Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ssssshhh..." jeon terus saja berdesis pelan, mukanya datar ketika dia mendongak dan menatap pantulan dirinya dikaca yang ada didepannya.
Matanya sangat dingin saat dia beranjak dan memakai kemeja hitamnya, hari ini terakhir kalinya dia kemari. Seluruh tubuhnya sudah penuh dengan tatto dan tidak ada sejengkal pun dari kulitnya yang bersih lagi.
Hari terus berjalan, harinya pun semakin suram dan kelam saja. Hatinya mendingin dan dia juga sudah menjadi seperti orang lain dari dirinya yang sebelumnya, sikapnya berubah banyak semenjak istri dan anak-anaknya meninggalkanmya.
Setiap hari jeon jalani dengan menyiksa dirinya sendiri, salah satunya dengan manatto seluruh jengkal kulit ditubuhnya. Dia juga sering bertanding tinju, bahkan setiap hari dia bertanding dan tidak absen satu hari pun.
Masalah istrinya dan anak-anaknya, jeon sudah berusaha untuk mencari mereka bahkan mendatangi seluruh tempat yang dia tau dari setiap kali Bavi mengunggah video kebersamaannya dengan istri dan anak-anaknya.
Tapi, setiap kali dia sampai pada tempat-tempat itu. Entah itu resto, taman, hotel, perusahaan gavi. Belisa dan anak-anaknya sudah tidak ada lagi disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jeon mengendarai mobilnya diatas kecepatan rata-rata, dia ingin segera sampai dihotelnya Bavi. karena yang dia tau puttri kecilnya akan melangsungkan pesta ulang tahunnya yang kedua tahun disana.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
