Book ini adalah short story yang aku buat sebagai bentuk terimakasih kepada para pembaca yang sudah berbaik hati memfollow akun penulis amburadul ini.
100 followers, mungkin buat orang lain itu kecil, tapi bagiku sebaliknya. Itu hal yang jauh di lu...
Ini murni hanya karya fiktif khayalan penulis, tidak ada hubungannya dengan kehidupan pribadi idol yang menjadi karakter di sini. Harap menjadi pembaca yang bijak dalam berkomentar.
Menerima kritikan, tapi tidak dengan hujatan.
.
.
[JAELICE]
06july2022;wednesday
.
.
__________________________________________
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seseorang tengah berdiri di depan pintu sebuah unit apartemen. Dengan bucket bunga mawar di tangan kanannya, dan paper bag merek ternama di tangan kirinya. Berulang kali ia menekan bel pintu unit itu, berharap sang penghuni bergegas membukakan pintu dan menerimanya sebagai tamu.
Hingga tak lama pintu itu benar-benar terbuka. Gadis si pemilik unit tampak memandang lelaki yang menjadi tamunya dengan tatapan jengkel.
"Beraninya kau?"
Jaehyun kemudian menghela napas. "Lisa, aku tau ini sedikit terlambat---"
"Yak! Enyahlah dari sini, sebelum aku benar-benar mengulitimu! Kau, k-kau... Hiks..."
Jaehyun kemudian memaksa masuk dan segera menutup pintu. Ia lekas meletakkan bucket bunga dan paper bag itu asal, lalu beralih memeluk wanita yang beberapa waktu lalu mencampakannya.
"Tidak, aku benar-benar minta maaf soal kemarin. Aku sangat berlebihan, aku mengakuinya. Malam itu aku terlalu kelelahan dan sedikit mabuk, aku sendiri juga tidak berpikir kalau mulutku akan berbicara asal seperti itu."
Pelukan Jaehyun kian mengerat, seiringan dengan tangisan Lisa yang semakin menguat di sana.
"Aku benar-benar minta maaf. Aku tidak berniat menyebutmu begitu. Maaf, maaf jika aku berlebihan."
Sedikit perlawanan mulai di rasakan Jaehyun. Seperti Lisa mulai memaksa dirinya menjauh.
"B-bicara apa kau, hik. Berlebihan apanya? Eoh? Kau, hik, beraninya kau---ah, ya! Bagaimana rasanya? Hm? Aku sedikit penasaran, tidak, aku tidak cemburu, tapi aku penasaran, hik. Ya, c-cuma penasaran!"
Jaehyun menatap bingung pada Lisa yang terlihat cegukan dan berbicara aneh. Hingga akhirnya ia paham, saat sesuatu di sisi pintu mengalihkan perhatiannya.
Kantong sampah itu terlihat meluap. Jaehyun lantas membungkuk, untuk memastikan sesuatu yang membuatnya sedikit curiga. Kantong itu pun sedikit ia singkap, terlihat beberapa tumpuk botol soju di dalamnya. Bahkan ada kaleng bir juga.
