Revenge.6

4K 401 58
                                    

Suara desiran rumput yang di sebabkan oleh belaian angin mampu membuat Maldev terbangun dari tidurnya. Rambut hitam miliknya bergerak sebab angin ikut andil juga dalam menyapanya, sinar matahari yang terik siang ini sama sekali tak Maldev rasakan, yang ia rasakan saat ini hanyalah suasana tenang juga sejuk.

Ia tidak tahu di mana dirinya berada, yang ia tahu pasti tempat ini memanglah sangat indah. Padang rumput luas, tak ada satupun seseorang selain dirinya. Maldev memejamkan matanya untuk menikmati udara segar yang hampir tidak pernah ia rasakan selama beberapa tahun ini. Bibir tipisnya perlahan namun pasti tertarik ke atas, tersenyum sambil merentangkan tangan menikmati semilir angin sejuk yang menerpa tubuhnya.

Baru saja hendak tenang, perlahan-lahan namun pasti Maldev mendengar suara tangisan bayi. Maldev mengernyitkan keningnya, menajamkan telinga untuk mengetahui darimana suara bayi itu berasal. Pelan-pelan Maldev ikuti sampai suara tersebut semakin terdengar jelas, menyusuri ladang rumput luas ini tanpa tahu arah jelasnya. Ia kira hanya dia yang berada di sini, tapi ternyata Maldev salah, sebab ketika ia berhasil menemukan titik di mana bayi tersebut berada, ia juga melihat seorang perempuan yang tengah menggendong bayi tersebut, menimangnya agar bayi itu berhenti menangis.

Dan hebatnya, bayi itu perlahan-lahan berhenti menangis lalu kembali tertidur dengan tenangnya, yang mana hal tersebut berhasil membuat perempuan yang menggendongnya menunjukkan senyum teduh miliknya.

"Nora?"

Panggil Maldev dengan ragu, tapi Maldev cukup yakin bahwa perempuan yang tengah menggendong bayi itu memangnya lah Nora, kakak perempuannya. Ia tahu betul bagaimana Nora, bagaimana postur tubuhnya, bagaimana rambut perempuan itu yang panjang dan bergelombang.

Benar saja, ketika perempuan itu menoleh ia tersenyum sambil menatap ke arah Maldev. Senyum teduh yang sudah lama tak pernah Maldev lihat.

"Nora? Kau Nora, kan?"

Perempuan cantik itu mengangguk, masih dengan senyum yang terpatri Nora berjalan mendekat bersama dengan bayi yang berada di gendongannya. Bayi yang berhasil membuat Maldev bingung sendiri dibuatnya, kenapa Nora membawa seorang bayi? Bayi siapa yang Nora bawa?

"Iya, aku Nora.. Maldev." Katanya dengan tatapan paling teduh yang pernah Maldev lihat.

"Noraa.. aku merindukanmu."

Nora terkekeh, mungkin dia merasa bahwa adiknya ini memang benar-benar lucu sekali. Baru kali ini Nora mendengar Maldev benar-benar mengatakan kalau laki-laki itu merindukan dirinya.

"Benarkah?"

Maldev mengangguk, dia ingin sekali memeluk Nora sebenarnya, tapi melihat bayi yang berada dalam gendongan Nora tertidur dengan nyaman membuat Maldev enggan untuk mengusik ketenangan bayi itu.

"Maldev, kita tidak bisa berjumpa lama-lama. Aku hanya ingin mengatakan bahwa semua yang kau lakukan tidaklah benar. Mungkin memang terlihat benar karena yang mengatakannya adalah orang terpercaya, tapi kau harus ingat bahwa orang terdekat bahkan bisa menjadi musuh terbesar dalam kehidupan ini. Jangan mengotori tanganmu hanya karena sebuah fakta yang di putar balikkan."

Maldev tak menjawab, ia tidak mengerti dengan perkataan yang Nora sampaikan. Apa maksudnya? Kenapa Nora mengatakan itu semua? Apa yang salah?

Belum sempat Maldev bertanya sebuah sinar terang serta hembusan angin kencang membuat Maldev berusaha untuk melindungi dirinya. Perlahan bayangan Nora semakin hilang begitupun dengan tubuh Maldev yang terasa di tarik dengan begitu cepat.

"Hah.. hah.."

Maldev terbangun dari tidurnya, napasnya sudah tak beraturan seperti habis berlari berpuluh-puluh kilometer jauhnya. Sinar rembulan yang menembus dari kaca yang gordennya tak tertutup membuat Maldev melihat ke arahnya, sedang otaknya berpikir mengenai perkara yang Nora sampaikan tadi, serta bayi yang berada di gendongan Nora sendiri.

[END] Revenge | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang