Revenge. 26

473 59 9
                                    

"Selamat pagi, apa tidur mu nyenyak semalam, Hayes?"

Hayes menoleh ketika gendang telinganya mendengar suara Maldev tepat berada di sampingnya, ia mendengus lalu berikan jarak antara mereka. "Menjauh, kau terlalu dekat denganku, apa mau ku lempar menggunakan spatula ini?!" Hayes angkat spatula yang ia gunakan untuk membuat sarapan mereka pagi ini di sertai dengan tatapan tajam dari si empunya.

Maldev terkekeh lalu angkat kedua tangannya tanda menyerah, ia mundurkan langkahnya lalu tiba-tiba suara di belakang mereka membuat keduanya serentak menoleh.

"Pagiii!" Sapa Theo dengan senyum sumringahnya, tak lama Jason menyusul setelahnya.

"Selamat Pagi, Papa." Balas Hayes dengan senyuman pula, sedang Maldev kini sudah duduk di kursi tempat biasa ia duduki. Matanya masih menatap penuh goda pada Hayes yang sudah kembali sibuk dengan kegiatannya- menyelesaikan membuat sarapan mereka.

"Terimakasih, nak."

Hayes anggukan kepala setelah meletakkan piring tepat di depan Theo, senyum cerah itu buat Hayes sedikit penasaran. "Bahagia sekali Papa hari ini." Katanya sambil tersenyum lembut, dan Theo tentu tanggapi itu semua dengan senyuman kembali tentu saja.

"Tentu! Karena hari ini kan Papa mau menjalani kemoterapi, jadi harus diawali dengan bahagia juga positif supaya prosesnya berjalan dengan lancar."

Penjelasan Papa itu Hayes angguki dengan penuh kebahagian juga, sedikit merasa bersalah karena semalam ia sedih akan kondisi yang Papa alami di saat Papa sendiri nampak semangat menjalani kehidupannya sendiri.

"Oh ya, Hayes. Papa hari ini di temani dengan Daddy saja ya, Hayes hari ini di rumah saja tidak apa-apa."

Mendengar itu Hayes anggukan kepala, sedikit terharu dengan rasa cinta yang Daddy nya tunjukkan untuk Papa, karena Hayes juga yang lain jelas tahu sesibuk apa seorang Jason Neonnor, tapi ia luangkan waktu hanya untuk temani sang suami menjalani pengobatan hari ini.

Di tengah percakapan mereka ini Hayes jelas menangkap bagaimana Maldev yang nampak diam saja sedari awal percakapan ini di mulai, dan Hayes tidak tahu apa yang ada dalam pikiran seorang Maldev Neonnor itu, mungkin soal apa yang saat ini tengah mereka bahas, soal penyakit yang Papa derita.

Maldev memang sudah tahu mengenai sakit yang sang Papa derita setelah 3 hari kondisi Papa menurun, menutupinya juga tidak ada gunanya sebab Maldev juga berhak tau apa yang terjadi dengan Papa nya itu, Hayes masih ingat sekali bagaimana rasa terluka yang Maldev dapatkan ketika mendengar itu semua.

Karena itu Hayes berikan beberapa potong roti pada piring Maldev yang sudah hampir kosong. "Jangan melamun di pagi hari! Kalau masih mengantuk lebih baik kau kembali ke kamar saja."

Tawa geli mereka yang berada di meja makan pagi ini terdengar, buat Maldev melirik sekilas kearah Hayes lalu memakan roti yang Hayes berikan dengan suapan kesal.

"Papa sudah tidak khawatir lagi kalau meningglakan mu sendiri nanti, karena sudah ada Hayes yang pasti akan mengurus dirimu, Maldev." Papa terkekeh setelah mengatakan hal itu.

"Meskipun Hayes yang mengurusku nanti, Papa juga tidak akan aku perbolehkan pergi, memangnya Papa juga Dad mau pindah lagi ke Amerika?" Dengus Maldev tak terima, meskipun ia ini sudah di latih sedari kecil untuk mandiri, Maldev juga tidak mau jauh lagi dari keluarga seperti yang dulu-dulu, sudah cukup ia kehilangan Nora, lalu kehilangan Hayes selama 4 tahun di sisinya dan Theo hanya tersenyum kecil ketika mendengarnya.

"Kalian ini sebenernya saling suka atau tidak sih?"

"Tiba-tiba?!" Protes Maldev pada pertanyaan yang Daddy nya ini layangkan, yang benar saja!

[END] Revenge | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang