Revenge. 25

627 67 23
                                    

"Jadi bagaimana bisa sistem database perusahaan dibobol seperti itu?"

Maldev gelengkan kepalanya sebagai jawaban yang Julian layangkan, karena dia juga tidak mengerti, peluru terakhir di lesakkan begitu saja dan tepat mengenai sasaran. Maldev kemudian letakkan senjata apinya lalu mundur beberapa langkah dari tempatnya berdiri.

Matanya memperhatikan bagaimana Julian yang saat ini masih terlihat asik dengan kegiatannya, menembak buah apel yang tergantung di sebuah tali, omong-omong mereka sedang tidak berada di tempat latihan tembak biasa, melainkan berada di lokasi latihan menembak di bagian lain dari wilayah kediaman kelurga Neonnor ini.

"Tapi yang pasti orang itu bukan orang sembarangan, sebab dia bahkan bisa membobol IT perusahaanku." Dan Julian setuju soal itu, ia kini sudah selesai juga, berdiri tepat di samping Maldev, tangannya mengambil segelas minuman kaleng yang tersedia disana.

"Kau sudah selidiki perusahaan-perusahaan yang terlihat mencurigakan?"

"Tentu, tapi tidak kutemukan sama sekali, kurasa orang ini bukan lah berasal dari perusahaan-perusahaan itu, Julian."

Julian miringkan kepalanya, ia lalu menatap Maldev penuh tanya, "jadi maksud mu bisa jadi orang ini individual?"

Maldev mengangguk untuk membenarkan, "kurasa seperti itu, karena sejauh ini tidak ada perusahaan lain yang mencurigakan, lagi pula tidak ada tender yang sedang kami perebutkan, jadi kurasa tidak mungkin kalau itu dari perusahaan."

Julian angguk-anggukan kepalanya, apa yang Maldev katakan memang masuk akal juga, ya meskipun permasalahan ini sudah selesai mereka masih tetap harus mencari siapa dalang di balik ini semua.

"Kapan kau akan kembali ke Jepang?"

"Lusa."

Maldev melirik sengit kearah Julian, tak terima, "kenapa cepat sekali?" dengusnya kemudian dan Julian meresponnya dengan sebuah kekehan.

"Aku juga punya urusan disana, kau yang harusnya kesana untuk mengunjungi kami, dasar pria sombong yang sok sibuk!" Kali ini Julian yang layangkan tatapan sinisnya pada Maldev, sedikit dongkol juga karena selama kepindahan mereka ke Negeri Matahari terbit itu Maldev tak pernah berkunjung dan menemui mereka, entah apa alasannya.

"Aku benar-benar sibuk bodoh! Bukan sok-sok seperti kata mu itu!"

Mendengarnya Julian angkat bahunya tak acuh, ya.. terserah apa kata Maldev saja lah, tidak heran kenapa hubungan Maldev dan Hayes tak kunjung membaik kalau di lihat-lihat, sebab Julian tahu ada alasan di baliknya, dan alasan itu sudah pasti ada dalam diri Maldev sendiri!

"Kau tidak ingin membahas hal lain yang tidak berhubungan dengan pekerjaan?" Julian sudah layangkan tatapan menggoda pada Maldev, sehingga buat laki-laki 28 tahun itu sudah angkat tangannya— siap akan mendaratkan satu pukulan untuk ayah dari Logan ini.

"Kau tahu.. selama 4 tahun berlalu banyak yang berubah darinya dan aku yakin kau sudah mengetahui tentang itu, Maldev." Obrolan mereka ini tiba-tiba saja Julian bawa ke ranah yang serius, wajah yang tadinya jenaka kini sudah di gantikan dengan ekspresi serius milik seorang Julian. "Paman Rei awalnya keras pada Hayes, ya.. kau tahu sendiri bagaimana Paman Rei kan?"

Maldev anggukan kepala, jelas ia tahu, karena Paman Rei menjadi salah satu alasan mengapa Hayes sebenci itu padanya hingga saat ini.

"Sulit hidup menjadi Hayes, Maldev, dia seorang diri, meskipun sekarang Ayah sudah mengangkatnya menjadi anak, rasa asing itu pasti masih membekas."

Pandangan keduanya jauh pada hamparan pepohonan di sebrang sana, sibuk dengan pikiran masing-masing sebelum akhirnya Julian berdecak pelan, "ya, kulihat masih tersisa sedikit rasa cinta yang ada, jadi belum begitu terlambat jika mau kembali berusaha dan perbaiki semuanya."

[END] Revenge | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang