ALAGAN [33]

32.5K 1.5K 184
                                    

Ramaikan tiap paragrafnya ya 😘

Ramaikan tiap paragrafnya ya 😘

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 33

Pandangan Ervan tak pernah lepas dari Alaka, ia terus memperhatikan setiap pergerakan yang gadis itu lakukan. Dari bermain dengan Bianca, menyuapi Argan salad, hingga bercanda gurau dengan mereka semua terkecuali dirinya.

Kehadiran Alaka memang membawa keceriaan untuk mereka, tapi tidak untuk Ervan. Cowok itu merasa posisinya seakan tersingkirkan oleh Alaka, bahkan kedua sahabatnya itu terlihat begitu perhatian pada gadis itu, membuat Ervan semakin muak.

Ervan berdiri, sepertinya berlama-lama di sini membuat cowok itu mual. Lebih baik ia pergi, dengan begitu rasa kesal dan emosinya bisa ia lampiaskan di luar. Tidak disini, Ervan tak akan menujukan rasa kebenciannya pada Alaka secara terang-terangan. Cukup diam-diam, tapi menyusun rencana untuk menyingkirkan gadis itu secepat mungkin.

"Gue cabut Ar--- semuanya," ujar Ervan sembari memasang jaket demin dan juga topinya.

Argan menoleh, sebelah alisnya terangkat. "Tumben, mau kemana lo?"

"Ada bimbel tambahan, biasalah."

Argan mengangguk. "Yaudah ati-ati lo."

Ervan turut mengangguk sebagai respon sekaligus memberi simbol 'oke' dengan tangannya. Kemudian cowok itu segera beranjak pergi, disusul Citra di belakangnya yang memberi embel-embel mengantar Ayang sampai parkiran.

15 menit berlalu, sejak kepergian Ervan dan kembalinya Citra. Bi Atun pun turut berniat pulang, tadinya ia ingin pulang sendiri namun tiba-tiba Argan menawarkan untuk mengantarnya pulang. Kebetulan Argan ingin membeli beberapa cemilan sekaligus minuman di mini market. Argan juga mengajak Bianca untuk ikut bersamanya, Itung-itung membuat bocil itu senang.

Kepergian Bi Atun, Argan dan Bianca pun menyisahkan Surya, Alaka serta Citra saja di apartemen. Alaka yang melihat gelas serta mangkuk-mangkuk bekas mereka memakan salad pun berinsiatif membereskan dan membawanya ke dapur untuk di cuci. Surya tanpa di suruh juga turut membantu Alaka, sedangkan Citra? gadis itu tengah berada di toilet.

"Ini biar gue aja yang nyuci, lo duduk aja Al," kata Surya sembari menyalakan kran air dan mulai menyabuni gelas serta piring tersebut.

Alaka menggeleng. "Enggak-enggak, gue aja Sur." Alaka berusaha mengambil piring yang tengah Surya pegang. Tapi Surya bersikeras menahan.

"Gue aja Al."

"Enggak lo cowok, pasti kurang bersih nyucinya. Sini gue aja." Alaka masih bersikeras menggantikan. Rasanya tidak enak saja membiarkan Surya menyelesaikan sendiri, sementara dirinya duduk santai.

ALAGAN || Musuh Tapi DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang