ALAGAN [26]

41.3K 2.1K 45
                                    

Bagian 26

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 26

"Yaudah, Bia makan sana. Abang mau mandi dulu." Surya melepaskan dekapan Bianca dan menyodorkan ayam itu ke adiknya.

Bianca tersenyum senang dan lantas mengangguk.

Selepas itu Surya berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Sementara Bianca menuju ke dapur, mengambil dua piring nasi dan menaruhnya di meja makan. Anehnya Bianca tak langsung menyantap makanan itu, dia dengan sabar menunggu Abangnya selesai mandi. Karena bagi Bianca makan bersama itu jauh lebih menyenangkan ketimbang menyantapnya sendiri.

Tak berselang lama, Surya keluar dari kamar mandi. Ia masih mengenakkan handuk, yang membungkus tubuh bagian bawah dan menatap heran adiknya yang masih terduduk anggun di meja makan.

"Bia kok, belum makan?" Sambil mengerikan rambut menggunakan handuk kecil, Surya melangkah mendekat ke arah Bianca.

Bianca menoleh, lantas tersenyum manis. "Mau makan bareng sama Abang."

"Dasar." Surya mengacak puncak rambut Bianca gemas. "Yaudah Abang pake baju dulu, abis itu kita makan bareng."

Bianca mengangguk semangat dan mendorong Abangnya untuk cepat-cepat berganti pakaian. "Siap, pak Bos! buruan ya! gpl."

"Kok ngelunjak ya?" Surya memasang ekspresi sedikit kesal.

Bianca menyengir lebar. "Hehehe."

Melihat cengiran lebar itu, hati Surya terhanyut. Ia harap, dia bisa terus membahagiakan adiknya itu. Walau hanya dengan hal-hal sederhana.

Mengusap kepala Bianca penuh sayang, Surya bergegas menuju kamarnya dan segera mengenakan pakaian. Beres, pemuda itu kembali menuju meja makan dan mulai menyantap makanan itu bersama adiknya.

"Abang?!" Bianca berseru lantang, padahal mulut gadis kecil itu masih dipenuhi daging ayam. Hal itu kontak saja membuat Surya mendengus.

"Telen dulu, baru ngomong," tegur Surya.

Bianca menyengir polos dan segera menelan makanannya terlebih dahulu, sebelum ia kembali berucap. "Ayamnya enak banget Bang. Hmm--- bulan depan kan Bia ultah, boleh beliin ayam lagi gak Bang?"

Sudut bibir Surya tertarik keatas. "Boleh."

Seketika mata Bianca berbinar senang. "Beneran Abang?!"

"Iya."

"Hore! makasih Abang!" Bianca bangkit dari kursinya, lalu dengan penuh semangat ia menghampiri Surya serta mengecup pipi Abangnya sekilas. "Sayang Abang banyak-banyak."

ALAGAN || Musuh Tapi DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang