>2<

9.2K 677 49
                                        

Seluruh rumah tampak gelap dan hanya ada satu cahaya dari TV yang menyala. Belisa duduk malas disopa, dia memangku toples kacang almond dengan mulutnya yang bergerak-gerak mengunyah.

Melirik ke bawah, ada jeon yang tenggelam dalam dunianya sendiri. Cowok ganteng itu terlihat serius memeriksa kertas-kertas yang menumpuk di atas meja, laptop miliknya juga menyala. Sebulanan ini jeon sibuk dengan pekerjaannya, dia sering bergadang bahkan pernah tidak tidur sama sekali.

Belisa menyaksikan sendiri betapa sibuknya jeon. Satu bulan sudah jeon tinggal dirumahnya, cowok itu juga mengangkut semua barang-barang pribadinya dan memindahkannya kerumahnya.

Jeon menekan tempat disela alisnya, merasa ditatap. Dia pun menoleh dan melihat belisa yang nampak termenung dengan mata tertuju padanya.

Cewek itu terlihat lucu, jeon beranjak meninggalkan pekerjaannya yang menumpuk dan duduk disamping belisa.

Cup

"Jangan banyak ngelamun " Tegur jeon menyetil hidung belisa.

Belisa mengerjap lucu dan kembali pada kegiatan ngemilnya tampa membalas teguran jeon.

"Tidur sana, udah malem banget belum tidur-tidur " Jeon mengomel membuat mata belisa meliriknya dengan jengkel.

"Gak ngantuk, lo aja terus sana. Kerja terus, gak bosen apa " Cerca belisa sambil bergerak mencari posisi nyaman untuk bersandar.

"Gue bosen kerja terus, capek juga. Tapi mau gimana lagi? gue punya lo sama bayik yang harus gue tanggung"kata lembut Jeon sembari mengusak rambut belisa dengan senyum tipis yang terpatri diwajah tampannya.

Belisa berhenti mengunyah untuk sesaat, dia megintip jeon dari sudut matanya dan melihat senyum lembut dimuka lelah cowok itu yang tertuju padanya.

Perasaan belisa sedikit kacau, ujungnya dia hanya menghela nafas kasar. Menaruh toples cemilannya, dia mengerser badannya agar menghadap jeon " Lo ga perlu terlalu kerja keras dan maksain diri kayak gini, gue masih punya harta banyak dan cukup buat nagung diri gue sama bayik. Jadi lo gak usah gencer banget nyari duit kayak sekarang karena apa yang lo takutin gak akan pernah kejadi" Ujar belisa pada jeon.

"Sekarang ayo tidur " Paksa belisa dan dia beranjak menarik jeon kekamar.

Belisa merangkak naik keatas kasur dan berguling lalu berbalik memeluk jeon "tidur" Gumam belisa menepuk-nepuk pelan punggung jeon.

Jeon tersenyum, ada juga rasa geli dihatinya akibat belisa yang memperlakukannya layaknya dia memanjakan belisa selagi mereka tidur. Dengan menepuk punggungnya.

Sekarang musim hujan dan diluar hujan tengah turun dengan derasnya. Jeon merengkuh belisa dan menarik selimut agar belisa tidak merasa dingin atau kedinginan.

Dengkuran halus belisa menemani jeon dengan segala pikirannya, sampai jeon memejamkan matanya dan tertidur bersama belisa.

Paginya, langit terlihat cerah dengan matahari yang hampir terbit. Jeon mengerutkan keningnya sebelum membuka mata dan melihat tempat tidur disisinya yang sudah kosong.

Mendudukan diri, jeon pun beranjak dari atas kasur dan berjalan keluar kamar. Ketika menuruni tangga, bau harum nasi goreng tercium oleh hidungnya, Jeon melangkahkan kakinya kedapur dan melihat belisa tengah menumpahkan nasi goreng dari wajan keatas dua piring yang cewek itu siapkan.

Dipeluk dari belakang, belisa tau itu jeon. Dia menaruh wajannya ke tempat cucian piring dan menoleh untuk melirik jeon yang tengah mengendusi lehernya.

"Lo mandi dulu, Siap-siap mau sekolah. Terus makan " Suruh belisa dan mengambil gelas susu hamil yang dia taruh di meja kitchen lalu meminumnya hingga tandas.

Papa Bucin ( ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang