>23<

4.6K 384 46
                                        

"Phapa, mhama, aban

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Phapa, mhama, aban. Liyan ti ana" panggil adek Bia dengan bibir menekuk lucu, dia memegang mainannya dan celangak-celinguk mencari keberadaan papa, mama dan abangnya yang dia tidak tau bersembunyi dimana.

Dibalik sopa dibagian sudut rumah, terlihat jeon tengah menjulurkan kepalanya untuk mengintip adek bia dan dia sontak menahan tawa saat melihat muka lucu gadis kecilnya itu.

"Phapa.." sebut adek bia yang langsung menoleh saat mendengar suara cekikikan papanya.

"Phapa ti ana huhu" tangis adek bia saat tidak melihat papanya dimana pun, dia terus berjalan kecil mengelilingi rumah dengan kaki gemuknya dan menoleh kanan kiri untuk mencari keberadaan papanya.

" eh ayang mau kemana" tanya jeon berbisik sambil menahan tangan belisa yang hendak keluar dari balik sopa.

"Mau keluar lah, itu anaknya udah nangis gitu. Kamu gak kasian apa?"dumel belisa sambil melirik kesal pada jeon yang malah menggelengkan kepalanya.

"Aban uga au telual" kata abang Al dan dia langsung ditahan juga oleh papanya.

"Nanti ah, bentar lagi. Biarin aja nangis gitu, lucu tau Yang liatnya" gumam pelan jeon membuat belisa memukul lengannya.

"Mhama hiks.." tangis adek Bia pecah, dia duduk dilantai dan menunduk sedih dengan bahu kecilnya yang bergetar karena menangis terisak.

"Adek mama disini" teriak belisa membuat jeon berdecak sebal.

"Ayang kamu mah" rajuk jeon yang langsung mengigit gemas pipi belisa.

"Phapa nda oyeh didit mhama, pasin mhama huhuhu" abang Al malah berteriak dan menjeritkan tangisnya saat melihat papanya mengigit pipi mamanya.

"Phapa nan atal, ato ade utul ni" Adek Bia tiba-tiba muncul dan mengangkat mainannya kearah papanya.

"Abang adek tolongin mama" pinta belisa yang pura-pura kesakitan sampai abang Al juga adek Bia sama-sama mendekatinya dan memukul papa mereka.

"PHAPA PACIN MHAMA HUAA.." pekik adek Bia, dia sangat kesal pada papanya yang bukannya melepaskan mamanya tapi malah semakin memeluk mamanya dan juga masih mengigit pipi mamanya.

Jeon malah tertawa dan bukannya kasian pada kedua anaknya yang sudah menangis kencang sambil memukul lengannya.

"Ayang" tegur belisa, dia segera melepaskan diri dari pelukan jeon dan mencubit perut suaminya yang masih tertawa itu.

"Aasshh sakit Yang.." rengek jeon seraya menekuk bibirnya seperti yang kedua anaknya lakukan sekarang ini.

"Maka nya jangan jail" omel belisa sambil menghapus air mata dikedua pipi anaknya yang sudah berhenti menangis dan masih sengugukan.

"Ya pah nan il" marah adek bia memelototi papanya.

Jeon tersenyum geli dan mengacak gemas puncak kepala gadis gembulnya itu, dia berdiri dan bersedekap dada ketika melihat kedua anaknya yang sama-sama memeluk mama mereka.

Papa Bucin ( ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang