22. Selingkuh?

1.8K 181 3
                                    

Haruto masih mendiamkan Jeongwoo hingga saat ini. Instingnya kuat mengatakan kalau apa yang dikirim oleh seseorang benar adanya. Mereka terutama Haruto tidak tau menau bagaimana masa lalu Jeongwoo sebelum bersama dirinya.

Seperti hari ini, entah kenapa Jeongwoo yang biasanya tidak pernah datang ke kantor mendadak rajin ke kantor bahkan dari pagi hari. Haruto sebenarnya enggan menaruh curiga, namun apa yang dilihatnya kemarin membuat Haruto mau tidak mau harus mengikuti Jeongwoo untuk beberapa hari nanti.

Setelah Jeongwoo berangkat, Haruto bersiap siap untuk pergi ke kantor Jeongwoo dengan membawa bekal. Tujuannya sebenarnya ingin menyelidiki apakah foto kemarin benar atau bohong.

Sampai di kantor ia disambut oleh rekan kerja Jeongwoo dengan murah senyum. Haruto terus berjalan mencari ruangan Jeongwoo dan anehnya ruangan itu terkunci

"Aneh" gumamnya

Haruto mengetuk pintu dan tidak mendapatkan sebuah respon. Ia lalu menanyakan kepada orang sekitar mengenai Jeongwoo

"Permisi liat mas Jeongwoo tidak"

"Tadi sih ada cuma saya gatau beliau kemana. Kayaknya keluar buat sarapan"

Haruto mendadak bingung. Untuk apa suaminya sarapan jika tadi pagi saja ia sudah sarapan bersama Gevan dan Michi.

Haruto lalu berjalan menuju kantin kantor untuk mencari keberadaan suaminya. Dan apa yang Haruto lihat sekarang bak disambar petir pagi hari.

Jeongwoo terlihat sarapan berdua dengan seorang perempuan cantik dan seksi. Mereka hanya berdua dan terlihat sangat akrab bahkan sembari bercanda satu sama lain. Ia yang niat hati membawa makan siang untuk Jeongwoo nantinya sontak pergi dan keluar dari kantor sembari menahan tangisnya.

Entahlah kecewa apa yang ia rasakan sekarang. Seseorang yang dulunya ia benci lalu dengan manisnya meluluhkan hatinya namun sekarang semua ia kembalikan rasa benci itu. Haruto berlari dengan air mata yang sudah deras dan tidak perduli dengan kondisinya yang lagi hamil muda

"Lo jahat hikss wo"

Haruto bingung kemana kaki ini harus melangkah. Untuk menenangkan hati ia memutuskan untuk pergi ke rumah Dodam untuk menenangkan diri.

"Kenapa nangis ru" tanya Yedam dengan lembut

Haruto masih menangis kencang di pelukan Yedam. Hatinya hancur berkeping keping setelah melihat bagaimana manisnya Jeongwoo dengan perempuan tadi.

"Gue hikss liat Je..o hiks ma..kan hiks sama cewe mesra di kantor"

Doyoung yang mendengar itu sontak tak percaya. Bagaimana bisa seorang Jeongwoo yang mengejar Haruto dengan gigih tega selingkuh begitu saja

"Kayaknya ga mungkin deh ru" ucap Doyoung

"Lo ga liat kan? Hikss gue liat sendiri hikss mereka mesra banget doy" bentak Haruto

Yedam berdiri lalu memegang erat pundak Haruto. Jujur jika ini benar maka Yedam adalah orang pertama yang akan menghajar Jeongwoo

"Ru tenang okey? Kasian dede bayi"  ucap Yedam yang berusaha mencairkan suasana

Karena tidak tega, akhirnya Yedam mengantarkan Haruto untuk istirahat di kamar sampai nanti sore Jeongwoo pulang kerja.

Gevan dan Michi yang baru pulang sekolah dengan di jemput oleh Jihoon cukup heran karena rumahnya sepi. Ditambah mereka tidak menemukan keberadaan sang mama

"Om bentar mama gaada"

Jihoon yang awalnya mau langsung balik mendadak bingung. Tumben Haruto tidak ada di rumah

"Yaudah kalian ke rumah om aja yuk sambil nunggu mama papa pulang"

Gevan dan Michi hanya mengangguk lalu mengikuti Jihoon menuju rumahnya.

Sampai di rumah Jihoon lantas cerita tentang Haruto yang tidak ada di rumah

"Aneh ga sih by? Biasanya Haru kan bilang dia mau kemana kan? Tadi tumben banget dia cuma sms aku minta jemput anak anak"

Hyunsuk berpikir sejenak, "iya juga ya? Terus Haru kemana dong"

Jihoon menggelengkan kepala tanda ia tidak tau.

Sore hari tiba, Jeongwoo dibuat heran dengan keadaan rumah yang sepi. Ia lalu berjalan menuju rumah Jihoon untuk mencari anak anaknya.

"Gevan Michi"

Jihoon membuka pintu dan mendapati Jeongwoo yang sepertinya baru pulang dari kantor

"Tumben lo ngantor?"

"Ah ada beberapa proyek ji. Btw anak anak mana"

"Papa"

Jeongwoo langsung memeluk kedua anaknya dan menggendong dua bocah nakal ini untuk pulang.

"Loh mama kok udah di rumah? Tadi pas kita pulang sepi" tanya Gevan saat melihat Haruto sedang sibuk memasak makan malam

Haruto cuma tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Gevan. Jujur saja saat ini ia tidak mood untuk berbicara dan melihat ke arah Jeongwoo. Rasa sakit yang tadi ia rasakan semakin bertambah kala melihat wajah berseri Jeongwoo

"Anak anak kalian mandi dulu oke" ucap Jeongwoo

Gevan dan Michi langsung masuk kamar dan keheningan terjadi. Tidak ada pembicaraan antara dua orang dewasa ini selama beberapa menit sampai akhirnya

"Kamu kenapa sayang?"

Haruto yang merasa terpanggil hanya menengok sekilas lalu menata kembali makanan yang telah ia masak

"Ru"

Jeongwoo mendekat lalu memeluk Haruto dari belakang

"Mas ada salah ya"

Lagi dan lagi Haruto hanya diam. Nafasnya berderu dan tak terasa buliran air mata turun begitu saja membasahi wajah manisnya. Haruto melepaskan tangan Jeongwoo dari pinggangnya lalu menatap sendu ke arah suaminya

"Ini apa mas"

Ucap Haruto dengan menunjuk bekas kecupan di belakang kerah baju yang Jeongwoo kenakan. Bekasnya terlihat sangat jelas dan tercetak rapi

"Hah apa sayang? Ada apa"

Haruto menahan air matanya yang serasa ingin turun lebih deras. Haruto menepuk pundak Jeongwoo, "lancar kan makan mesranya mas? Sampe ada bekas haha "

















Jeongwoo sama siapa ya kira kira 🤭

JODOH 5 LANGKAH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang