Revenge.5

3.9K 392 32
                                    

"HAYES!"

Panggilan dengan suara yang tak terasa asing itu berhasil membangunkan seorang Hayes dari tidurnya, pemuda penyandang nama Anthony itu dengan cepat menoleh ke arah pintu kamar.

Dane.. itu Dane!

Hayes dengan semangat ikut berteriak, setelah sekian lama Hayes menunggu akhirnya seseorang datang juga untuk membebaskannya.

"DANE! HAYES DI SINI!"

"HAYES?"

Tak lama ketukan pintu pada kamar terdengar beserta suara milik Dane, "Hayes, apa kau di dalam?"

Hayes mengangguk dengan cepat meskipun nyatanya Dane tidak bisa melihat apa yang Hayes lakukan. "Iya Dane, Hayes di dalam." Katanya dengan suara yang sedikit meninggi. Tak lama suara gaduh dari balik pintu terdengar kembali, lalu setelahnya Dane masuk dengan napas terengah miliknya.

"Dane!"

Dane tersenyum, ia melangkah cepat untuk melepaskan segala sesuatu yang menawan pergerakan Hayes.

"Ayo Hayes, kita harus cepat sebelum mereka kembali." Dane menggenggam tangan Hayes, membawanya untuk keluar kamar dengan hati-hati.  Sebelum mereka benar-benar keluar, Dane menyempatkan diri untuk menoleh dan berbicara pada Hayes sendiri.

"Apapun yang terjadi selalu berada di sampingku, kecuali jika aku yang memerintahkan mu secara langsung, mengerti Hayes?"

Hayes mengangguk, ia mengerti dengan kata-kata yang Dane ucapkan. Maka dari itu ia menggenggam dengan erat tangan Dane untuk mengikuti kemana Dane pergi. Tapi sayangnya, Hayes tetaplah Hayes yang takut dengan suasan mencekam seperti ini, maka dari itu dengan refleks Hayes menarik pelan tangan Dane yang menggenggam tangan miliknya.

"Dane.. Hayes takut." Ujarnya dengan tatapan penuh akan kekhawatiran.

Mendengar itu Dane dengan cepat menoleh, mengusap pelan pergelangan tangan milik Hayes sendiri, "Hayes tidak perlu takut, ada aku disini, oke? Kita pasti bisa melewati semua ini. Hayes percaya dengan Dane, kan?"

Hayes mengangguk dengan ragu, dia percaya tapi dia takut juga. Takut kalau tiba-tiba Maldev datang dan mencelakai mereka berdua.

"Oke, sekarang kita harus keluar dari rumah ini."

Hayes lagi-lagi mengangguk, ia percayakan semua ini pada Dane sekarang. Untuk urusan tertangkap atau tidaknya itu adalah urusan belakang, yang terpenting adalah mereka harus segera keluar terlebih dahulu dari rumah ini.

"Tuan Hayes!"

Di sepanjang koridor yang menghubungkan ruang di rumah Neonnor ini Hayes jelas menoleh ketika mendengar namanya di panggil. Ada Nolan dengan darah yang mengalir di keningnya sedang berusaha berlari mengejar dirinya juga Dane.

"Nolan.." Lirihnya, menatap Nolan dengan tatapan sedih yang amat kentara. Perlahan Hayes memperlambat langkahnya, membuat Dane yang sadar juga kini ikut berhenti.

"Hayes ayo!"

Hayes tak menjawab, masih menatap Nolan yang tengah kesakitan di ujung sana.

"Hayes ada apa?" Tanya Dane dengan bingung, ia melirik jam tangan yang bertengger di pergelangan tangan kirinya.

Mereka tidak mempunyai banyak waktu lagi.

"Nolan.. Dane, Nolan terluka." Lirihnya.

Dane menghela napas panjang miliknya, ia melihat ke arah seseorang yang sudah di pastikan memiliki nama Nolan tersebut. Ini tidak bisa dibiarkan, bagaimana bisa Hayes menatap kasihan pada pemuda satu itu? Ini bukan saatnya untuk mengkasihani siapapun itu.

[END] Revenge | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang