Revenge.10

6.2K 467 67
                                    

Selama Hayes berada di kediaman keluarga Neonnor, ia memang tak banyak bertemu dengan banyak orang. Hanya Maldev juga Nolan yang sering ia temui, selain karena gerak nya terbatas Hayes memang tidak terlalu suka bertemu dengan orang lain selain nama yang di sebutkan tadi.

Selama ia di sini juga Hayes lebih banyak bertemu dengan Nolan, Nolan yang ia kenal adalah pemuda ceria dengan kebaikan hati yang luar biasa, meskipun sesekali ia mendapati pemuda itu mengumpat dan marah-marah dengan seorang laki-laki tampan dan memiliki postur tubuh besar nan tinggi.

Tapi untuk hari ini ia mendapati Nolan dengan wajah paling mengenaskan yang ia pernah ia lihat, pemuda pemilik nama belakang Oliver itu datang dengan wajah sebab serta air mata yang berlinang di wajah tampan miliknya. Hayes jelas bingung juga panik ketika melihat Nolan datang dengan keadaan seperti itu, tapi Hayes memilih untuk tak bertanya, hanya membiarkan pemuda yang sudah ia anggap sebagai kakak sendiri itu menangis sambil memeluknya.

"Tidak! Aku tarik kata-kata ku kalau jatuh cinta itu indah! Bodoh!!! Jatuh cinta itu tidak selalu tentang dunia milik berdua, tidak selalu tentang bahagia!"

Bisa Hayes rasakan bagaimana Nolan yang meremas baju yang Hayes gunakan, dari sana bisa Hayes simpulkan bahwa Nolan tengah sakit hati, karena itu Hayes arahkan tangannya perlahan untuk menepuk punggung Nolan dengan pelan.

"Aku benci dia! Aku tidak mau bertemu dengannya lagi!"

Hayes diam saja, ia tidak tahu untuk siapa kata-kata itu Nolan tujukan, jadi karena itu Hayes beranikan diri untuk bertanya dengan pelan.

"Siapa?"

"Julian bajingan!"

Hayes menelan ludahnya ketika mendengar Nolan menyematkan kata bajingan di belakang nama laki-laki yang ia sedikit tahu tentangnya itu, Julian- sahabat baik dari Maldev sendiri.

Jadi.. Nolan juga Julian menjalin hubungan? Hayes tidak percaya tapi tidak heran mengingat Nolan memang sering menceritakan laki-laki bernama Julian itu.

"Dia jahat sekali.. hiks, dia bilang cinta, tapi dia bertunangan dengan orang lain." Suara Nolan lirih, ia melepaskan pelukan mereka, lalu menatap Hayes dengan sorot mata yang menunjukkan bahwa ia sangat terluka.

"Aku tahu aku hanyalah pelayan di sini, tapi tidak seharusnya dia mempermainkan hati ku kan, Hayes?"

Hayes tak bisa berkata-kata, ia tidak tahu respon apa yang harus ia tunjukkan kepada Nolan sekarang, ia tidak berpengalaman soal cinta apalagi mengenai sakit hati.

"Hayes.. aku sangat mencintainya, tapi kenapa dia melakukan hal ini kepadaku, seharusnya kalau dia memang ingin menikahi orang lain jangan memberikan harapan seolah dia mencintaiku juga, kan?"

Hayes hanya mengangguk, melihat Nolan menangis seperti ini membuatnya tanpa sadar menjatuhkan air mata juga.

"Aku harus bagaimana? Rasanya sakit sekali."

"Yang mana? Yang mana yang sakit, Nolan? Biar Hayes bantu obati.. hiks!"

"Di sini." Nolan menunjuk dada miliknya, ia menggelengkan kepala setelahnya, "tidak akan bisa."

"Maafkan Hayes, Nolan.. hiks, Hayes tidak bisa membantu, padahal selama ini Nolan selalu membantu Hayes, hiks."

Nolan tak menjawab, mereka sama-sama terdiam cukup lama sampai akhirnya tangisan keduanya berhenti dengan sendirinya. Nolan terkekeh setelah mendapati Hayes yang menatapnya dengan tatapan polos pemuda itu. Nolan terkekeh, pemuda itu mencolek hidung bangir milik Hayes.

"Kenapa jadi ikut-ikutan menangis, hm?"

Hayes mencebikkan bibirnya, "Nolan terlihat menyedihkan, jadi Hayes ikut iba, makanya sampai menangis juga! Hmm.. apa sudah tidak sakit lagi?"

[END] Revenge | MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang