#10 : Menusuk Sanubari

12.7K 1K 34
                                    

"Alfrik, kau tidak bercanda kan? Maksudnya, apa kau yakin? Jujur aku kurang setuju, masalahnya ini hubungan mu dengan Jennie," ucap Dalton sambil memiringkan kepalanya ke kanan dan mengangkat kedua bahunya.

Alfrik terdiam, ia ingin memperjelas semuanya, tapi pengorbanan sang kakak untuknya, tak bisa ia lupakan. Kakaknya sedang berada di rumah sakit karena menyelamatkan dirinya.

"Aku,"

"Aku mengerti, aku akan memberikan pengertian pada Jennie, tapi aku berharap masalah ini cepat selesai, jujurlah, Kimberly juga tersakiti, kebohongan dan sandiwara yang kalian perankan akan membuat Kimberly merasa di permainkan, ini masalah perasaan."

"Ya sudah, aku ke Kafe."

Dalton berdiri dan melihat jam di pergelangan tangannya. "Jennie pasti sedang di Kafe, aku pulang dulu Bro."

Alfrik menatap pintu kaca yang perlahan tertutup itu, dia memejamkan kedua matanya, sejenak ia ingin tidur nyenyak.

##

"Al ... "

Kimberly menepuk pelan pipi Alfred, pria itu sejak tadi tak sadarkan diri dan dahinya terasa panas. Beberapa jam yang lalu dia meminta asisten dan karyawan kantornya untuk membantu memapah tubuh Alfred masuk ke dalam mobil dan setelah di rumahnya, dia meminta bantuan pada dua Security agar memindahkan tubuh Alfred ke kamarnya.

"Sittt! Emm ... "

Alfred menaikkan kedua kelopak matanya, seakan menatap tajam ke bawah. Denyutan di kepalanya seakan membuat kedua bola matanya keluar.

"Kau sedang demam, kenapa memaksakan untuk bekerja? Pekerjaan bisa di lakukan besok, kemudian besoknya lagi, kesehatan itu lebih penting."

Alfred terdiam, dia memandang tubuhnya yang menggunakan kemeja kantornya tadi. Rupanya Kimberly belum mengganti pakaiannya, iya sejak menikah ia meminta Kimberly untuk tidak menyentuh tubuhnya dengan alasan tidak ingin memiliki anak.

Kimberly mengambil bubur di atas nakas, dia menyendoknya dan menyodorkan ke Alfred. "Makanlah, kau belum makan sejak tadi siang, sarapan mu kau juga tidak habiskan, bibi Mira yang memberitahu ku."

Alfred tersenyum, hatinya merindukan celoteh kecil Kimberly.

"Aaa ... "

Alfred membuka mulutnya, kemudian satu sendok bubur itu masuk ke dalam mulutnya. Dia pun menatap wanita yang sedang telaten mengaduk bubur itu.

"Lain kali jangan seperti ini, jagalah kesehatan mu, kau tahu pepatah yang mengatakan, Kesehatan itu mahal." Kimberly mengapitkan telunjuk kanan dan jempolnya kemudian membentuk garis lurus. "Jadi kau harus jaga kesehatan biar aku tidak mengeluarkan uang banyak untuk mu,"

Alfred terkekeh dan tersenyum. Tanpa ia sadari, tangannya seakan bergerak sendiri menyentuh pipi Kimberly.

Wanita itu pun menegang, ia segera menepis tangan Alfred dan membuatnya tersadar. "Jangan seperti ini, kau akan menghapus riasan malam ku," ucap Kimberly sambil mengerucutkan bibirnya.

"Maaf, aku terlalu ... "

"Sudahlah, cepat habiskan bubur ini. O iya, kau harus sembuh sebelum Mommy pulang, yang ada Mommy akan berpikir, istri mu tidak merawat mu dan membuat mu sakit."

"Kau sangat baik Kimberly,"

Sampai aku tidak tega untuk menyakiti mu, aku ingin mengatakan sebenarnya, tapi aku takut menyakiti mu dan aku takut semuanya ...

Kimberly melambaikan tangannya ke wajah Alfred dan membuatnya tersadar.

"Sudahlah, jangan melamun. Cepat habiskan, aku tidak memiliki waktu untuk meladeni mu."

"Ly, kau kejam sekali. Suami sakit kau malah tidak ingin merawat."

Kimberly memutar bola matanya dengan malas. Dari dulu dia memang berbakti, tapi pria ini saja yang tidak melihat dan merasakannya.

"Tentu saja kau tidak akan tahu, karena kau tidak mau merasakan dan melihatnya."

Deg

Hujaman es yang begitu tajam langsung menusuk sanubari Alfred, hatinya merasakan, betapa kecewanya Kimberly masa itu padanya. Saat ini ia akan menjalankan perannya dengan baik, masalah waktu, ia yakin semuanya akan baik-baik saja dan kakaknya akan segera sadar.

##
Maaf ya pendek, jempol author capek ngetik, tadi author nulis di Noveltoon sekarang pindah ke sini, jadi maaf kalau pendek. Mau usahakan panjang udah capek🤭





Reinkarnasi Istri PajanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang