Menghidupkan keran air, belisa berkumur dan mengusap mukanya. Dia berdiri tegak dan menunduk " Baby jangan rewel, oke. nanti kamu ketauan papa loh" Monolog belisa mengelus pelan perutnya.
"Sabar yah sayang, mama bukan niat lama mau nyembunyiin kamu dari papa tapi mama mau kasih kejutan ke papa. Dalam bentuk kamu, anak papa mama. Jadi jangan rewel yah anak mama, oke baby. " Tersenyum, belisa kembali mendongak menatap kaca dihadapannya. Dia merapikan penampilannya dan baru setelah itu dia beranjak keluar dari kamar mandi.
"Kamu ngapain sih? Lama banget didalem kamar mandi" Curiga jeon menatap belisa dengan mata memincing.
"Pup.. " Bohong belisa, dia mendekati jeon yang masih duduk diatas kasur dengan bertelanjang dada.
"Siniin Al nya" Pinta belisa menjulurkan dua tangannya.
"Ntar dulu, lagi nyaman dianya neplok didada aku. Coba liat sini deh yang, lucu banget noh mukanya" Kata jeon sambil menjulurkan tangannya pada belisa untuk membantu istrinya itu bergerak mendekatinya.
Belisa tersenyum geli melihat baby Al, dia pun mencium gemas pipi baby Al dan menepuk-nepuk pelan pantat anaknya itu.
.....
"Ezan.. " Panggil risa menahan lengan mezan.
Menoleh, mezan mengangkat satu alisnya" Kenapa lagi" Tanya mezan frustasi sendiri.
"Takut ih" Cicit risa memeluk lengan mezan, dia ingin menangis lagi rasanya apalagi saat melihat ada mobil papanya yang terparkir tepat didepan teras rumahnya.
"Udah palingan lo nya dimarahin, gue nya kena pukul" Sahut enteng mezan membuat risa berdecak jengkel.
"Enak kalo gitu doang, gimana kalo nantinya gue diusir dari rumah terus dicoret dari kartu keluarga" Panik Risa, dia benar-benar mau menangis kencang saat memikirkannya.
"Yaudah tinggal buat kartu keluarga baru sama gue terus tinggal sama gue, gitu aja disusahin" Gerutu mezan.
"Mezan" Pekik risa mengertakan giginya dan menatap geram pada mezan yang tidak mengerti-mengerti dan terkesan cuek dengan kepanikannya.
"Apalagi risa, udah aah. Ayo buruan masuk, kalo lo gini terus. Nih masalah gak bakal selesai sampai besok" Dumel Mezan sambil berdecak dan dia pun menarik risa masuk kedalam rumah cewek itu.
" Ezan sumpah gue takut banget" Gumam pelan risa saat melihat sosok gagah papanya yang sedang minum kopi disopa didepan TV.
"Papa lo bukan hantu, dia manusia. Jadi gak usah takut" Mezan benar-benar minta digeplak kepalanya oleh risa.
"Mezan lo bener-bener yah" Sudahlah, risa hanya bisa pasrah saja saat dia dan mezan sudah sampai didepan papanya.
"Sore om " Sapa mezan.
Razon, papa risa yang sedang menyesap kopinya sontak langsung melirik keatas dan menatap datar pada remaja tampan yang berdiri disamping sopa yang dia duduki.
" Kamu, duduk" Suruh razon bersuara tegas, wibawa dan kebiasaannya yang berprofesi sebagai jendral tentara angkatan darat memang sering terbawa-bawa dikehidupan pribadinya.
Mezan duduk, risa pun ikut duduk juga. Melihat kedua anak muda itu, razon pun menaruh cangkir kopinya keatas meja dan menunggu mezan juga risa membuka suara mereka.
"Om, saya mau ngomong serius sama om. Saya mau ngelamar anak om, saya mau meminta anak gadis om buat jadi istri saya. " Kata mezan langsung keintinya dan tidak bertele-tele lagi, disampingnya terlihat risa sedang menarik nafas dalam dan mencuri pandang ke papanya yang sama sekali tidak berekspresi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Bucin ( ✔️)
Romance🚫 Don't copy faste!.. Hanya kisah tentang Jeon Janshen yang tiba-tiba jadi papa muda...