk menghadap dirinya.

"Lets play sayang"

Zico tanpa rasa bersalah menarik Haruto yang masih ada di posisi duduk lalu menyeret paksa Haruto menuju luar. Ia tarik kepala Haruto lalu ia seret keliling ruangan tersebut.

"Zico akhhh sakit Zico lepas hikss tolong jangan hikss sakittttttt"

Zico semakin tertawa dan merasa rintihan Haruto adalah tanda bahwa Haruto menikmati permainan ini.

"Hahaha seru kan sayang"

Haruto terus memegang perutnya yang semakin mengalami rasa sakit dan nyeri. Ditambah luka pada kepala Haruto terbuka kembali oleh orang yang sama. Haruto mati matian menahan rasa sakit pada perut,kepala, tangan dan seluruh badannya saat Zico dengan sengaja menariknya lebih cepat

"Auuu sa...kit hiks hikss no arghhhhhhhh sakitttttt sakittt Zico arghhhhh hikss "

Zico semakin menarik Haruto dengan kencang. Sudah 4 putaran ia lakukan dan sangat membuatnya bahagia. Permainan yang ia rindukan akhirnya bisa ia mainkan bersama orang yang sama

"Happy sayang hmmm"

Haruto menggigit tangan Zico untuk melepaskan diri yang pada nyatanya Zico tidak merasakan apapun

"Stop hikss sakit arghhhhhh sakittttttt jangan stopp Zico"

Zico mengehentikan aksinya. Ia menatap Haruto dengan kepala mengeluarkan darah, tangan lecet dan kaki yang patah.

"Hahaha seneng kan sayang? Itu ada darah ih di kepala kamu? Kurang ya? Hmmm maaaf ya aku ulangi lagi sekali hehehe biar darahnya nambah"

Haruto menggeleng ribut. Ia berusaha menjauh dengan sisa tenaga yang ada. Namun tetap Zico bisa meraih dirinya dan menarik kepalanya lalu menyeret tubuh Haruto seperti yang ia lakukan tadi. Bahkan darah yang mengalir dari kepalanya kian deras. Berbagai kata sudah ia ucapkan agar Zico mengehentikan aksinya sampai

"Lepasin hikss lepasin aku momo"

Zico mulai melepaskan Haruto saat kata momo kembali terucap dari mulut Haruto.

"Arghhh stop stop. Gaada momo gaada momo arghh anjing"

Zico keluar dengan membanting pintu dan membiarkan Haruto terkapar tak berdaya dengan darah yang mengalir dari kepalanya. Haruto terpaksa mengatakan itu agae Zico melepaskan siksaannya

"Sa...kit ha ha sakit sakit hikss mas sakit"

Haruto berusaha menghentikan pendarahan pada kepalanya dengan sisa cardigan yang ia bawa. Ia menyeret tubuhnya untuk mencari sesuatu agar kakinya bisa bertahan setidaknya selama ia belum ditemukan. Haruto tidak tau apa yang akan terjadi pada kandungannya setelah diseret Zico berkeliling ruangan selama 20 menit lamanya.

"To..l.o...ng " Haruto kehilangan kesadarannya.








•••••••••~~~~~~~~~~©•••••••••~~~~~~~~~

Sementara itu Adam dibuat bingung karena ternyata rumah yang mereka temukan kosong tak berpenghuni. Mereka mengecek semua dan tidak menemukan siapapun ada di dalam

"Mana hah mana" bentak Jeongwoo

"Bisa sabar ga? Diem dulu. Bisa aja ini jebakan. Rumah aslinya masih jauh dari sini"

Adam jujur dibuat emosi dengan tingkah Jeongwoo. Diam sepanjang perjalanan, bertingkah aneh dan seenak jidat. Jika bukan karena Junghwan, Adam sangat amat tidak sudi berhadapan dengan orang tidak sabaran

"Ayo keluar kita jalan lagi"

Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan setelah menemukan rumah pertama yang ternyata hanya jebakan. Adam yakin rumah asli tidak jauh dari sini. Dan Adam curiga bahwa rumah yang tadi mereka temukan adalah rumah utama sang pelaku. Karena Adam tanpa sengaja melihat pistol kecil yang ia masukkan ke saku celana. Adam yakin ini senjata milik Zico dan anak buahnya.

"Bentar bentar aus gue" ucap Jaehyuk

"Sabar dikit ya? Ini kayaknya ga jauh" ucap Junghwan. Junghwan jadi merasa tidak enak saat sahabatnya banyak mengeluh sepanjang perjalanan. Junghwan khawatir Adam risih dan enggan membantu mereka

5 menit dari rumah pertama, mereka menemukan rumah yang persis. Tidak mau salah seperti yang pertama, maka Adam memeriksa sendiri ke dalam guna memastikan ada atau tidaknya orang disana. Dan benar saja firasatnya, rumah kedua kosong seperti yang pertama. Hanya saja isi ruangan tersebut sedikit lebih bagus dan seperti berpenghuni. Karena ada banyak bekas makanan dan pakaian dan beberapa alat rumah tangga.

"Aneh" gumamnya

Adam kembali mengajak mereka meneruskan perjalanan. Adam mulai paham dengan kode rumah ini. Setiap rumah memiliki desain yang sama dengan atap yang menyerupai angka 4. Mungkin rumah tempat penculikan yang asli ada di rumah ke 4. Dan setiap rumah ia menemukan kode berupa angka. Dan ia baru sadar, pistol yang ia ambil memiliki kode 1471.

"Gue tau taktik lo" monolog Adam saat tau maksud kode pada pistol tersebut







































Dikit lagi





JODOH 5 LANGKAH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang