Hujan gerimis berjatuhan dari langit, jeon keluar dari mobilnya dan membawa baby Al masuk kedalam rumah. Air matanya kembali jatuh saat dia menutup pintu dan bersandar punggung pada pintu sambil menatap nanar pada setiap sudut rumahnya yang membuat hatinya kembali bertambah sakit juga berasa hampa.
Suara kecapan bibir Baby al yang mengemut jarinya membuat jeon menunduk, bibirnya terasa kaku saat dia mencium lama kening putra kecilnya " Al papa sakit, hati papa sakit banget Al.." adu jeon merosotkan tubuhnya kelantai.
Baby Al mendongak dan tersenyum lucu pada papanya, dia mengerakkan tangannya dan menepuk pelan pipi papanya yang nampak terpegun dengan mata merah juga berkaca-kaca.
Jeon menahan tangan kecil baby Al, dia mencium tangan kecil putranya itu berkali-kali lalu memeluk baby Al dengan kedua bahunya yang mulai bergetar hebat.
"Kenapa mama ninggalin papa Al, padahal papa belum ngomong sama mama kalo papa cinta sama mama. Mama cinta banget sama mama kamu Al." Lirih jeon sedikit tercekat, dadanya pun sesak dengan tenggorakannya yang terasa perih saat dia menahan isak tangisnya.
Suara mesin motor terdengar dari luar, jeon pun tidak tergerak ketika mendengarnya dan tetap duduk dilantai.
"Eon.." ethan memanggil jeon sambil mengetuk pintu rumah.
"Lo pada pergi aja than, gue mau sendiri sama baby Al.." suruh jeon dengan suara seraknya.
"Tapi eon..." Alben menyela tapi dia langsung terdiam ketika jeon memohon padanya.
"Pleace ben, tinggalin gue sendiri."pinta jeon sambil berdiri dari lantai dan membawa baby Al kekamarnya yang ada dilantai atas.
"Kita biarin aja jeon sendiri dulu, besok kita balik lagi kesini" kata mezan sambil melirik teman-temannya yang nampak khawatir dengan keadaan jeon.
"Yaudah, ayo kita balik aja" ajak justin sambil berbalik dan berjalan kemotornya.
Ethan, alben, mezan dan yang lainnya mengikuti justin. Mereka naik kemotor masing-masing dan meninggalkan perkarangan rumah jeon.
------
Satu amplop tebal terlempar keudara, wanita tua itu menangkapnya dan dia tersenyum senang saat dia selesai mengecek isinya.
"Nanti kalo ada kerjaan gampang kayak gini, kamu bisa cari saya lagi" kata wanita tua itu pada anak remaja perempuan yang berdiri angkuh didepannya.
" lo nenek-nenek pergi sana" usir amela yang nampak jengkel saat melihat muka jelek wanita tua didepannya itu.
"Iya, iya. saya akan pergi, jangan lupa hubungi saya kalo kamu butuh saya lagi"kata wanita tua itu lalu dia berbalik dan pergi dari hadapan amela.
Amela tersenyum sinis, dia melihat kontak diponselnya dan memblokir kontak itu sebelum kemudian dia menghapusnya dari daftar kontaknya.
Prok.. prok...
" wah, wah. Amela..."
Amela kaget, dia menoleh dan melototkan matanya saat melihat perempuan yang sedang bertepuk tangan dan tersenyum sinis kearahnya.
"Biona.." sebut amela.
" ya gue, kenapa? Kaget. Uh, kaget yah. Tapi lo bakal lebih kaget kalo liat video ini" biona menunjukkan ponselnya pada amela dan membuat amela semakin melototkan matanya.
"Hapus ngak" pinta amela menyentak biona.
"Hapus, heh.. lo pikir gue mau, yah ngaklah.." kata biona sambil tersenyum mengejek kearah amela yang sudah gemetar karena marah.
"Kenapa, marah? Iya.." tanya biona sambil terkekeh rendah, dia melewati amela dan duduk dibangku taman sambil menyilangkan kakinya.
"Berani-beraninya lo deketin jeon, dasar gak tau diri. Gue itu nyuruh lo ngawasin jeon selagi gue masih di LA, tapi apa. lo malah ngelunjak dan mau rebut jeon dari gue"

KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Bucin ( ✔️)
Romance🚫 Don't copy faste!.. Hanya kisah tentang Jeon Janshen yang tiba-tiba jadi papa muda...