29. Teror

1.3K 143 4
                                    

Jeongwoo benar benar menepati janjinya. Ia akan membangun kolam renang dengan 10 tukang yang sudah ia sewa. Walaupun Jeongwoo tidak yakin akan selesai sebelum lahiran Haruto tapi mengingat betapa inginnya Haruto berenang dengan perut yang masih buncit membuat Jeongwoo harus semangat meyelesaikan proyek ini sebelum waktunya tiba. Awalnya Jeongwoo memang mengerahkan 10 tenaga, namun nampaknya akan lebih bagus jika ditambah 40 tenaga maka kemungkinan akan selesai dalam waktu 3 bulan atau bahkan lebih cepat.

"Papa semangat" teriak Michi

Sementara Gevan masih mengamati apa yang akan papanya dan 50 orang tenaga ini akan kerjakan. Gevan juga berpikir bagaimana bisa tanah yang rata ini jadi kolam renang..

Tanah yang awalnya rata perlahan menjadi lubang besar dalam waktu 3 jam dengan 50 tenaga. Awalnya mereka semua menolak Jeongwoo untuk ikut karena tidak enak seorang bos turun langsung dalam pekerjaan kotor ini. Namun Jeongwoo kekeh dan memberi pemahaman bahwa ini adalah permintaan istrinya yang lagi ngidam.

Malas memikirkan bagaimana tanah bisa menjadi lubang, Gevan menarik Michi untuk bermain di rumah Jihoon. Semenjak mengenal lego, mereka akan terus senantiasa bermain bersama Jihoon untuk menyusun lego. Baik Jeongwoo maupun Haruto sudah tidak heran dan sudah terbiasa anaknya akan hilang dan pulang malam hari. Untungnya mereka bermain tidak jauh dari lingkungan perumahan.

Sementara Haruto lebih memilih untuk diam di kamar sembari membaca buku

"Papa kamu baik ya nak. Itu kamu dibuatin kolam renang loh. Jangan lupa bilang makasi ya nanti" ucapnya dengan sang jabang bayi

Plak

Tiba tiba terdengar suara lemparan dari arah jendela. Haruto yang penasaran segera turun ke lantai 1 dan melihat ada apa. Haruto melihat baik Jeongwoo maupun pekerja tengah sibuk sehingga tidak mungkin sumber suara yang mirip petasan datang dari arah belakang.

Haruto terus berjalan dan membuka pintu. Ada sebuah kotak yang ukurannya tidak terlalu besar

"Paket siapa ya? Perasaan aku gaada beli apa. Atau punya mas Jeongwoo ya" monolognya

Karena penasaran Haruto mengintip isinya untuk memastikan apakah ini paket nyasar atau tidak. Ketika dibuka..

"Aaaaaaaaaa"

Haruto sontak melempar kotak itu yang berisi boneka berlumuran darah

"Mas Jeongwoo hikss"

Haruto lemas dan terjatuh dibawah sembari menatap kotak yang baru saja ia buka. Mendengar teriakan Haruto, Jeongwoo segera naik dan berlari mencari Haruto

"Sayang astaga"

Jeongwoo panik saat melihat Haruto duduk dengan tangis yang semakin kencang

"Mas itu hiksss mas"

Jeongwoo membawa Haruto ke dalam dekapannya.

"Bangsat. Siapa yang iseng hah"

Jeongwoo murka. Bagaimana bisa paket aneh bisa masuk di perumahan ini. Bahkan biasanya jika ada penghuni yang belanja online, maka wajib mengambil paketnya di post satpam. Ini bagaimana bisa ada tepat di depan rumahnya

"Hey its okey ya" ucap Jeongwoo dengan mengelus rambut Haruto

Haruto masih syok dan lemas. Ini pertama kalinya dirinya mendapatkan teror aneh ini.

"Mas ha ha sakit da..da a...ku"

Haruto sesak nafas. Jeongwoo langsung menggendong istrinya kembali ke kamar dan segera menghubungi Doyoung. Jeongwoo yang panik terus terusan melihat ke arah luar dengan harapan Doyoung segera datang.

Saat Doyoung datang, Jeongwoo langsung menyeretnya ke lantai 2

"Doy cepet doy cepet"

"Tunggu disini"

Doyoung segera memberikan penanganan pada Haruto. Setelah memeriksa Haruto, Doyoung keluar membuat Jeongwoo panik setengah mati

"Doy gimana "

"Aman. Gue saranin lo pindah ke bawah aja. Bahaya banget kalau Haru naik turun tangga. Gue takut dia kumat"

Jeongwoo mengangguk paham lalu mengantar Doyoung ke depan. Setelahnya ia benar benar merombak semua dan meninggalkan pekerjaan kolam renangnya. Ia memindahkan semua barang barang mereka ke kamar bawah yang kebetulan kosong.

Setelah semua beres dan hari sudah mulai sore, Jeongwoo mempersilahkan semua pekerja untuk pulang. Dan anak anaknya belum juga pulang, alhasil Jeongwoo harus jemput paksa.

"Gevan Michi"

Pintu terbuka dan  "Hehe papa"

"Ayo pulang"

Mereka menawar untuk pulang malam hari. Memasang muka melas adalah senjata dua anak nakal ini

"Mama sakit"

Dua kata yang berhasil membuat Gevan dan Michi berlari menuju rumah tanpa menyadari Jeongwoo masih berdiam diri di depan rumah Jihoon

"Mama mama"

Mereka tidak mendapati mamanya di kamar atas yang alhasil dua anak ini panik bukan main

"Mama di kamar bawah sayang" teriak Jeongwoo

Mereka turun dengan langkah yang tergesa-gesa

"Pelan pelan hey, jatuh papa jual kalian ya"

Sontak mereka berdua menatap sinis Jeongwoo

"Jual aja" ledek Michi

"Emang berani haha. Sama mama aja papa ga berani wleee"

Jeongwoo merasa di ulti anak sendiri kaya gini. Ya iya sih dirinya memang suami takut istri

Sementara dua anak ini langsung loncat ke kasur dan mengecek keadaan Haruto yang tengah tertidur

"Mama"

Haruto membuka matanya dan tersenyum

"Mama, ade bayi nakal lagi ya" tanya Michi

"Mama keluarin aja dede bayinya. Nyusahin mama terus" ucap Gevan

Haruto mengelus kedua pipi anaknya , "dede bayi ga nakal sayang. Mama cuma cape aja"

Jeongwoo masuk dan

"Nih pasti gara gara papa" tuduh Michi

Gevan bangkit dan menarik Jeongwoo, "minta maaf sama mama cepet papa"

Jeongwoo terkekeh. Ini dua anaknya drama banget asli

"Hey kenapa papa hmmm"

"Papa pelaku kejahatan kalau kata om ji ya kan Michi"

Jeongwoo tersenyum kecut. Ini nih efek samping nitipin anak ke orang julid. Anaknya tiap hari dapet kosakata yang jelek tentang dirinya

"Jihoon sialan" gumam Jeongwoo

Plak

Michi dan Gevan memukul keras paha Jeongwoo

"Om ji baik ya, papa yang jahat"

"Michi bener, papa yang nakal"

Jeongwoo udah pasrah sama dua tuyul ini. Lama lama dia kasi juga ke Jihoon

"Yaudah sana jadi anak om ji"

"Hehehe becanda papa ganteng"

Haruto terkekeh. Entah harus berterima kasih atau gimana ke Jihoon, anak anaknya jadi nakal sama suka drama. Segala bilang pelaku kejahatan lah

"Siapa mau peluk mama"

Sontak Gevan Michi dan Jeongwoo rebutan pelukan Haruto. Ini dasarnya Jeongwoo emang suka godain anak anaknya

"Papa pergi ah"

"Dih orang mama punya papa yee"

Michi dan Gevan kompak menindih Jeongwoo yang alhasil membuat Haruto terpaksa bangun dari kasur dan membiarkan 3 orang aneh ini menyelesaikan kegilaannya.
























Tebak siapa pengirim paket itu 🤭

JODOH 5 LANGKAH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang