Book ini adalah short story yang aku buat sebagai bentuk terimakasih kepada para pembaca yang sudah berbaik hati memfollow akun penulis amburadul ini.
100 followers, mungkin buat orang lain itu kecil, tapi bagiku sebaliknya. Itu hal yang jauh di lu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Awan putih tampak beriringan memenuhi langit. Melintasi mentari yang terkadang ikut meneduhkan bumi.
"Sa?"
"Hm."
"Kita udah berapa taun ya temenan?"
Gadis yang di tanya tak lantas menjawab. Ia lebih memilih mengalihkan pandangannya pada seseorang yang kini juga berbaring di samping tubuhnya. Di atas rerumputan, di bawah satu pohon rindang, di sebuah lapangan luas di dekat rumah mereka.
"Ga tau, itung aja dari kita TK sampe sekarang!"
Jaehyun yang masih memandang ke arah langit pun mengernyit. "Kita sekarang 17 ya?"
"Elo yang 17, gue mah masih 16. Nunggu bulan depan!"
"Ok." Jaehyun mengulurkan seluruh jemarinya di depan wajahnya. Merangkai nya sedemikian rupa demi menghitung jumlah tahun yang sudah mereka lalui bersama. "17 di kurang 5, berarti sekitar 12 tahun ya?"
"Iya kali."
"Wah, kalo itu pohon udah gede banget pasti ya?"
"Ha?"
"Apalagi kalo dalam bentuk bocah. Udah bisa main bola kali ya, Sa?"
Jaehyun terkekeh setelahnya, begitu juga Lisa. Remaja laki-laki itu memang agak absurd, namun ia satu-satunya sahabat terlama yang ia punya.
Meskipun bukan berdarah asli Indonesia, nyatanya Lisa sudah melewati banyak hal bersama pria itu. Dari yang menyenangkan sampai kepada yang sangat tidak mengenakkan.
Jaehyun terkadang juga galak. Sering bicara blak-blakan dan tak pandang dengan siapa kalimatnya itu ia ucapkan. Namun, di balik semua sifat kerasnya itu, nyatanya tersimpan kepedulian yang besar terhadap Lisa.
Seperti saat mereka sedang pergi ke tempat kursus matematika bersama. Berulang kali ia membentak Lisa hanya karena nekat menggunakan baju yang katanya kurang bahan.
