026. Noona for "Nana" (Na Jaemin) 3

1.2K 193 23
                                    

07Jan2023;saturday

.

.

_________________________________________

Sekuat tenaga Lisa berusaha bertahan pada pendiriannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sekuat tenaga Lisa berusaha bertahan pada pendiriannya. Ini salah. Tentu saja. Bagaimana mungkin ia harus berhubungan mesra dengan seseorang yang sejak kecil ia besarkan seperti buah hatinya sendiri?

"Jaemin-ah!"

Pada akhirnya tangan kurus itu mampu menepis kedua tangan Jaemin yang menangkup wajahnya. Bahkan cukup mengejutkan, karena baru kali ini Jaemin mendengar Lisa menyebutnya dengan nama belakangnya.

"Ini salah! Kau tau? Aku ini kakakmu."

"Tidak. Kita bahkan tak memiliki ikatan darah sama sekali!"

Mata Lisa mulai bergulir tak tentu arah. Ia bingung. Harus melakukan apa agar situasi intim ini terhenti. Bahkan karena terlalu lama memikirkan sanggahan yang tepat —Jaemin kini sudah kembali menarik tubuh rampingnya. Mengeratkan pelukan, dan menatap mata Lisa lekat-lekat.

"Noona, aku akan jujur." Seteguk liur ia telan dalam-dalam, sebelum melanjutkan kalimatnya. "Seumur hidup aku tidak pernah mencintai siapapun, kecuali Noona. Aku sangat mencintaimu! Berpikir jika akan menikahimu, saat usiaku benar-benar cukup."

"Kau gila?" Kembali Lisa berusaha melepaskan diri. "Jaemin, aku ini sudah seperti ibumu!"

"Tapi kau bukan ibuku!"

Selangkah lebih berani, pria itu lantas menarik tengkuk leher Lisa. Hingga nyaris bibir keduanya bersinggungan lagi. Untunglah Lisa bisa cepat mengalihkan posisi wajahnya.

"Jaemin!!!"

"Ya, Lalisa?"

Keadaan sontak berubah dingin. Perlahan Lisa melirik Jaemin melalui iris matanya yang mulai menyendu. Pria itu terlihat begitu serius, dewasa, dan seperti menemukan tempat ternyaman untuk melampiaskan hasratnya sebagai laki-laki dewasa.

"Kenapa kau seperti ini?" Tanya Lisa, yang hampir menangis, akibat terlalu terkejut dengan sahutan yang dilontarkan Jaemin.

"Apa yang salah?" Pria itu masih merasa jika segalanya masih di dalam batas wajar. "Kau wanita dewasa, begitu pun aku sekarang. Lalu aku menyukaimu dan menginginkanmu menjadi satu-satunya bagian yang menemaniku seumur hidup. Lalu kenapa?"

"Kau itu sudah seperti putraku!"

"Tapi aku menganggapmu berbeda!"

Segala bantahan dari Jaemin semakin membuat hati Lisa terenyuh. Gadis itu akhirnya tak mampu lagi membendung buliran airmata yang keluar dari pipinya.

"Sejak dulu aku memandangmu sebagai wanita yang baik dan ingin ku nikahi saat dewasa. Bukan kakak, atau bahkan ibuku. Aku mencintaimu. Lalu kau ingin menyalahkan perasaanku?"

RANDOMLICETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang