>8<

5.9K 470 15
                                        

Pagi harinya belisa bangun dalam keadaan linglung, dia mengucek matanya saat jeon menciumnya dari samping.

Belisa menoleh dan melihat jeon sudah berpenampilan rapi, dia memakai celana dasar lengkap dengan kemeja dan jasnya.

"Lo mau kemana" Tanya belisa dengan suara seraknya.

"Perusahaan.. " Beritahu jeon dan duduk ditepi kasur tepat disamping belisa.

"Yaudah pergi, ngapain duduk lagi" Kata belisa menatap jeon dengan satu alis terangkat.

"Bentar, mau cium lo dulu. " Pungkas jeon, dia maraih belisa dan mencium seluruh muka cewek itu.

Belisa berdecak dan menatap jengkel pada jeon, jeon yang melihatnya sontak tertawa dan mengacak gemas puncak kepala belisa.

"Gue pergi" Pamit jeon, dia mencium belisa sekali lagi dan baru setelah itu dia beranjak keluar dari kamar.

Melihat jeon sudah pergi, belisa pun beranjak dari atas kasur dan berjalan gontai masuk kedalam kamar mandi.

Berdiri dibawah shower, belisa membersihkan badannya dan beranjak mengambil bathrobenya. Lalu kemudian dia berdiri didepan wastafel untuk berkaca"ck.. " Belisa langsung berdecak saat melihat bercak-bercak kemerahan yang nampak dilehernya.

"Tuh cowok suka banget sih gigitin gue " Gerutu belisa sembari menyentuh tanda-tanda merah yang dibuat jeon pada leher putihnya.

"Susah banget kalo pelihara nyamuk dan sejenisnya dirumah" Dumel belisa sembari melengos dari kaca dan berjalan keluar.

Belisa berjalan kelemari kaca dan mengambil gaun diatas lutut yang akan dia pakai ketoko kosmetiknya.

Rambutnya tegerai ke belakang, belisa membelah sedikit poninya dan setelah itu dia memoles bibirnya dengan lip gloss pink.

Mengambik flatshoes, belisa menjatuhkannya ke lantai dan memakainya. Dia berkaca sekali lagi dan setelah memastikan penampilannya rapi, baru kemudian dia beranjak keluar dari kamarnya sembari meraih tas yang tergeletak diatas kasur.

Dress putih yang dipakainya menampakkan setiap lekukkan badannya, belisa nampak acuh saja dan tidak risih memakai dressnya. Dia masuk kedalam mobil dan melempar tasnya kesamping.

Memutar kunci mobil, belisa menginjak pegal gas dan menjalankan mobilnya keluar dari garasi.

Bayinya begitu aktif dan terus menendangi perutnya, belisa menunduk untuk melihat tojolon-tonjolan kecil yang nampak dibalik gaun ketatnya. Dia mengelus perutnya dan menyetir dengan satu tangan sampai ke toko kosmetiknya.

Belisa turun dari mobil dan berjalan masuk kedalam toko" Hai bel.. " Sapa monita yang duduk dibelakang meja kasir.

"Hai mon" Balas belisa sambil melempar senyum tipisnya.

"Tumbenan lo dateng pagi-pagi ke toko"heran monita melirik belisa yang berdiri didepan meja kasirnya.

" Gak ada, bosen aja dirumah. Yaudah gue kebelakang dulu" Pamit belisa, dan melihat monita mengangguk. Diapun beranjak pergi dari depan kasir.

"Kak mon itungin belanjaan Mela" Amela datang dari arah kiri toko dan menaruh keranjang merah yang dibawanya kedepan monita.

"Bentar-bentar" Monita segera mencomot habis coklatnya dan baru setelah itu dia menarik keranjang merah yang diberikan amela mendekat kearahnya.

"Satu juta" Beritahu monita sembari memberikan lima paper bag pada amela.

"Ini kak mon" Amela memberikan kartu ATM nya pada monita.

Monita mengesek ATM amela lalu mengembalikan kembali kartunya pada yang punya.

"Makasih kak mon, Mela balik dulu. Bye" Amela tersenyum pada monita dan baru kemudian beranjak pergi dari toko.

Papa Bucin ( ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang