8. Pulang

4.3K 363 6
                                    

Matahari muncul menyinari keduanya  Jeongwoo yang terbangun terlebih dahulu menatap ke arah Haruto yang tengah tertidur pulas. Cantik. Satu kata yang berani Jeongwoo lontarkan. Bekas kissmark menambah manis pada diri Haruto

Bagaimana ia lakukan sekali lagi?

Jeongwoo membuang asal selimut yang Haruto kenakan lalu

Jlebb

Jeongwoo memasukkan penisnya yang membuat Haruto memekik kencang

"Ahhhh bangsat masih pagi ahhh"

Jeongwoo yang emang dasarnya kesetanan mempompa tubuhnya secara acak dan cepat

"Ahhh anj sakit perih ahhh wo cukup"

Jeongwoo tidak mendengarkan ucapan Haruto. Ia dengan nafsu yang membara terus memompa penisnya yang semakin dijepit oleh lubang pink milik Haruto

"Ahhh ru jangan dijepit ahhh shitt enak banget ahhh"

"Ahhh wo keluar wo keluar ahhh"

Crotttt

Jeongwoo mengeluarkannya di dalam

Plak

"Masih pagi anj lo main masuk masuk aja. Minggir gue mau mandi habis itu kita pulang" ucap Haruto dengan datar

"Gila kalau tau si janda enak begini mah udah gue nikahin dari dulu"

Setelah kejadian pemaksaan tadi, mereka langsung bergegas pulang dan menjemput anak anak terlebih dahulu

"Mama papa yeayyy" ucap mereka

Mereka lalu kembali ke rumah. Ah masalah rumah, untuk sementara mereka akan tinggal di rumah Haruto. Jeongwoo nanti akan meminta izin untuk menjadikan satu rumahnya dengan Haruto agar lebih luas

"Mama kok jalannya pincang" tanya Michi

"Ah oh iya tadi jatuh sayang"

Michi memicingkan matanya ke arah Jeongwoo

"Papa kenapa ga nolongin mama pas jatuh hah? Jahat banget" ucap Michi

Bapak lu yang ada malah ngejos gue cil, batin Haruto

Gevan dan Michi akan menempati kamar Gevan, sementara Jeongharu akan menempati kamar yang biasanya Haruto tempati. Saat bertemu kasur, Haruto langsung merebahkan dirinya mengingat hampir Seluruh tubuhnya sakit

"Lo udah suka belum sama gue" tanya Jeongwoo yang ikut rebahan di samping Haruto

"Gatau, masih tabu"

Jeongwoo paham. Jeongwoo juga tidak akan menuntut Haruto untuk segera menyukainya. Jeongwoo membiarkan Haruto istirahat sementara dirinya keluar untuk meminta izin kepada buk Tya masalah rumah.

Ternyata buk Tya tidak mengizinkan permintaan Jeongwoo. Alhasil rumah Jeongwoo akan kosong sementara sampai ada pemilik baru yang menempati rumah itu

"Wo"

"Hah kenapa" tanya Jeongwoo

"Bawah gue sakit banget hiks sakit" adu Haruto

Melihat Haruto menangis, Jeongwoo refleks membawa Haruto ke dalam dekapannya. Ia elus rambut halus Haruto

"Maaf ya gue kasar banget mainnya" ucapnya lembut

Haruto meringis saat ia rasa bawahnya nyeri dan sakit.

"Gue bawa lo ke rs aja ya"

Plak

"Terus sampe sana lo mau bilang apa? Bilang kita habis nganu? Ga mungkin dong astaga Park Jeongwoo" omel Haruto

Kan kan muncul lagi nih sifat galaknya, batin jeongwoo

Jeongwoo daripada jadi bubur memilih keluar untuk melihat anak anaknya yang tengah bermain.

Lucu

Gevan dan Michi mirip seperti anak kembar. Bahkan keduanya tak henti henti tertawa dan bermain bersama.  Jeongwoo jadi paham kenapa Michi sangat ingin dirinya menikah dengan Haruto

"Gevan michi ayo masuk udah mau malem"

Dua bocah manis ini langsung berlari ke arah rumah.

"Mama mana" tanya Gevan

"Lagi tidur, jangan diganggu ya" pinta Jeongwoo

Mereka memberi hormat pada Jeongwoo lalu berlari menuju kamar. Jeongwoo cuma bisa ketawa ngeliat tingkah dua anak manis itu.

"Ni kalau gue masuk kena terkam ga ya" gumam Jeongwoo

Jeongwoo perlahan mengintip dan ternyata Haruto tertidur. Kayaknya sakit banget sampai Haruto tertidur dengan posisi tengkurap

"Ru bangun yuk mandi dulu"

Bughhh

Haruto melemparkan beberapa bantal ke arah Jeongwoo

"Tidur di luar lo"

Jeongwoo enggan membangunkan singa banteng. Jadi dengan pasrah ia mengambil dua bantal lalu tidur di sofa.

Malam semakin larut dan suasana rumah semakin sepi.

Haruto yang terbangun mendapati kasurnya sepi. Ah ia lupa telah mengusir Jeongwoo tadi

"Gue keterlaluan ga ya? Tapi dia ga kira kira jadi orang. Tapi kasian juga ya, gue istri macem apa nyuruh suaminya tidur di luar" monolognya

Haruto bangkit secara perlahan untuk menghampiri Jeongwoo yang tidur di sofa. Wajah tampan Jeongwoo yang damai suskes mencuri perhatiannya

"Lo diem gini cakep wo"

Haruto menggoncang badan Jeongwoo

"Wo masuk ke dalem ah. Gue gamau disangka durhaka"

Jeongwoo yang terbangun melihat Haruto bediri di depannya. Ia tau untuk menuju ruang tamu dengan kondisi ga baik pasti Haruto membutuhkan tenaga yang banyak. Sebagai suami yang baik, Jeongwoo menggendong Haruto menuju kamar

"Turunin gue anj" ucap Haruto

Jeongwoo menurunkan Haruto perlahan.  Jeongwoo tidur disamping Haruto dengan posisi Haruto membelakangi Jeongwoo. Jeongwoo paham bahwa Haruto belum terbiasa akan kehadiran dirinya. Jeongwoo tau itu dan Jeongwoo akan menanti sampai kata gue elo menjadi aku kamu......

JODOH 5 LANGKAH [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang