>24<

3.5K 412 140
                                    

"Aduuuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduuuh.."

Belisa yang hendak minum sontak meletakkan lagi gelasnya keatas meja, dia beranjak dari kursinya dan  buru-buru menghampiri adek Bia yang sedang menutupi sebelah matanya.

"Adek kenapa, coba mama liat sini" bujuk belisa sambil berlutut disamping kursinya adek Bia dan menarik pelan tangan kecil adek Bia yang menutupi matanya.

"Atit mhama" adu Adek Bia dengan mata berkaca-kaca.

Cup.

"Ouh, gapapa sayang" belisa langsung memeluk adek Bia dan mencium lagi sudut mata adek Bia yang barusan terkena pensil warnanya.

Belisa mengkecup-kecup puncak kepala adek Bia, lalu kemudian dia melepaskan pelukannya dan menatap kasian pada kulit disudut mata adek Bia yang nampak memerah.

"Lain kali, adek kalo mau coret-coret tuh. Gerakin pensil warnanya pelan-pelan yah sayang" tegur belisa sambil mengusap lembut sudut mata adek Bia dengan jari lentiknya.

" yah mhama" adek Bia mengangguk patuh lalu membuka tangan kecilnya pada mamanya.

Belisa langsung menggendong adek Bia dan membawa putri gemoynya itu kepinggir kolam dimana ada jeon juga abang Al yang tengah berenang didalam kolam besar dibelakang rumah mereka itu.

Belisa langsung menggendong adek Bia dan membawa putri gemoynya itu kepinggir kolam dimana ada jeon juga abang Al yang tengah berenang didalam kolam besar dibelakang rumah mereka itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon mendorong pelampung bebek yang dipeluk abang Al, dia mendongak saat melihat belisa datang bersama adek Bia yang istrinya itu gedong dilengannya.

"Adek kok minta gendong mama" kata  jeon, dia langsung naik kepinggir kolam dan mengambil adek Bia dari gendongan belisa.

Mencium pipi tembam adek Bia, jeon pun tidak lupa mengelus perut buncit belisa yang usia kandungannya sudah masuk usia tunjuh bulan.

"Adek abis nangis yah, kenapa Yang" tanya jeon pada belisa sambil mengelus sayang kepala adek Bia yang bersandar manja dibahunya.

"Itu ayang, kejedot sama pensil warnanya sendiri. Tau kan, anak gadis kamu ini kalo udah coret-coret suka lupa kurangin tenaga tangannya" omel belisa membuat adek Bia yang digendong menghadap kolam renang oleh papanya sontak berbalik menghadap mamanya dan nyengir nunjukin gigi-gigi kecilnya.

Papa Bucin ( ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang