Bagian 05
Setibanya di depan kelas, Alaka langsung menghempaskan tangan Argan. Ia juga memberikan tatapan sengit pada cowok itu. Dan hanya diresponnya dengan mengedikan bahu serta ekspresi datar.
Ternyata hal itu ditangkap basah oleh Citra, yang kebetulan baru tiba. Paska dari toilet, akibat ia tak bisa menahan rasa mulas pada perutnya. Berakhir meninggalkan Alaka seorang diri di kantin tadi.
"Aduh ciee ciee pegangan tangan, perasaan jadiannya sama Aldi. Kok uwu uwu nya sama yang laen," sindirnya.
"Bau benih-benih cinta berterbangan nih! Uhk," lanjut Citra tersenyum penuh arti.
Alaka dan Argan kompak melotot tajam ke arah Citra, membuat gadis itu makin melebarkan senyum.
"Tuh kan melotot aja barengan, pertanda jodoh itu."
"Cit mau gue lempar pake sepatu?" geram Alaka.
"Aduh jangan Al, canda tadi canda hehehe. Pada serius amat. Beneran jodoh entar."
"Citra!"
"Ampun bu bos."
Mendapat tatapan super membunuh dari sahabatnya, nyali Citra menciut. Tak ingin berakhir kena damprat, gadis itu memutuskan untuk masuk ke dalam kelas. Diikuti Argan serta Alaka di belakangnya.
Pelajaran lalu dimulai, pak Wahyu mulai menjelaskan materi fisika dan berakhir memberikan tugas pada muridnya lewat buku paket.
Alaka mengerjapkan matanya beberapa kali, rasa kantuk mulai menyerangnya. Ini pasti karena semalaman ia kurang tidur, tepatnya belum bisa beradaptasi dengan rumah barunya itu.
Sekali lagi Alaka mengerjap dan mengucak-ngucak matanya. Ia beralih menutup buku pelajarannya yang sudah ia selesaikan. Menyalakan ponsel Alaka melihat jam, masih tersisa 20 menit lagi sebelum waktu bel istirahat berbunyi.
"Al, udah lo?" Citra menyikut lengan sahabatnya, gadis itu menoleh dengan malas.
"Hm."
"Gue liat ya." Dengan tidak tau dirinya, gadis bertubuh mungil itu, langsung mengambil buku Alaka dan menyalin jawaban yang sudah gadis itu selesaikan.
"Kebiasaan," dengus Alaka.
"Hehehe, sekali doang kok. Lagian fisika sama mtk kenapa enggak jauh beda sih. Sama-sama bikin otak gue buntu."
"Belajar makannya," tanggap Alaka setengah malas.
"Tetep aja kadar otak gue enggak sampe ke sana."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALAGAN || Musuh Tapi Dating
Teen FictionNiatnya, Alaka hanya ingin balas dendam, tapi justru dia yang terjebak masuk dalam kungkungan Argan. "Gue bakal kasih lo dua pilihan. Entah itu money or body." Dengan senyum miring, Argan menatap lekat Alaka. "Bentar---" "Oke, gue perjelas lagi." T...