Revenge. 29 [End]

754 77 32
                                    

'3 bulan kemudian...

"Itu saran dariku, kalau kau setuju aku tentu sangat senang." Reiden tersenyum tipis pada Maldev yang kini tengah duduk tepat di hadapannya, mereka sedang berada di ruangan biasa dimana obrolan penting berlangsung.

Benar, karena menurut Maldev hal seperti ini sangat penting, apalagi mengingat siapa sosok yang tengah ia ajak berbicara ini.

Maldev anggukan kepala, kalau begitu apa yang sudah ia rencanakan akan ia realisasikan, betul apa kata Paman Rei soal ia yang bertanya mengenai dirinya juga Hayes.

Omong-omong Paman Rei juga yang lainnya memang belum memutuskan untuk pulanh entah dalam waktu yang berapa lama, sebab mereka semua khawatir dengan kondisi Jason yang lemah dan masih di balut dengan duka yang mendalam.

Benar apa yang Paman Rei katakan soal ia dan Hayes yang sebaiknya segera melangsungkan pernikahan, selain untuk membuat hubungan mereka lebih jelas lagi, itu semua juga permintaan dari Daddy sendiri juga mendiang Papa.

"Setelah kalian menikah, semoga saja segera di berikan momongan, karena hal itu bisa jadi menjadi penyemangat hidup seorang Jason."

Maldev anggukan kepalanya lagi, ya semoga. "Terimakasih, Paman." Katanya sebelum berdiri lalu segera pergi dari ruangan ini.

Malam harinya, sekitar pukul 11 malam, rumah besar ini sudah nampak sepi, Paman Rei juga Paman Willi mungkin sudah tidur, sedang Julian serta suami juga anaknya berkunjung kerumah kakek dari Logan itu.

Dan kini hanya ada Maldev dan Hayes di meja makan malam ini, duduk bersebelahan dengan Hayes yang menyandar pada pundak Maldev.

"Sayang, aku ingin membicarakan hal serius sebentar, boleh?"

Mendengar pertanyaan itu Hayes rupah posisi nyamannya, ia menjauh dan tatap Maldev seraya anggukan kepala.

"Kau masih ingat ketika aku mengatakan akan membawa hubungan kita ke tahap yang lebih serius, kan?"

Hayes anggukan kepalanya, ia jelas ingat ketika Maldev mengajaknya untuk menikah beberapa waktu lalu, saat itu Hayes terkejut tentu saja, meskipun ia sudah senang karena artinya perasaan yang Maldev punya memang tidak main-main.

"Maldev sudah bicarakan itu pada Ayah?"

Maldev anggukan kepala, karena memang waktu ia sampaikan niatnya untuk mengajak Hayes menikah, pemuda itu meminta Maldev untuk berbicara mengenai itu semua pada Paman Rei terlebih dahulu- buah rasa hormat kepada laki-laki yang lebih tua juga sebagai wali dari Hayes sendiri tentu saja.

"Sudah, Paman Rei setuju, dia bilang memang seharusnya kita melangkah ke jenjang tersebut, lagi pula tidak ada alasan lain lagi untuk menundanya, Hayes. Kau yang aku pilih menjadi pendamping hidupku sampai akhir nanti, lalu ini juga permintaan Papa sebelum dia meninggal."

Kini Hayes yang anggukan kepala, "syukurlah kalau begitu, tapi apa ini tidak terlalu cepat, apa tidak mengundang asumsi buruk dari orang-orang nantinya?"

Jujur Hayes sedikit khawatir tentang hal itu, Papa baru saja meninggal dan tiba-tiba saja Maldev menikah. Mungkin memang tidak semua, tapi yang pasti ada beberapa manusia yang berpikir buruk nantinya, kan?

"Tidak perlu khawatir, kita bisa menyelenggarakan pernikahannya secara tertutup nanti."

Karena jujur Maldev juga takut kalau mereka tahu ia sudah punyai suami, itu tandanya Hayes dalam bahaya, meskipun lambat laun dunia akan mengetahui siapa suami dari seorang Maldev Neonnor sendiri.

Hayes anggukan kepala lalu tak lama suara derap langkah kaki tergesa dapat mereka dengar setelahnya, tak lama Jason muncul dengan wajah panik miliknya.

[END] Revenge | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang