"Ayanggg maaf tadi aku kasar" pinta jeon, dia mencium perut buncit belisa sambil melirik sayang pada belisa yang masih mengatur nafasnya.
Belisa tersenyum menanggapi jeon, dia mengerakkan tangannya dan menyurai rambut setengah panjang milik jeon yang sedang mengelus sembari terus menciumi perutnya.
"Maafin papa yah baby" bisik jeon didepan perut belisa yang sudah membuncit diusia kehamilannya yang hampir masuk usia lima bulan.
"Yang dingiiin.." adu belisa sambil berusaha menarik selimut untuk menutupi tubuh polosnya.
"Sini peluk aja" jeon beringsut dan memeluk erat tubuh polos belisa, tangannya pun bergerak dan dia menarik selimut untuk menutupi tubuhnya juga tubuh belisa.
"Yang Al bawa sini aja, itu suara petir diluar keras banget. Nanti dia kaget, kebangun. terus ketakutan lagi" gumam belisa dalam pelukan jeon.
"Iya ayangg.." jeon langsung bergerak duduk, dia memakai boxernya dan beranjak mengambil baby Al yang tidur didalam tempat tidur bayinya yang terbuat dari bahan kayu.
Sekarang mereka bertiga bermalam dirumah kayu sederhana, tempat yang tersimpan banyak kenangan jeon bersama kedua orang taunya.
"Sini Yang, tidurin Al nya disini" pinta belisa sambil menempuk sisi kasur yang menempel kedinding kayu.
Jeon menurut, dia menidurkan baby Al dengan pelan-pelan agar putranya itu tidak terbangun.
"Sttt.." belisa langsung berdesis pelan sambil menepuk pantat baby Al yang mengeliat gelisa.
Bibir kecil baby Al mengecap-ngecap sebelum kembali diam dengan mode mencebil lucu.
"Ambil selimutnya Al Yang.." suruh belisa, dia tidak mau menyelimuti baby Al dengan selimutnya dan jeon. Dia takut nanti putranya itu kelelep selimut dan susah bernafas.
Jeon pun segera berbalik, dia mengambil selimut kecil milik Baby Al dan menyelimutkannya dibadan gemuk putranya itu.
"Kok jadi laper yah Yang" kata belisa sambil memakai kaos kebesaran yang diberikan jeon padanya.
" mau aku masakin mie" tanya jeon sambil mengelus gemas perut buncit belisa.
"Mau" belisa mengangguk.
"Tunggu yah" pinta jeon sambil mencium pipi chubby belisa dan kemudian baru dia beranjak berdiri lalu berjalan keluar dari kamar.
Jeon turun kebawah menggunakan tangga kayu, dia berjalan kedapur kecil yang ada disudut kanan dan mengambil bungkus mie didalam lemari penyimpanan.
Memanaskan air, jeon pun mamasak mie langsung dengan telur ayamnya. Dia mengaduk pelan mienya lalu memindahkan mienya kedalam mangkuk.
" ngapain turun Yang" tanya jeon saat melihat belisa turun dari tangga kayu.
"Mau pipis" sahut belisa sambil berjalan melewati jeon dan masuk kedalam kamar mandi yang ada didekat dapur.
Jeon meninggalkan mienya diatas nampan, dia beranjak menyusul belisa dan menunggui istrinya itu sambil bersandar dipintu kamar mandi.
"Sini.." jeon mengulurkan tangannya dan dia mengambil tangan belisa saat istrinya itu sudah selesai buang air kecil.
"Lantainya dingin banget sih" keluh belisa yang lupa memakai sandalnya.
"Pake.." suruh jeon sambil melepaskan sandalnya.
Belisa tersenyum" makasih.." ucap belisa seraya memakai sandal punya jeon.
Jeon mengacak gemas puncak kepala belisa dan diapun menggandeng tangan belisa, lebih dulu mengambil nampan berisi mie dan botol minuman. Jeon pun baru kemudiam mengajak belisa kembali kekamar mereka.

KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Bucin ( ✔️)
Romansa🚫 Don't copy faste!.. Hanya kisah tentang Jeon Janshen yang tiba-tiba jadi papa muda...