>7<

5.9K 494 35
                                        

"Tunggu bentar.. " Pinta jeon sembari mencium pipi belisa, kemudian dia berbalik dan turun dari mobil.

Membawa resep vitamin ditangannya, jeon berjalan ke apotik dan menyerahkan resepnya pada pegawai apotik.

Melihat pada resep yang diberikan jeon, pegawai apotik itu pun segera mengambilkan vitamin yang ditulis pada resepnya.

Jeon menerima kantung vitamin yang disodorkan pegawai apotik dan membayarnya. Setelah menerima kembalian dari uangnya, jeon pun hendak berbalik kembali kemobil namun dia tidak sengaja bersinggungan dengan seseorang.

Mendongak, jeon mendapati orang yang dikenalinya. " Kak eon" Amela tersenyum pada jeon, orang yang bersinggungan dengan jeon itu amela yang juga kebetulan mau menebus obat untuk kakaknya.

"Ngapain? " Jeon menatap amela juga mezan yang baru datang dibelakang cewek itu.

"Nemenin nih anak nebus obat buat athala" Sahut mezan lalu matanya beralih dari muka jeon ke kantung yang dipegang ditangan temannya. "Nebus obat juga lo" Tanya mezan.

"Bukan obat, ini vitamin" Beritahu jeon.

" Gue duluan "jeon segera memutuskan obrolan dan pergi begitu saja melewati amela dan mezan.

" Tumbenan tuh anak minum vitamin " Monolog mezan sedikit heran juga tidak terlalu percaya.

Amela diam dan tidak menanggapi mezan, matanya sedari tadi fokus pada mobil yang dimasuki jeon " Kak ezan, kak eon lagi deket sama cewek yah. Siapa? " Tanya amela tiba-tiba sambil melirik mezan yang berdiri di sampingnya.

"Jeon deket sama cewek? Gak ada tuh kayaknya" Beritahu mezan setelah sedikit mengingat-ingat.

Amela kembali terdiam dengan pandangan sedikit tertunduk, tadi dia tidak mungkin salah lihat. Ada cewek dimobil yang jeon masuki dan amela melihatnya saat jeon membuka pintu mobil untuk masuk kedalam mobil barusan.

------

"Jalannya liat-liat" Tegur jeon melihat belisa barusan hampir saja disengol oleh orang yang berjalan tergesa-gesa dari arah depan cewek itu.

"Eum" Belisa mendekati jeon dan mengambil tangan jeon untuk dijadikan pegangan.

"Mau beli apa lagi" Tanya jeon setelah melihat stroller yang dia dorong penuh dengan bahan makanan, cemilan, susu dan kebutuhan lainnya.

"Beli yogurt " Beritahu belisa sambil menarik jeon untuk berjalan lebih jauh kedepan.

" Mau rasa apa " Jeon melirik belisa di sampingnya, sembari bertanya tangannya bergerak mengambil yogurt.

"Gue suka semua rasa" Ungkap belisa membuat jeon menggambil yogurt dengan banyak parian rasa.

"Udah semua, ayo balik" Ajak belisa lalu dia dan jeon berjalan kekasir yang ada didepan.

Semua belanjaan dikemas kedalam kantung plastik putih, jeon membayar dan mengambil belanjaanya " Jalan didepan " Suruh jeon menoleh pada belisa yang berjalan dibelakangnya.

Belisa menurut dan berjalan didepan jeon, dia mendekati mobilnya dan masuk. Jeon lebih dulu memasukkan belanjaannya kedalam mobil lalu baru kemudian dia menyusul belisa masuk.

"Perutnya kenapa " Tanya jeon melihat belisa mengelusi perutnya dengan kening dan hidung yang sedikit berkedut.

Jeon mencondongkan badannya dan membantu belisa mengenakan seatbelt " Keram lagi hmm.." Mendongak, jeon menatap belisa dan melihat belisa mengangguk.

Bibir jeon jatuh keperut buncit belisa, dia memgelus perut belisa sembari matanya yang saling tatap dengan mata belisa " Mendingan? " Tanya jeon.

Belisa mengangguk, jeon pun kembali menegakkan badannya. Dia menyalakan mobil dan menyetir dengan satu tangannya sementara tangan lainnya tetap mengelusi perut belisa.

Papa Bucin ( ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang