❗❗❗
Ini murni hanya karya fiktif khayalan penulis, tidak ada hubungannya dengan kehidupan pribadi idol yang menjadi karakter di sini. Harap menjadi pembaca yang bijak dalam berkomentar.
Menerima kritikan, tapi tidak dengan hujatan.
.
.
[....]
Requested by: sugaringkim
05Nov2022;saturday.
.
____________________________________________
Seorang gadis merapatkan jaketnya, menyusuri lorong di area kampus tempatnya menempuh pendidikan.
Sudah hampir tengah malam, Lisa menggigit bibirnya sendiri akibat rasa takut yang tiba-tiba bergemuruh datang. Tiba-tiba saja percakapan yang ia lakukan tadi siang bersama Vivi kembali terngiang di kepala.
"Lisa, kau tidak boleh sombong seperti itu! Bagaimana pun sejak dulu Vampir memang ada."
Lisa terkekeh saat itu, sambil bergerak membuka kotak makan siangnya.
"Vi, apakah kau bahkan tau, jika awal mulanya Vampir dikenal itu lewat karya fiksi?"
"Iya, aku tau. Tapi bukankah itu berdasarkan cerita nyata yang beredar di masyarakat dahulu?"
Sial! Padahal sejak tadi pagi ia sendiri yang menyangkal tentang teori keberadaan Vampir di kampus mereka. Kenapa sekarang dirinya malah dibuat bergetar saat hanya ingin mengambil pouch berisi kartu-kartu penting serta ponselnya di perpustakaan?
Lisa harus pulang. Ini sudah hampir tengah malam. Kelas terakhirnya ia lalui tanpa sahabat terdekatnya, hingga saat Lisa ketiduran, tak ada satupun mahasiswa yang sadar dan membiarkannya begitu saja berkelana dalam damainya.
"Vivi juga kenapa tidak mencariku sih?" Gumamnya lagi.
Bagaimana pun juga mereka teman satu kamar, harusnya Vivi menyadari kejanggalan Lisa yang tak langsung pulang bahkan saat sudah tengah malam seperti sekarang. Lalu kenapa gadis itu tak kembali?
Berbelok satu lorong lagi, maka Lisa akan menemukan ruang perpustakaan di kampusnya.
Gadis itu sejenak abai dengan Vivi yang mendadak lupa dengan dirinya dan memilih fokus kepada lorong sepi yang sebentar lagi harus ia lintasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANDOMLICE
FanfictionBook ini adalah short story yang aku buat sebagai bentuk terimakasih kepada para pembaca yang sudah berbaik hati memfollow akun penulis amburadul ini. 100 followers, mungkin buat orang lain itu kecil, tapi bagiku sebaliknya. Itu hal yang jauh di lu...