Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rumah besar berdiri ditanah yang luas dan dikelilingi oleh hutan rindang yang nampak suram dengan jalan penuh belokkan dan tikungan tajam.
Seluruh orang didunia kenal dengan tuan besar Baka Neraka Bazenza tapi mereka tidak pernah tau dimana pria yang disegani juga ditakuti oleh semua orang itu tinggal.
Belisa, Abang Al dan Adek Bia dibawa kedalam rumah besar ditengah hutan rindang itu.
Bantley hitam yang membawa mereka berhenti tepat didepan teras rumah besar yang nampak berdiri kokoh juga megah dam mewah ditengah hutan belantara.
"Opa yuyut ni umah opa" tanya adek Bia sambil memeluk leher Baka dan dia nampak celangak celinguk menatap penasaran pada rumah, taman, lapangan dan kolam renang yang sangat besar yang ada dipinggir rumah.
"Yah, ini rumah opa dan akan jadi rumah Bia juga." Kata Baka sambil mencium sayang pipi tembam cicitnya itu.
"Uwow, umah ia uda" beo Bia dengan mulut kecilnya yang terbuka lebar dan membentuk huruf O besar.
Baka tertawa lantang dan membuat seluruh penjaga yang sudah hampir dua puluh tahun lebih tidak mendengar tawanya sontak merinding dan merasakan takut tersendiri dihati mereka masing-masing.
"Ayo masuk" ajak Baka seraya mengambil tangan kecil abang Al dan menggadeng cicitnya itu masuk kedalam rumahnya.
Belisa mengikuti saja sambil menggandeng tangan kiri abang Al, saat sudah masuk kedalam rumah. Mata belisa sontak berkaca-kaca lagi saat dia melihat poto mamahnya yang dipajang didinding disamping poto wanita tua yang mirip dengan mamanya juga Opanya Baka dan dua pria baya tampan lainnya yang belisa belum tau siapa itu.
Seluruh rumah besar Baka dipenuhi oleh poto mamanya karena yang baru belisa tau mamanya adalah satu-satunya anak perempuan dari seorang Baka Neraka Bazenza.
Baka langsung mengantarkan cucunya Belisa juga kedua cicitnya kekamar mereka, dia tidak menyuruh pelayan untuk melakukan itu karena dia ingin melakukannya sendiri dan mulai menikmati waktu demi waktu bersama cucu dan cicitnya.
Sungguh, Baka berniat tidak ingin mengulangi kesalahan lamanya. Dulu dia menyia-nyiakan kebersamaannya dengan anak perempuannya sampai putrinya itu meninggal dan hanya meninggalkan satu cucu yang sangat mirip dengan Bazia putrinya.
Kesalahannya adalah membuang putrinya sendiri karena tidak pernah mau merestui hubungan putrinya dengan Baza papahnya Belisa.
Baka adalah keturunan militer, dia memilik sikap keras dan penilaian yang tinggi. Dulu Baka memberi tes pada Baza tapi Baza tidak lulus dalam tes yang dia berikan, pria yang merupakan papah belisa itu mengalami koma saat hampir lulus dan menyelesaikan tesnya.
Karena masalah tidak lulus dalam tesnya, Baka menolak merestui Baza yang ingin menikahi Bazia putrinya. Dia menentang keras putrinya untuk menikahi pria seperti Baza yang menurutnya lemah.
