Revenge.1

5.8K 476 30
                                    

(Mulmed: Utara Room)

Selama hidup, Maldev tidak pernah seniat ini, tidak pernah sekejam ini. Baginya hidup ini harus di lalui dengan versinya sendiri, bukan Daddy.. bukan juga seperti keluarganya yang lain. Bagi Maldev, hidup ini harus di jalani dengan sesuka hati, toh hidup hanya bisa di lalui hanya satu kali, jadi baginya tidak ada waktu untuk mengurusi dunia kotor yang keluarganya naungi.

Tapi kali ini, Maldev ikut turun tangan untuk membalas dendam, ia tidak terima semua ini terjadi dengan perempuan kesayangannya.

Nora..

Satu nama yang berhasil membuatnya menjadi seperti sekarang ini, masuk di dalam dunia kotor yang sejak awal tidak ingin ia pijaki.

Langkah lebar miliknya membawa pemuda berusia 24 tahun itu memasuki sebuah kamar bercahayakan temaram. Suara sepatu pantofel yang ia pakai menggema di seluruh penjuru kamar tersebut.

"Sudah sadar, Tuan Anthony?"

Maldev lipat kedua tangannya di depan dada, menatap ke arah pemuda yang ia akan rusak kehidupannya, sama seperti saudara pemuda yang ia tawan ini merusak kehidupan perempuan yang ia sayangi.

Bukankah nyawa harus dibalas dengan nyawa pula?

Maldev hanya menginginkan itu saja.

Suara rantai yang bergerak membuat Maldev tersenyum miring, membayangkan betapa menyenangkannya mempermainkan kehidupan seseorang, layaknya majikan memainkan peliharaannya.

"Lepaskan aku!"

Maldev terkekeh, ia berjalan mendekat dengan perlahan, menghiraukan tatapan bengis sang tawanan.

"Peliharaan harus di rantai agar tidak kabur, Hayes." Tangan milik Maldev terulur, menepuk pelan pucuk kepala Hayes beberapa kali. Persis seperti majikan yang bangga dengan hewan peliharaannya yang pintar. Maldev lagi-lagi tersenyum miring, meremehkan Hayes yang masih menatap dirinya dengan tatapan tajam.

Maldev cukup lama terdiam, matanya menatap lurus ke arah tatapan tajam yang Hayes layangkan untuknya. Sampai akhirnya Maldev menghembuskan napasnya dengan pelan, mendudukkan diri di atas ranjang.

"Kau tahu? Sebenarnya aku tidak mau melukai seseorang, ini bukan gayaku, bukan duniaku. Tapi karena ulah saudaramu, aku harus melakukannya."

"Aku tidak perduli! Lepaskan aku bajingan! Dasar pembunuh biadab!"

Maldev hanya terkekeh ketika mendengar umpatan yang Hayes tujukan untuknya. Tak keberatan sebab dia juga merasa demikian- dimulai dari sekarang. Maldev gelengkan kepala, "kau membicarakan Hendry?"

"Hiks.. lepaskan akuu!!"

Maldev tak memberikan respon lebih, ia memilih untuk berdiri, meninggalkan Hayes yang menatapnya dengan tatapan penuh akan amarah. Sedangkan Hayes sendiri, pemuda itu hanya menangis dalam diam, tangannya ia gerakan berharap borgol yang menawannya terlepas. Padahal Hayes tahu betul apa yang ia lakukan adalah hal yang sia-sia, yang ada pergelangan tangannya memerah dan lecet saja.

"Hendry.." Gumamnya dengan nada pilu. Matanya tak sanggup ia pejamkan, kejadian mengerikan yang ia alami beberapa saat lalu terlintas dengan jelas di kepalanya, mengulang bak kaget rusak.

Saat itu Hayes sedang berada di dalam kamarnya, membaca buku kesukaan miliknya. Tidak pernah ia bayangkan suara gaduh dari lantai bawah rumahnya serta suara tembakan yang nyaring menusuk telinga menjadi awal traumanya di masa lalu terulang kembali. Bagaimana dirinya yang melihat orang-orang yang ia sayangi tergeletak dengan tubuh penuh akan darah.

Hayes tidak tahu apa yang salah dari keluarganya sehingga mereka; orang-orang bertubuh besar dengan balutan jas rapi tega membunuh orang-orang sebaik Papa dan Mama nya, dan kini Hendry juga.

[END] Revenge | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang