ALAGAN [11]

52.3K 2.8K 101
                                    

Bagian 11

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 11

"Apanya yang mau di modusin? orang rata gitu."

Argan melemparkan senyum mengejek, melihat itu Alaka mengertakan giginya kesal.

Sialan!!!

"Lo!" geram Alaka dengan tangan terkepal kuat, ingin sekali dia menonjok cowok di depannya ini.

"Pukul 6 lewat 55 menit." Argan melirik sekilas arloji di pergelangan tangannya. Lalu pandangannya kembali memusat pada Alaka, sekaligus memundurkan posisinya sedikit menjauh.

"5 menit lagi, gue enggak ada waktu buat debat sama lo. Mau ikut atau turun?"

Untuk sejenak Alaka melupakan kekesalannya, dan menyampingkan ego. Hey! Try out kali ini lebih penting dari hal apapun. Alaka tak ingin mengecewakan kedua orang tuanya, terlebih ini menyangkut masa depannya juga.

"Ikut," putusnya dengan nada berat. Terlihat sekali jika ia terpaksa, tapi mau bagaimana lagi? Tak ada pilihan lain bukan?

Argan sedikit menyeringai, ia kembali memasang helm dan bergegas menyalakan motor. "Gue ngebut, terserah lo mau pegangan atau enggak."

"Ck iya, udah buruan!" kata Alaka yang hendak berpegangan pada sisi belakang motor. Namun belum sempat ia melakukannya, Argan lebih dulu menarik pedal gas dan motor itu melesat begitu kencang. Alaka yang tak siap pun, membuat tubuhnya terdorong ke depan dan reflek memeluk Argan.

"ARGAN!"

"AKH, SETAN LO!"

"MATI DAH GUE, MATI!"

Suara Alaka terendam, karena Argan justru semakin menaiki kecepatan motornya. Membuat mencengkram Alaka bertambah kuat pada pinggang cowok itu. Di balik helmnya Argan diam diam tersenyum geli. Perasaannya tercampur aduk, egonya menolak tapi respon tubuhnya berkata lain. Argan tak bisa menampik, bahwa kini perasaan senang melingkupinya.

"Bener-bener setan lo! mau bunuh gue ya?" sarkas Alaka sambil turun dari badan motor cowok itu.

"Bawel lo! gue kan gue udah bilang mau ngebut."

"Akh! sial, gara-gara lo nih!" Rasanya Alaka ingin menangis, melihat gerbang sekolahnya sudah tertutup rapat. Padahal mereka hanya terlambat 5 menit.

"Ikut gue." Argan menarik tangan Alaka, namun langsung di tepis kasar gadis itu.

Argan mengeram tertahan, menatap Alaka tajam."Mau masuk gak? Kalo mau ikutin gue."

ALAGAN || Musuh Tapi DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang