⚠️17+Ketika fajar menyingsing, saat belisa bangun. Dia merasakan sakit pada area-area tertentu ditubuhnya.
Belisa berusaha duduk tapi ada tangan yang memeluk perutnya dan menahan pergerakkannya, Dia menyingkirkan tangan jeon dengan hati-hati agar tidak membangunkan cowok itu.
"Gila, piggang gue rasanya mau patah " Keluh belisa saat dia turun dari atas kasur untuk memungut kaos kebesarannya yang tergeletak di lantai.
Belisa mengenakan celana pendek berbahan karet miliknya dan keluar dari kamar tampa memakai branya.
Lama belisa keluar dan jeon pun bangun "ayang.. " Teriak jeon memanggil belisa saat dia tidak mendapati keberadaan belisa disampingnya.
Didapur, belisa mendengar teriakan jeon namun dia enggan menyahut. Tidak lama terdengar langkah kaki menuruni tangan dan belisa tau itu jeon
Bibir jeon menekuk kesal, dia hanya memakai boxernya dan berjalan menghampiri belisa yang sedang meminum susu hamilnya.
"Ayang kalo dipanggil tuh nyaut" jeon mendumel sembari memeluk belisa dari samping.
"Lagi minum gimana mau nyaut " Balas belisa memberi alasan.
"Pengen susu juga " Pinta jeon.
"Minggir, gue buatin" Usir belisa menyingkirkan lengan jeon dari perutnya.
"Bukan susu itu, gue maunya susu lo" Cegat jeon langsung menahan tangan belisa yang hendak membuatkannya susu.
Belisa menatap jeon sejenak dan berjalan kesopa diruang santai yang ada dirumahnya "ngapain diem disitu, sini buruan! Mau mimi apa ngak " Seru belisa sembari menyalahkan TV.
Jeon tersenyum senang dan buru-buru menghampiri belisa, dia mengangkat belisa kepangkaunnya dan menyingkap keatas kaos cewek itu.
Bunyi emutan dari mulut jeon pada niplenya membuat belisa menunduk dan dia melihat betapa rakusnya jeon meyusu padanya.
"Gencer banget lo, susunya aja gak ada " Cemoh belisa tapi tangannya bergerak mengelusi surai hitam jeon, Seperti memanjakan cowok itu yang memiliki banyak sifat yang semakin terungkap hari demi harinya.
Jeon mengabaikan belisa dan terus mengemut rakus niple kemerahan milik belisa yang membuatnya gemas sendiri saat melihatnya.
Plop
Melepaskan niple belisa, jeon mendongak dan melihat belisa yang sedang menatapnya " Hari ini jadwal check-up bayik kan " Tanya jeon sambil mengelus perut bulat belisa.
"Eum, entar jam sepuluh " kata belisa memberitahu jeon waktunya.
Jeon mengangguk dan kembali menyusu pada belisa, belisa pun membiarkan jeon dengan kegiatannya dan lebih memilih mengemili kacang almond kesukaannya.
.....
"Mukanya kayak gue" Celetuk jeon mengalihkan matanya dari layar USG ke belisa yang tengah berbaring diatas brankar.
"Lo kan ayahnya, jadi yah wajar kalo muka bayi sama lo mirip" Sahut acuh belisa dengan tatapan malasnya.
"Lo gak kebagian, kasian amet " Cibir jeon dengan muka tengilnya.
Belisa menatap jengkel pada jeon dan ingin rasanya dia mengampar muka tengil cowok itu.
Dokter wanita yang melihat kelakuan kedua pasangan muda itu hanya bisa tersenyum dan menggelenkan kepala dengan muka gelinya.
"Bayinya sehat, pertumbuhannya juga baik. Saya akan meresepkan vitaminnya dan kalian bisa menebusnya nanti" Kata dokter itu sembari berjalan kemejanya dan menuliskan resep vitaminnya lalu memberikannya pada jeon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Bucin ( ✔️)
Romansa🚫 Don't copy faste!.. Hanya kisah tentang Jeon Janshen yang tiba-tiba jadi papa muda...