007. Blind Date

2.2K 258 95
                                    

❗❗❗
Ini murni hanya karya fiktif khayalan penulis, tidak ada hubungannya dengan kehidupan pribadi idol yang menjadi karakter di sini. Harap menjadi pembaca yang bijak dalam berkomentar.

Menerima kritikan, tapi tidak dengan hujatan.

.

.

[..........]

Requested by: EmmaFarisi

27july2022;wednesday

.

.

___________________________________________

___________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Eonnie!!!"

Lisa memekik kepada seseorang yang tengah duduk di ruang tamunya. Sementara seorang gadis yang merasa di panggil lantas menatap Lisa penuh tanya.

Gadis yang datang itu kemudian menunjukkan ekspresi frustasi. "Eonnie, kenapa---ck... Kenapa kau melakukan ini?"

"Melakukan apa?" Tanya Jisoo bingung.

Lisa kemudian menunjukkan sebuah undangan resmi yang beberapa waktu lalu ia terima bersamaan dengan sebuah bucket bunga, yang ternyata dari sebuah stasiun TV.

"Eonnie mengikutsertakan aku di acara ini, tanpa persetujuan ku lebih dulu? Astaga! Yang benar saja!" Ucap Lisa jengah, ia kemudian merebah di atas sandaran sofa. Mengambil oksigen beberapa kali, lalu perlahan memejamkan matanya rapat.

"Ah, itu..."

Jisoo perlahan mendekati Lisa. "Aku hanya ingin membantumu sedikit merasa lebih baik. Aku mengerti, betapa sulitnya merelakan seseorang yang selama ini kau anggap penting, tapi setidaknya kau harus berpikir rasional, bahwa menangisi segala sesuatu yang sudah terlanjur terjadi itu tidak akan berpengaruh apa-apa, aku bosan melihatmu mengurung diri terus menerus. Menganggap dunia ini tetap sama seperti saat kau memiliki pria itu. Itu berlebihan Lisa."

Tak ada sahutan, Lisa hanya hening dengan pikirannya yang berkecamuk bingung.

"Tapi bagaimana aku akan mengikuti program kencan seperti ini, eonnie? Kau tau publik Korea selalu menganggap artis asing seperti ku sebelah mata. Aku tidak mungkin---"

"Ini bukan untuk mereka, ini untukmu. Aku melakukannya bukan untuk membuat orang lain senang, tapi untuk membuatmu merasa lebih baik dari hari-hari sebelumnya. Kenapa kau harus memikirkan tanggapan orang lain daripada keadaan hatimu sendiri? Hm?"

Jisoo ada benarnya. Lisa pun hanya membuang napas pasrah. Sebenarnya patah hati yang di alaminya sekitar satu tahun yang lalu belum sepenuhnya sembuh. Ia masih terpuruk, memikirkan penyebab utama dari berakhirnya hubungan cinta pertamanya.

RANDOMLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang